30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Nasib 39 Ribu Tenaga Kesehatan PTT Tak Jelas

Ahmad Khusaini / Radar Surabaya/jpnn
Aksi Solidaritas para dokter RSUD Dr Soetomo menolak kriminalisasi profesi dokter di Indonesia, beberapa waktu lalu. Kabar pengangkatan tenaga kesehatan PTT menjadi CPNS belum ada kejelasan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira pengangkatan 39.090 orang tenaga kesehatan (nakes) pegawai tidak tetap (PTT) menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) sempat membawa angin segar. Tapi, ternyata hingga kini pengangkatan itu masih tidak ada kejelasan, target penerbitan NIP pada 1 Maret 2017 meleset.

Seluruh tenaga kesehatan (nakes) PTT itu terbagi dalam tiga profesi. Yakni, dokter umum sebanyak 863 orang, dokter gigi 418 orang, dan bidan 37.815 orang. Seluruh nakes PTT ini awalnya bekerja sebagai pegawai kontrak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Lalu, pada 21 Februari lalu diserahkan kepada pemda untuk kemudian diangkat menjadi CPNS baru.

Saat penyerahan kepegawaian dilakukan di Jakarta, pemerintah pusat menargetkan penerbitan NIP bagi mereka paling cepat 1 Maret 2017. Tetapi, nyatanya sampai sekarang belum ada NIP yang keluar. Selain itu masig-masing pemda juga secara resmi belum mengumumkan nama-nama nakes PTT yang bakal diangkat jadi CPNS.

“Padahal nama-namanya sudah ada. Saat pelimpahan dari Kemenkes itu sudah ada namanya,”  kata Ketua Umum Forum Bidan Desa PTT Lilik Dian Eka Sari, Senin (13/3).

Lilik membenarkan bahwa pengangkatan mereka menjadi CPNS dilakukan Maret ini. Namun dia menyayangkan ada kabar bahwa NIP molor dan baru dikeluarkan April depan. Dia khawatir proses penerbitan NIP yang molor itu ternyata diwarnai aksi pungutan liar, suap, dan sejenisnya.

Dia menjelaskan Forum Bidan Desa PTT mendesak supaya seluruh pemda untuk segera mengumumkan nama-nama nakes PTT itu. Dia tidak ingin proses yang berlarut ini membuat nasib para nakes PTT tidak jelas. Padahal mereka setiap hari dituntut untuk tetap bekerja di unit layanan kesehatan Puskesmas.

Ahmad Khusaini / Radar Surabaya/jpnn
Aksi Solidaritas para dokter RSUD Dr Soetomo menolak kriminalisasi profesi dokter di Indonesia, beberapa waktu lalu. Kabar pengangkatan tenaga kesehatan PTT menjadi CPNS belum ada kejelasan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira pengangkatan 39.090 orang tenaga kesehatan (nakes) pegawai tidak tetap (PTT) menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) sempat membawa angin segar. Tapi, ternyata hingga kini pengangkatan itu masih tidak ada kejelasan, target penerbitan NIP pada 1 Maret 2017 meleset.

Seluruh tenaga kesehatan (nakes) PTT itu terbagi dalam tiga profesi. Yakni, dokter umum sebanyak 863 orang, dokter gigi 418 orang, dan bidan 37.815 orang. Seluruh nakes PTT ini awalnya bekerja sebagai pegawai kontrak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Lalu, pada 21 Februari lalu diserahkan kepada pemda untuk kemudian diangkat menjadi CPNS baru.

Saat penyerahan kepegawaian dilakukan di Jakarta, pemerintah pusat menargetkan penerbitan NIP bagi mereka paling cepat 1 Maret 2017. Tetapi, nyatanya sampai sekarang belum ada NIP yang keluar. Selain itu masig-masing pemda juga secara resmi belum mengumumkan nama-nama nakes PTT yang bakal diangkat jadi CPNS.

“Padahal nama-namanya sudah ada. Saat pelimpahan dari Kemenkes itu sudah ada namanya,”  kata Ketua Umum Forum Bidan Desa PTT Lilik Dian Eka Sari, Senin (13/3).

Lilik membenarkan bahwa pengangkatan mereka menjadi CPNS dilakukan Maret ini. Namun dia menyayangkan ada kabar bahwa NIP molor dan baru dikeluarkan April depan. Dia khawatir proses penerbitan NIP yang molor itu ternyata diwarnai aksi pungutan liar, suap, dan sejenisnya.

Dia menjelaskan Forum Bidan Desa PTT mendesak supaya seluruh pemda untuk segera mengumumkan nama-nama nakes PTT itu. Dia tidak ingin proses yang berlarut ini membuat nasib para nakes PTT tidak jelas. Padahal mereka setiap hari dituntut untuk tetap bekerja di unit layanan kesehatan Puskesmas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/