25 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Groundbreaking Sport Centre Sumut Dimulai Februari

KETERANGAN: Tim Khusus Percepatan Pembangunan Sumut, Aripay Tambunan dan Hanafiah, saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (20/1) sore. 
pran/sumut pos
KETERANGAN: Tim Khusus Percepatan Pembangunan Sumut, Aripay Tambunan dan Hanafiah, saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (20/1) sore.
pran/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peletakan batu pertama atau groundbreaking atas proyek Pusat Olahraga (Sport Centre) Sumatera Utara, akan dilakukan Februari mendatang. Pekerjaan infrastruktur dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 itu rencananya bersamaan dengan peletakan batu pertama untuk proyek jalan tol dalam Kota Medan.

“Diperkirakan Februari ini. Mungkin sekaligus dengan groundbreaking jalan tol dalam kota. Mengenai waktunya apakah bersamaan atau tidak, nanti kita lihat perkembangan. Sebab ada kementerian yang berbeda membawahi dua proyek ini. Begitupun, memang (pembangunan Sport Centre Sumut) harus dimulai tahun ini agar pengerjaan selesai 2023,” kata Tim Khusus Percepatan Pembangunan Sumut, Aripay Tambunan dan Ali Hanafiah kepada wartawan, Senin (20/1) sore.

Menurut pihaknya, percepatan pembangunan Sumut seperti pusat olahraga dan jalan tol dalam kota, merupakan kebijakan sangat strategis yang sedang diperjuangkan Pemprovsu di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

“Ini salah satu kebijakan Gubsu yang sangat strategis. Angkanya (pembangunan sport centre) juga sampai Rp7,8 triliun. Sampai sekarang (proyeknya) sedang berproses, baik dari sisi perencanaan anggaran, persiapan pembangunan, dan aspek lainnya,” katanya.

Mengenai lahan, menurutnya, sudah tersedia seluas 322,25 hektare di wilayah Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang. Posisi lahan berada di bagian kanan dan kiri, atau persis berjarak sekitar lima kilometer saja dari Bandara Internasional Kualanamu.

“Untuk jalan sedang disiapkan koridor, supaya nantinya sinkron antarveneu dengan veneu lainnya, termasuk gedung MICE pada kawasan tersebut,” imbuh Aripay.

Kedua proyek prestisius itu, sambungnya, selain sangat strategis, juga melibatkan instansi-instansi terkait di pusat. “Kenapa di luar sana orang menyatakan belum nampak (apa yang dikerjakan Gubsu dan Wagubsu), karena pekerjaan ini semuanya strategis. Melibatkan instansi-instansi terkait di pusat. Sehingga dari sisi teknokratik, koordinatif dan politis agak panjang waktunya. Namun dengan progres yang telah dilakukan, pelan-pelan akan terlihat hasilnya,” kata anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 itu.

Soal lahan, menurutnya, gubernur, wakil gubernur, dan sekda telah menemui pihak-pihak terkait di kementerian untuk memohon agar lahan dimaksud diberikan sebagai hibah untuk even nasional. “Dari sisi BPN dan aspek lain, lahan sudah oke,” ungkapnya.

Adapun skema anggaran sport centre senilai Rp7,8 triliun dirancang melalui APBN, APBD, dan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Setelah urusan lahan dan skema anggaran tersusun rapi, pengerjaan fisik dapat dilakukan melalui KPBU.

“Termasuk anggaran FS sudah ditampung di Dispora Sumut sebagai penunjang pengerjaan fisik dalam dilakukan. Bahkan sekarang ini untuk menuju KPBU itu, Dinas Perkim sudah bekerja dengan progres 78 persen. Kalau uang sudah ada, pembangunan dapat segera dilakukan,” katanya.

Realisasi Sport Centre Sumut diharapkan menjadi kebanggaan warga Sumut. Sebab stadion utama yang megah dengan kapasitas 40 ribu-50 ribu penonton, juga akan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung serta veneu-veneu olahraga lainnya. Seperti bowling and squash, volly indoor, istora, martial arts, softball and baseball, basket, stadion atletik, hockey outdoor, voli pantai, wisma atlet, waterpark, dan helipad.

Di stadion utama sendiri, akan dibangun dengan berbagai fasilitas modern. Lintasan atletik akan dibangun tanpa lintasan stadion. Hal ini bertujuan agar jarak pandang penonton lebih dekat. Untuk sisi eksterior stadion ini, terlihat modern dan dinamis dengan mencantumkan paduan ornamen lokal yang terdapat di bagian stadion tersebut. Tujuannya agar menumbuhkan rasa memiliki dari masyarakat Sumut.

Gubsu Edy Rahmayadi sebelumnya optimis, pengerjaan sport centre dapat dilakukan awal 2020, mengingat dari lahan dan anggaran sudah tersedia. Karenanya dia berharap semua pihak untuk mendukung rencana besar ini, supaya segera berjalan.

Mengenai kelengkapan sarana dan prasarana pada kawasan itu, Gubsu menyebut untuk menunjang prestasi para atlet ke depan serta secara khusus sebagai arena perhelatan selama PON berlangsung. Begitupun soal desain, juga akan menerapkan unsur-unsur budaya di Sumut pada venue-venue olahraganya.

Bangunan-bangunan yang ada di sport centre ini nantinya memiliki ornamen-ornamen kedaerahan yang ada di Sumut, seperti dari Suku Melayu ada Pucuk Rebung, suku Karo – Pengretret, Simalungun – Gorga dan suku lainnya.

Tujuannya, kata Edy, agar menumbuhkan kebanggaan dan rasa memiliki dari masyarakat Sumut. “Ada ornamen-ornamen kedaerahan di sana, itu akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut dan juga menumbuhkan rasa memiliki,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Deliserdang Haris Pane mengungkapkan, sport centre yang akan dibangun di Kecamatan Batangkuis merupakan yang terlengkap. Menurutnya, sport centre tersebut berdiri di atas lahan eks HGU PTPN 2 dengan luasnya sekitar 300 hektare. Di sana akan dibangun berbagai fasilitas olahraga mulai lapangan sepakbola, kolam renang, lapangan tembak, gedung serba guna untuk olahraga indoor, lapangan tenis, dan pusat olahraga atletik.

Selanjutnya fasilitas yang akan dibangun wisma atlet serta pusat hiburan dan mall. “Sarana olahraga yang dibangun terintegrasi dengan Bandara Kualanamu. Dan mungkin terlengkap di dunia,” ungkap.

Haris menyampaikan bahwa dirinya langsung mendengar paparan dari konsultan pembangunan sarana pembangunan pusat olahraga terbesar di Indonesia. (prn/btr)

KETERANGAN: Tim Khusus Percepatan Pembangunan Sumut, Aripay Tambunan dan Hanafiah, saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (20/1) sore. 
pran/sumut pos
KETERANGAN: Tim Khusus Percepatan Pembangunan Sumut, Aripay Tambunan dan Hanafiah, saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (20/1) sore.
pran/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peletakan batu pertama atau groundbreaking atas proyek Pusat Olahraga (Sport Centre) Sumatera Utara, akan dilakukan Februari mendatang. Pekerjaan infrastruktur dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 itu rencananya bersamaan dengan peletakan batu pertama untuk proyek jalan tol dalam Kota Medan.

“Diperkirakan Februari ini. Mungkin sekaligus dengan groundbreaking jalan tol dalam kota. Mengenai waktunya apakah bersamaan atau tidak, nanti kita lihat perkembangan. Sebab ada kementerian yang berbeda membawahi dua proyek ini. Begitupun, memang (pembangunan Sport Centre Sumut) harus dimulai tahun ini agar pengerjaan selesai 2023,” kata Tim Khusus Percepatan Pembangunan Sumut, Aripay Tambunan dan Ali Hanafiah kepada wartawan, Senin (20/1) sore.

Menurut pihaknya, percepatan pembangunan Sumut seperti pusat olahraga dan jalan tol dalam kota, merupakan kebijakan sangat strategis yang sedang diperjuangkan Pemprovsu di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

“Ini salah satu kebijakan Gubsu yang sangat strategis. Angkanya (pembangunan sport centre) juga sampai Rp7,8 triliun. Sampai sekarang (proyeknya) sedang berproses, baik dari sisi perencanaan anggaran, persiapan pembangunan, dan aspek lainnya,” katanya.

Mengenai lahan, menurutnya, sudah tersedia seluas 322,25 hektare di wilayah Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang. Posisi lahan berada di bagian kanan dan kiri, atau persis berjarak sekitar lima kilometer saja dari Bandara Internasional Kualanamu.

“Untuk jalan sedang disiapkan koridor, supaya nantinya sinkron antarveneu dengan veneu lainnya, termasuk gedung MICE pada kawasan tersebut,” imbuh Aripay.

Kedua proyek prestisius itu, sambungnya, selain sangat strategis, juga melibatkan instansi-instansi terkait di pusat. “Kenapa di luar sana orang menyatakan belum nampak (apa yang dikerjakan Gubsu dan Wagubsu), karena pekerjaan ini semuanya strategis. Melibatkan instansi-instansi terkait di pusat. Sehingga dari sisi teknokratik, koordinatif dan politis agak panjang waktunya. Namun dengan progres yang telah dilakukan, pelan-pelan akan terlihat hasilnya,” kata anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 itu.

Soal lahan, menurutnya, gubernur, wakil gubernur, dan sekda telah menemui pihak-pihak terkait di kementerian untuk memohon agar lahan dimaksud diberikan sebagai hibah untuk even nasional. “Dari sisi BPN dan aspek lain, lahan sudah oke,” ungkapnya.

Adapun skema anggaran sport centre senilai Rp7,8 triliun dirancang melalui APBN, APBD, dan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Setelah urusan lahan dan skema anggaran tersusun rapi, pengerjaan fisik dapat dilakukan melalui KPBU.

“Termasuk anggaran FS sudah ditampung di Dispora Sumut sebagai penunjang pengerjaan fisik dalam dilakukan. Bahkan sekarang ini untuk menuju KPBU itu, Dinas Perkim sudah bekerja dengan progres 78 persen. Kalau uang sudah ada, pembangunan dapat segera dilakukan,” katanya.

Realisasi Sport Centre Sumut diharapkan menjadi kebanggaan warga Sumut. Sebab stadion utama yang megah dengan kapasitas 40 ribu-50 ribu penonton, juga akan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung serta veneu-veneu olahraga lainnya. Seperti bowling and squash, volly indoor, istora, martial arts, softball and baseball, basket, stadion atletik, hockey outdoor, voli pantai, wisma atlet, waterpark, dan helipad.

Di stadion utama sendiri, akan dibangun dengan berbagai fasilitas modern. Lintasan atletik akan dibangun tanpa lintasan stadion. Hal ini bertujuan agar jarak pandang penonton lebih dekat. Untuk sisi eksterior stadion ini, terlihat modern dan dinamis dengan mencantumkan paduan ornamen lokal yang terdapat di bagian stadion tersebut. Tujuannya agar menumbuhkan rasa memiliki dari masyarakat Sumut.

Gubsu Edy Rahmayadi sebelumnya optimis, pengerjaan sport centre dapat dilakukan awal 2020, mengingat dari lahan dan anggaran sudah tersedia. Karenanya dia berharap semua pihak untuk mendukung rencana besar ini, supaya segera berjalan.

Mengenai kelengkapan sarana dan prasarana pada kawasan itu, Gubsu menyebut untuk menunjang prestasi para atlet ke depan serta secara khusus sebagai arena perhelatan selama PON berlangsung. Begitupun soal desain, juga akan menerapkan unsur-unsur budaya di Sumut pada venue-venue olahraganya.

Bangunan-bangunan yang ada di sport centre ini nantinya memiliki ornamen-ornamen kedaerahan yang ada di Sumut, seperti dari Suku Melayu ada Pucuk Rebung, suku Karo – Pengretret, Simalungun – Gorga dan suku lainnya.

Tujuannya, kata Edy, agar menumbuhkan kebanggaan dan rasa memiliki dari masyarakat Sumut. “Ada ornamen-ornamen kedaerahan di sana, itu akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut dan juga menumbuhkan rasa memiliki,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Deliserdang Haris Pane mengungkapkan, sport centre yang akan dibangun di Kecamatan Batangkuis merupakan yang terlengkap. Menurutnya, sport centre tersebut berdiri di atas lahan eks HGU PTPN 2 dengan luasnya sekitar 300 hektare. Di sana akan dibangun berbagai fasilitas olahraga mulai lapangan sepakbola, kolam renang, lapangan tembak, gedung serba guna untuk olahraga indoor, lapangan tenis, dan pusat olahraga atletik.

Selanjutnya fasilitas yang akan dibangun wisma atlet serta pusat hiburan dan mall. “Sarana olahraga yang dibangun terintegrasi dengan Bandara Kualanamu. Dan mungkin terlengkap di dunia,” ungkap.

Haris menyampaikan bahwa dirinya langsung mendengar paparan dari konsultan pembangunan sarana pembangunan pusat olahraga terbesar di Indonesia. (prn/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/