25 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Komnas HAM dan Pemko Rapat Tertutup

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemko Medan bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) akan menggelar rapat tertutup hari ini, Kamis (22/1). Rapat ini digelar untuk membahas nasib para korban penggusuran Jalan Timah dan nasib para pedagang buku di sisi Timur Lapangan Merdeka yang belum menemui kejelasan.

“Memang rapatnya tertutup untuk kalangan media, karena ini membahas lebih mendalam,” jelas Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI, Maneger Nasution di Balai Kota, Rabu (20/1).

Walaupun digelar tertutup, kata dia, hasil dari rapat tersebut akan disampaikan secara terbuka nantinya.

“Proses pengambilan keputusannya yang tidak untuk dipublikasi, tapi hasilnya tetap harus sampai kepada masyarakat luas. Jangan sampai ada yang berfikiran pertemuan tertutup ini karena ada unsur KKN,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, mengenai pengaduan warga Jalan Timah, pihaknya akan mengupayakan agar pemerintah dapat bersikap adil kepada warganya.

“Bukan hanya itu, kita akan mengupayakan agar warga Jalan Timah yang masih bertahan untuk bersedia direlokasi ke rusunawa (rumah susun sewa) yang dibangun dengan menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN),” jelasnya.

Mengenai pedagang buku, lanjut dia, pihaknya menerima laporan mengenai jumlah pedagang yang ada tidak sebanding dengan jumlah kios yang disiapkan oleh Pemko Medan. “Makanya akan kita cari solusi terbaik untuk semuanya,” urainya.

Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri menjelaskan, pihaknya akan mendukung upaya Komnas HAM RI untuk secepatnya menyelesaikan konflik warga Jalan Timah dan pedagang buku di sisi Timur Lapangan Merdeka.

Dijelaskannya, yang melakukan penggusuran itu terhadap warga Jalan Timah adalah PT KAI. “Kami selaku pemerintah akan memikirkan solusi yang terbaik, terlebih untuk pedagang buku yang sudah disediakan jumlah kios berdasarkan jumlah pedagang yang telah terdata di Pemko Medan,” katanya.

Untuk diketahui, pertemuan yang diperuntukkan untuk memediasi para pedagang buku dan warga Jalan Timah digelar secara terpisah. Pedagang buku mulai pukul 10.00 WIB dan warga Jalan Timah pukul 13.00 WIB.(dik/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemko Medan bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) akan menggelar rapat tertutup hari ini, Kamis (22/1). Rapat ini digelar untuk membahas nasib para korban penggusuran Jalan Timah dan nasib para pedagang buku di sisi Timur Lapangan Merdeka yang belum menemui kejelasan.

“Memang rapatnya tertutup untuk kalangan media, karena ini membahas lebih mendalam,” jelas Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI, Maneger Nasution di Balai Kota, Rabu (20/1).

Walaupun digelar tertutup, kata dia, hasil dari rapat tersebut akan disampaikan secara terbuka nantinya.

“Proses pengambilan keputusannya yang tidak untuk dipublikasi, tapi hasilnya tetap harus sampai kepada masyarakat luas. Jangan sampai ada yang berfikiran pertemuan tertutup ini karena ada unsur KKN,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, mengenai pengaduan warga Jalan Timah, pihaknya akan mengupayakan agar pemerintah dapat bersikap adil kepada warganya.

“Bukan hanya itu, kita akan mengupayakan agar warga Jalan Timah yang masih bertahan untuk bersedia direlokasi ke rusunawa (rumah susun sewa) yang dibangun dengan menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN),” jelasnya.

Mengenai pedagang buku, lanjut dia, pihaknya menerima laporan mengenai jumlah pedagang yang ada tidak sebanding dengan jumlah kios yang disiapkan oleh Pemko Medan. “Makanya akan kita cari solusi terbaik untuk semuanya,” urainya.

Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri menjelaskan, pihaknya akan mendukung upaya Komnas HAM RI untuk secepatnya menyelesaikan konflik warga Jalan Timah dan pedagang buku di sisi Timur Lapangan Merdeka.

Dijelaskannya, yang melakukan penggusuran itu terhadap warga Jalan Timah adalah PT KAI. “Kami selaku pemerintah akan memikirkan solusi yang terbaik, terlebih untuk pedagang buku yang sudah disediakan jumlah kios berdasarkan jumlah pedagang yang telah terdata di Pemko Medan,” katanya.

Untuk diketahui, pertemuan yang diperuntukkan untuk memediasi para pedagang buku dan warga Jalan Timah digelar secara terpisah. Pedagang buku mulai pukul 10.00 WIB dan warga Jalan Timah pukul 13.00 WIB.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/