Sementara Dokter Penananggungjawab Pasien (DPjP) Anak, dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu MKed (Ped) SpA PhD (CTM) ketika diwawancarai Wartawan, Rabu (20/12), mengatakan, cara mengatasi Difteri, yakni wajib dilakukan imunisasi lengkap. Oleh karena itu, dia berharap, jangan sampai ada yang anti imunisasi. Termasuk 5 pasien suspect Difteri yang 3 diantaranya, yakni SM, NM dan MRH ditanganinya, disebutnya tidak lengkap imunisasinya.
Diketahui, sebelumnya SM (12) asal Dolok Sanggul, Humbahas masuk melalui IGD RSUP H Adam Malik, Senin (11/12) pukul 18.30 WIB. Hasil pemeriksaan, SM yang mengeluhkan demam, sulit menelan dan terdapat selaput putih pada tonsil kanan, dinyatakan suspect Difteri. Begitu juga dengan NM (15) asal Asahan, masuk melalui IGD RSUP H Adam Malik, Selasa (12/12) pukul 02.30 WIB. Hasil pemeriksaan, NM yang mengeluhkan sulit menelan dan terdapat selaput putih pada pangkal tenggorokan walau tidak demam, dinyatakan suspect Difteri.
Untuk jumlah pasien Difteri yang pernah dirawat di RSUP H Adam Malik, dijelaskan Staf Humas RSUP H Adam Malik, Rosa, mulai tahun 2011 sampai tahun 2016, tercatat 8 pasien Difteri dirawat di RSUP H Adam Malik. Dijelaskannya, jumlah itu terbagi dari tahun 2011 ada 3 orang, tahun 2013 ada 1 orang, tahun 2014 ada 3 orang dan di tahun 2016 ada 1 orang. Sementara di tahun 2017, berdasar data Sumut Pos, diketahui pada Januari 2017, RSUP H Adam Malik merawat 2 Remaja asal Aceh, ASBL dan MA yang terjangkit Difteri. (ain/adz)