23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

389 Pedagang Terakomodir

M Idris/sumut pos
PENJELASAN: Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya memberikan penjelasan kepada para pedagang yang akan mencabut nomor pengundian kios atau lapak.
di Pasar Titi Kuning, Jalan Brigjen Zein Hamid, Kamis (20/12). (M IDRIS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan melakukan pengundian penempatan kios atau lapak kepada 389 pedagang Pasar Titi Kuning, Jalan Brigjen Zein Hamid, Medan, Kamis (20/12). Pengundian dilakukan lantaran bangunan pasar tersebut hampir rampung direvitaliasi dan segera ditempati pedagang.

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Rusdi Sinuraya mengatakan, dalam pengundian tersebut tidak ada titipan atau pedagangn

yang dianaktirikan maupun anak kandung. Dipastikan, pengundian dilakukan secara transparan dan akuntabel.

“Semuanya sangat transparan atau terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi dan akuntabel. Pedagang bisa lihat nomor-nomor yang sudah diundi berapa dan yang belum berapa. Hal ini dilakukan untuk kenyamanan kepada pedagang yang akan menempati kios atau lapak,” kata Rusdi.

Dikatakan Rusdi, 389 pedagang akan menempati 173 kios dan 216 lapak (stan) di gedung yang baru dibangun tiga lantai ini. Para pedagang tersebut meliputi pedagang kain, tas, kosmetik, perhiasan, sepatu dan sandal dengan total 124 unit.

Kemudian, pedagang pecah belah, makanan/kue, mainan anak dan ikan asin berjumlah 116 unit. Terakhir, pedagang daging, ikan basah, ayam potong, bumbu, kelapa, bakso, sayur, buah, tahu, tempe dan plastik sebanyak 149 unit.”Hari ini (kemarin) merupakan hari ketiga atau terakhir pengundian. Sebelumnya, sudah dilakukan pengundian pada hari Selasa dan Rabu,” sebutnya.

Rusdi menuturkan, Pasar Titi Kuning akan menjadi pilot project atau pasar percontohan. Ia memastikan, melalui pengelolaan Pasar Titi Kuning, PD Pasar membuktikan diri bahwa pihaknya mampu mengelola pasar dengan baik. “Ini memberikan contoh ke depan bahwa PD Pasar mampu mengelola ini dengan baik. Termasuk proses penomoran atau pengundian,” janjinya.

Rusdi melanjutkan, Pasar Titi Kuning merupakan salah satu pasar yang multikultural dan sangat heterogen. Pasar ini baik pedagang maupun pembeli beragam etnis, mulai dari Batak, Karo, Melayu, hingga Tionghoa.

“Seperti ada yang punya satu kios, dua kios mau digabungkan. Kita akomodir semua. Tapi semua itu kita lakukan tahapan-tahapannya, seperti sosialisasi, kita beri pengertian, termasuk pendaftaran, semua sudah kita laksanakan,” katanya.

Diutarakan Rusdi, di Pasar Titi Kuning terdapat fasilitas pendukung seperti sarana parkir, musala dan kamar mandi. “Meski kondisi bangunan belum 100 persen selesai, kami akan menyegerakan agar pedagang bisa segera menempati. Sehingga, dapat berjualan mendekati tahun baru ini,” paparnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang, Erni mengaku proses pengundian berlangsung lancar dan tertib. Pengundian dilakukan dengan sistem cabut nomor, sehingga benar-benar adil. “Pengundiannya dilakukan dengan transparan dan jujur. Bisa dilihat, pedagang dipanggil satu persatu mencabut nomor kios atau lapak,” ujar Erni yang berjualan sayur. (ris/ila)

Teks foto: Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Rusdi Sinuraya memberikan penjelasan kepada para pedagang yang akan mencabut nomor dalam pengundian kios atau lapak di Pasar Titi Kuning, Jalan Brigjen Zein Hamid, Kamis (20/12). (M IDRIS)

M Idris/sumut pos
PENJELASAN: Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya memberikan penjelasan kepada para pedagang yang akan mencabut nomor pengundian kios atau lapak.
di Pasar Titi Kuning, Jalan Brigjen Zein Hamid, Kamis (20/12). (M IDRIS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan melakukan pengundian penempatan kios atau lapak kepada 389 pedagang Pasar Titi Kuning, Jalan Brigjen Zein Hamid, Medan, Kamis (20/12). Pengundian dilakukan lantaran bangunan pasar tersebut hampir rampung direvitaliasi dan segera ditempati pedagang.

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Rusdi Sinuraya mengatakan, dalam pengundian tersebut tidak ada titipan atau pedagangn

yang dianaktirikan maupun anak kandung. Dipastikan, pengundian dilakukan secara transparan dan akuntabel.

“Semuanya sangat transparan atau terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi dan akuntabel. Pedagang bisa lihat nomor-nomor yang sudah diundi berapa dan yang belum berapa. Hal ini dilakukan untuk kenyamanan kepada pedagang yang akan menempati kios atau lapak,” kata Rusdi.

Dikatakan Rusdi, 389 pedagang akan menempati 173 kios dan 216 lapak (stan) di gedung yang baru dibangun tiga lantai ini. Para pedagang tersebut meliputi pedagang kain, tas, kosmetik, perhiasan, sepatu dan sandal dengan total 124 unit.

Kemudian, pedagang pecah belah, makanan/kue, mainan anak dan ikan asin berjumlah 116 unit. Terakhir, pedagang daging, ikan basah, ayam potong, bumbu, kelapa, bakso, sayur, buah, tahu, tempe dan plastik sebanyak 149 unit.”Hari ini (kemarin) merupakan hari ketiga atau terakhir pengundian. Sebelumnya, sudah dilakukan pengundian pada hari Selasa dan Rabu,” sebutnya.

Rusdi menuturkan, Pasar Titi Kuning akan menjadi pilot project atau pasar percontohan. Ia memastikan, melalui pengelolaan Pasar Titi Kuning, PD Pasar membuktikan diri bahwa pihaknya mampu mengelola pasar dengan baik. “Ini memberikan contoh ke depan bahwa PD Pasar mampu mengelola ini dengan baik. Termasuk proses penomoran atau pengundian,” janjinya.

Rusdi melanjutkan, Pasar Titi Kuning merupakan salah satu pasar yang multikultural dan sangat heterogen. Pasar ini baik pedagang maupun pembeli beragam etnis, mulai dari Batak, Karo, Melayu, hingga Tionghoa.

“Seperti ada yang punya satu kios, dua kios mau digabungkan. Kita akomodir semua. Tapi semua itu kita lakukan tahapan-tahapannya, seperti sosialisasi, kita beri pengertian, termasuk pendaftaran, semua sudah kita laksanakan,” katanya.

Diutarakan Rusdi, di Pasar Titi Kuning terdapat fasilitas pendukung seperti sarana parkir, musala dan kamar mandi. “Meski kondisi bangunan belum 100 persen selesai, kami akan menyegerakan agar pedagang bisa segera menempati. Sehingga, dapat berjualan mendekati tahun baru ini,” paparnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang, Erni mengaku proses pengundian berlangsung lancar dan tertib. Pengundian dilakukan dengan sistem cabut nomor, sehingga benar-benar adil. “Pengundiannya dilakukan dengan transparan dan jujur. Bisa dilihat, pedagang dipanggil satu persatu mencabut nomor kios atau lapak,” ujar Erni yang berjualan sayur. (ris/ila)

Teks foto: Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Rusdi Sinuraya memberikan penjelasan kepada para pedagang yang akan mencabut nomor dalam pengundian kios atau lapak di Pasar Titi Kuning, Jalan Brigjen Zein Hamid, Kamis (20/12). (M IDRIS)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/