30 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Riko: Kami Selamat Karena Pegang Helm

Kapal ferry jurusan Simanindo-Tigaras mendekati lokasi kapal tenggelam untuk menyelamatkan para penumpang yang bisa berenang di Danau Toba, Senin (18/6/2018).

SIMANINDO, SUMUTPOS.CO – Korban selamat dari kecelakaan maut KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Riko Saputra mengatakan, para korban selamat rata-rata karena memegang helm untuk mengapung

Riko –yang mengaku akan pulang ke Kota Pinang bersama delapan rekannya yang lain–, berwisata ke Danau Toba naik sepeda motor. Pulangnya pun naik sepeda motor.

Saat kapal yang kelebihan muatan oleng ke sisi kanan yang kebanyakan sepeda motor, dan kemudian terbalik, sebagian besar penumpang ikut terkurung dalam kapal.

Riko sendiri berhasil keluar dari dalam kapal melalui jendela kapal berukuran kecil. Dengan kemampuan berenang, dirinya bisa lolos dari maut dan berhasil keluar ke permukaan bersama sejumlah orang lainnya yang selamat.

“Sebagian besar yang selamat itu pegang helm. Karena saya juga pegang helm, jadi posisi masih bisa mengapung. Itupun kalau penyelamat tidak segera datang, kami tidak tahu lagi sampai berapa lama bisa bertahan. Karena kondisinya ombak besar,” sebut Riko saat dirawat di Puskesmas Simarmata, Selasa (19/6) siang.

KM Sinar Bangun tenggelam setelah 30 menit berlayar dari Simanindo-Samosir menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun. Sesaat sebelum kapal terbalik dan tenggelam, kapal yang diduga membawa lebih dari 100 penumpang dan puluhan sepeda motor itu sempat oleng. L

Data terakhir, jumlah korban yang selamat dievakuasi hanya 18 orang. Sedangkan yang meninggal dunia satu orang. Yang hilang mencapai 166 orang. (bal/mea)

Kapal ferry jurusan Simanindo-Tigaras mendekati lokasi kapal tenggelam untuk menyelamatkan para penumpang yang bisa berenang di Danau Toba, Senin (18/6/2018).

SIMANINDO, SUMUTPOS.CO – Korban selamat dari kecelakaan maut KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Riko Saputra mengatakan, para korban selamat rata-rata karena memegang helm untuk mengapung

Riko –yang mengaku akan pulang ke Kota Pinang bersama delapan rekannya yang lain–, berwisata ke Danau Toba naik sepeda motor. Pulangnya pun naik sepeda motor.

Saat kapal yang kelebihan muatan oleng ke sisi kanan yang kebanyakan sepeda motor, dan kemudian terbalik, sebagian besar penumpang ikut terkurung dalam kapal.

Riko sendiri berhasil keluar dari dalam kapal melalui jendela kapal berukuran kecil. Dengan kemampuan berenang, dirinya bisa lolos dari maut dan berhasil keluar ke permukaan bersama sejumlah orang lainnya yang selamat.

“Sebagian besar yang selamat itu pegang helm. Karena saya juga pegang helm, jadi posisi masih bisa mengapung. Itupun kalau penyelamat tidak segera datang, kami tidak tahu lagi sampai berapa lama bisa bertahan. Karena kondisinya ombak besar,” sebut Riko saat dirawat di Puskesmas Simarmata, Selasa (19/6) siang.

KM Sinar Bangun tenggelam setelah 30 menit berlayar dari Simanindo-Samosir menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun. Sesaat sebelum kapal terbalik dan tenggelam, kapal yang diduga membawa lebih dari 100 penumpang dan puluhan sepeda motor itu sempat oleng. L

Data terakhir, jumlah korban yang selamat dievakuasi hanya 18 orang. Sedangkan yang meninggal dunia satu orang. Yang hilang mencapai 166 orang. (bal/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/