28 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

BMKG Belawan: Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Pesisir

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Nelayan tradisional yang berada di pesisir pantai, khususnya Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan belawan, beberapa hari ini berhenti melaut. Pasalnya, cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi di perairan Selat Malaka memaksa nelayan enggan melaut. Nelayan juga khawatir alat tangkap ikan yang dipasang di perahu, rusak akibat diterjang angin kencang dan ombak besar.

Menurut salah seorang nelayan, Nasrul mengatakan cuaca ekstrem menyebabkan angin kencang dan ombak besar terjadi sejak sepekan yang lalu.

“Kejadian cuaca ekstrem ini sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu jadi kami belum berani melaut,” ucap Nasrul kepada Sumut Pos ketika dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023).

Saat ini para nelayan terpaksa beralih profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka ada yang memperbaiki pukatnya dan ada juga menjadi buruh bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kepala BMKG Kelas I Maritim Belawan, Sugiyono mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, akan adanya curah hujan yang tinggi di wilayah Sumatera Utara khususnya wilayah pesisir.

“Diperkirakan adanya potensi banjir rob atau banjir pesisir pada tanggal 23 sampai 1 Desember 2023,” ucapnya.

Sugiyono mengimbau kepada masyarakat pesisir untuk selalu menjaga kebersihan, mulai dari sampah agar tidak membuangnya ke daerah perairan.

“Misalnya drainase atau sungai, agar mencegah adanya banjir dari curah hujan, maupun banjir pesisir,” pungkasnya. (mag-1/ram)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Nelayan tradisional yang berada di pesisir pantai, khususnya Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan belawan, beberapa hari ini berhenti melaut. Pasalnya, cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi di perairan Selat Malaka memaksa nelayan enggan melaut. Nelayan juga khawatir alat tangkap ikan yang dipasang di perahu, rusak akibat diterjang angin kencang dan ombak besar.

Menurut salah seorang nelayan, Nasrul mengatakan cuaca ekstrem menyebabkan angin kencang dan ombak besar terjadi sejak sepekan yang lalu.

“Kejadian cuaca ekstrem ini sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu jadi kami belum berani melaut,” ucap Nasrul kepada Sumut Pos ketika dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023).

Saat ini para nelayan terpaksa beralih profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka ada yang memperbaiki pukatnya dan ada juga menjadi buruh bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kepala BMKG Kelas I Maritim Belawan, Sugiyono mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, akan adanya curah hujan yang tinggi di wilayah Sumatera Utara khususnya wilayah pesisir.

“Diperkirakan adanya potensi banjir rob atau banjir pesisir pada tanggal 23 sampai 1 Desember 2023,” ucapnya.

Sugiyono mengimbau kepada masyarakat pesisir untuk selalu menjaga kebersihan, mulai dari sampah agar tidak membuangnya ke daerah perairan.

“Misalnya drainase atau sungai, agar mencegah adanya banjir dari curah hujan, maupun banjir pesisir,” pungkasnya. (mag-1/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/