26 C
Medan
Monday, July 8, 2024

Selamat atau Meninggal, Asal Ditemukan

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Keluarga korban menunggu kabar terbaru di posko di Dermaga Tiga Ras, Kamis (21/6)

Dirinya mengakui, abangnya baru pertama kali mengajak anak-anaknya ke tempat kelahiran orangtuanya. “Mereka itu sengaja ajak anak, karena pengen ngasih tahu kampung halamannya, makanya nggak pakai pesawat, tapi pakai jalur darat,” jelas Fredi.

Dengan wajah yang cemas, Fredi berharap agar keluarga abangnya dapat segera ditemukan. Bahkan, dia telah mendapat kabar 80 persen keluarga besarnya telah merapat ke Danau Toba guna memantau informasi terkini. “Kita ada WA grup (Keluarga Besar Nainggolan), apakah selamat atau belum, sama sekali belum ada informasi. Dari pihak keluarga juga sudah menunggu,” ujarnya.

Namun, dari kemalangan yang terjadi menimpa keluarga abangnya, Fredi pun merasa bersyukur karena tidak jadi ikut ke dalam rombongan. Sebab, dirinya mengaku memiliki urusan lain yang harus diprioritaskan. “Harusnya saya juga ke sana tapi karena ada halangan saya nggak ikut,” tandasnya.

Hal senada juga dirasakan pasangan suami istri Suwoto dan Sutini. Keduanya begitu terpukul, begitu mengetahui dua anaknya Afri Pranyoto dan Endang Pangestu ikut menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun tujuan Tigaras-Simanindo. Keduanya, hingga kini belum diketahui nasibnya. Sementara calon menantunya Tri Wulandari, yang ikut bersama anaknya menikmati liburan di Pulau Samosir, sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Saat wartawan ini menyambangi rumah Suwoto dan Sutini di Nagori Parmonangan, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sutini masih terus menangis. Pasalnya, hingga hari ketiga, belum ada kabar tentang nasib anak-anaknya. Sementara Suwoto didampingi anggota keluarga lainnya sedang pergi ke Pelabuhan Tigaras untuk mencari serta memastikan keberadaan kedua korban.

Suryani, kerabat Suwoto menuturkan, Afri dan Endang berangkat dari rumah pada Senin (18/6), sekira pukul 08.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor. Mereka boncengan dengan pacarnya masing-masing. Afri sama tunangannya Tri Wulandari dan Endang sama pacarnya Dicky Wibowo. “Mereka bilang mau ke Pantai Paris, liburan dan tak ada firasat apapun saat itu,” kata Suryani.

Awalnya keluarga mengetahui kabar tenggelamnya KM Sinar Bangun dari pemberitaan beberapa media online yang sudah tersebar. Lalu mereka mencoba menghubungi kedua kakak beradik tersebut, namun handphone mereka tidak aktif. Kemudian ayah kedua korban didampingi keluarga lainnya langsung menyusul ke Pelabuhan Tigaras. Sampai di lokasi, beberapa penumpang yang berhasil evakuasi dan teridentifikasi, salah satunya atas nama Tri Wulandari yang merupakan tunangan Afri. “Dari situlah kita pastikan kalau mereka berempat merupakan penumpang KM Sinar Bangun dan ikut mejadi korban tenggelamnya kapal tersebut. Tri Wulandari sudah dijemput keluarganya dari RS Djasamen Saragih Pematangsiantar dan langsung di bawa kekampungnya di Aceh,” beber Suryani.

Dijelaskan Suryani, Afri dan Tri Wulandari sudah melangsung pertunangan beberapa waktu lalu dan berencana menikah pada Januari 2019 setelah Tri Wulandari diwisuda pada tahun ini. Sementara adiknya Endang Pangestu juga sudah tunangan dengan pacarnya Dicky Wibowo dan rencananya juga akan menikah pada April 2019 mendatang.

“Namun Tuhan berkendak lain. Hanya saja Afri dan adiknya Endang tak pernah pergi bersamaan. Biasanya mereka ini pergi masing-masing. Tapi pada Senin kemarin mereka kompak sekali, tak biasanya seperti itu. Setelah kejadian ini barulah kita sadar. Mereka berdua sama-sama kerja di Medan, baru pulang pas lebaran kemarin,”terang Suryani. 

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Keluarga korban menunggu kabar terbaru di posko di Dermaga Tiga Ras, Kamis (21/6)

Dirinya mengakui, abangnya baru pertama kali mengajak anak-anaknya ke tempat kelahiran orangtuanya. “Mereka itu sengaja ajak anak, karena pengen ngasih tahu kampung halamannya, makanya nggak pakai pesawat, tapi pakai jalur darat,” jelas Fredi.

Dengan wajah yang cemas, Fredi berharap agar keluarga abangnya dapat segera ditemukan. Bahkan, dia telah mendapat kabar 80 persen keluarga besarnya telah merapat ke Danau Toba guna memantau informasi terkini. “Kita ada WA grup (Keluarga Besar Nainggolan), apakah selamat atau belum, sama sekali belum ada informasi. Dari pihak keluarga juga sudah menunggu,” ujarnya.

Namun, dari kemalangan yang terjadi menimpa keluarga abangnya, Fredi pun merasa bersyukur karena tidak jadi ikut ke dalam rombongan. Sebab, dirinya mengaku memiliki urusan lain yang harus diprioritaskan. “Harusnya saya juga ke sana tapi karena ada halangan saya nggak ikut,” tandasnya.

Hal senada juga dirasakan pasangan suami istri Suwoto dan Sutini. Keduanya begitu terpukul, begitu mengetahui dua anaknya Afri Pranyoto dan Endang Pangestu ikut menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun tujuan Tigaras-Simanindo. Keduanya, hingga kini belum diketahui nasibnya. Sementara calon menantunya Tri Wulandari, yang ikut bersama anaknya menikmati liburan di Pulau Samosir, sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Saat wartawan ini menyambangi rumah Suwoto dan Sutini di Nagori Parmonangan, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sutini masih terus menangis. Pasalnya, hingga hari ketiga, belum ada kabar tentang nasib anak-anaknya. Sementara Suwoto didampingi anggota keluarga lainnya sedang pergi ke Pelabuhan Tigaras untuk mencari serta memastikan keberadaan kedua korban.

Suryani, kerabat Suwoto menuturkan, Afri dan Endang berangkat dari rumah pada Senin (18/6), sekira pukul 08.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor. Mereka boncengan dengan pacarnya masing-masing. Afri sama tunangannya Tri Wulandari dan Endang sama pacarnya Dicky Wibowo. “Mereka bilang mau ke Pantai Paris, liburan dan tak ada firasat apapun saat itu,” kata Suryani.

Awalnya keluarga mengetahui kabar tenggelamnya KM Sinar Bangun dari pemberitaan beberapa media online yang sudah tersebar. Lalu mereka mencoba menghubungi kedua kakak beradik tersebut, namun handphone mereka tidak aktif. Kemudian ayah kedua korban didampingi keluarga lainnya langsung menyusul ke Pelabuhan Tigaras. Sampai di lokasi, beberapa penumpang yang berhasil evakuasi dan teridentifikasi, salah satunya atas nama Tri Wulandari yang merupakan tunangan Afri. “Dari situlah kita pastikan kalau mereka berempat merupakan penumpang KM Sinar Bangun dan ikut mejadi korban tenggelamnya kapal tersebut. Tri Wulandari sudah dijemput keluarganya dari RS Djasamen Saragih Pematangsiantar dan langsung di bawa kekampungnya di Aceh,” beber Suryani.

Dijelaskan Suryani, Afri dan Tri Wulandari sudah melangsung pertunangan beberapa waktu lalu dan berencana menikah pada Januari 2019 setelah Tri Wulandari diwisuda pada tahun ini. Sementara adiknya Endang Pangestu juga sudah tunangan dengan pacarnya Dicky Wibowo dan rencananya juga akan menikah pada April 2019 mendatang.

“Namun Tuhan berkendak lain. Hanya saja Afri dan adiknya Endang tak pernah pergi bersamaan. Biasanya mereka ini pergi masing-masing. Tapi pada Senin kemarin mereka kompak sekali, tak biasanya seperti itu. Setelah kejadian ini barulah kita sadar. Mereka berdua sama-sama kerja di Medan, baru pulang pas lebaran kemarin,”terang Suryani. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/