28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Bobby Tetap Ingin PTM Digelar Juli

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KASUS penyebaran Covid-19 di Sumut, termasuk Kota Medan, masih terus mengalami peningkatan. Namun begitu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution optimis sekolah tatap muka dapat digelar pada tahun ajaran baru 2021/2022, Juli mendatang.

TINJAU SIMULASI PTM: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution Afif Nasution didampingi Kadis Pendidikan Medan Adlan meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Jalan Bunga Asoka, Asam Kumbang, Medan Selayang, Senin (21/6).

Menurut Bobby, PTM sangat diperlukan meskipun saat ini Kota Medan masih dilanda Pandemi Covid-19. Sebab Bobby menilai, berdasarkan keluhan yang didapati dari para orangtua siswa, belajar jarak jauh ataupun daring membuat para siswa jenuh, tak cuma itu, para siswa yang tidak mengenal teman-teman sekolahnya akan mempengaruhi siswa secara psikis.

“Ini tentunya psikologis anak yang perlu kita perhatikan. Artinya, selain melihat bagaimana menyelesaikan permasalahan Covid-19, tapi permasalahan pendidikan anak bukan hanya materi pelajaran, melainkan bagaimana mengembangkan bagaimana cara dia berkomunikasi, bersosialisasi ini yang penting. Namun Pemko Medan tidak akan memaksa seluruh siswa harus mengikuti sekolah tatap muka di tengah pandemi. Artinya, pilihan untuk ikut belajar tatap muka di sekolah ada pada orang tua siswa,” kata Bobby usai meninjau simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Jalan Bunga Asoka, Asam Kumbang, Medan Selayang, Senin (21/6).

Dijelaskan Bobby, selain memastikan Prokes di sekolah, ke depannya Pemko Medan juga bakal memastikan prokes pada angkutan umum agar benar-benar mengikuti protokol kesehatan untuk para siswa yang akan mengikuti PTM di Sekolah. “Angkutan umum untuk siswa juga akan kita simulasikan. Artinya, kita juga akan menyiapkan angkutan umum agar benar-benar mengikuti prokes. Apalagi kita juga sudah zonasi, ini jarak maksimal (rumah siswa) hanya 3,7 km dari sekolah. Nanti akan kita lihat bagaimana kegiatan angkutan umum di sekitar sekolah,” jelasnya.

Menurut Bobby, setelah dirinya melihat langsung pelaksanaan simulasi PTM, SMPN 1 Medan telah menerapkan prokes standar, mulai dari seluruh siswa mencuci tangan sebelum masuk ke sekolah, melewati pengecekan suhu tubuh dan selama jam belajar dan saat berada di lingkungan sekolah, guru dan siswa serta para pegawai di sekolah diwajibkan memakai masker dan faceshiled.

“Saya sudah melihat simulasi mulai dari siswa diwajibkan mencuci tangan, di depan sebelum masuk ke area sekolah. Setelah masuk ke area sekolah masuk ke dalam kelas, para siswa sebelum mulai belajar mengajar diputarkan video bagaimana tetap mengikuti protokol kesehatan,” katanya.

Kemudian Bobby menambahkan, sesuai petunjuk pemerintah pusat, dalam 1 hari, siswa hanya mengikuti 2 jam pelajaran tatap muka dan hanya berlaku 2 kali dalam seminggu. Dipaparkannya sebagai contoh, di SMPN 1 Medan, jumlah siswa kelas VII 352 siswa. Oleh karena itu, dirinya meminta agar jumlah itu bisa dibagi lagi dalam 2 gelombang.

“Saya minta ke Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 dibuat dua shift PTM, yakni jam 08.00 WIB sampai jam 10.00 WIB, kemudian nanti jam 11.00 WIB sampai jam 13.00 WIB. Ini agar semua siswa yang diizinkan dapat mengikuti PTM,” paparnya.

Terkait dengan persiapan lainnya dalam rencana dibukanya PTM pada Juli mendatang, Pemko Medan mengaku akan terus meningkatkan jumlah guru yang di vaksinasi. Hingga saat ini dari total guru yang mencapai hampir 20 ribu orang di Kota Medan, vaksinasi para guru telah mencapai 84 persen. “Kedepannya jumlah ini akan kita tingkatkan dengan meminta Dinas Pendidikan untuk mengirimkan tenaga pendidik ke Vaksinasi massal yang digelar di Ex Bandara Polonia Medan,” pungkasnya.

Sementara itu, kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan mengatakan, pihaknya siap menggelar PTM pada Bulan Juli mendatang. “Seperti intruksi presiden melalui Menteri Pendidikan dam Kebudayaan, kita akan menggelar PTM dengan batasan-batasan yang ada. Tadi teknisnya sudah dijelaskan, dan kita akan ikuti,” kata Adlan.

Adlan juga menuturkan, PTM dengan batasan tersebut tidak hanya berlaku untuk sekolah-sekolah negeri di Kota Medan, melainkan juga berlaku untuk sekolah-sekolah swasta. “Untuk swasta juga berlaku, untuk semua sekolah, dan akan terus kita sosialisasikan,” tandasnya.

Disdik Binjai Simulasi PTM

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Binjai juga mengaku siap menjalani proses pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, Disdik Binjai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 15 Kota Binjai.

Kadisdik Kota Binjai, Sri Ulina Ginting mengatakan, seluruh siswa menerapkan prtokol kesehatan saat menjalani uji coba tersebut. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, wajib dilakukan. “Dua minggu yang lalu kita telah melakukan uji coba belajar-mengajar di sekolah,” ujar dia, Senin (21/6).

Dia menjelaskan, uji coba belajar tatap muka dilakukan untuk mengetahui apakah murid-murid dan para tenaga pendidik sudah siap jika pemerintah mengizinkan sekolah dibuka pada Juli 2021 mendatang. “Kita ingin tahu, apakah murid sudah dan guru juga siap, bila sekolah bulan Juli dibuka,” kata wanita yang akrab disapa Lina ini.

Kata dia, uji coba yang dilakukan dengan meminta izin kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Binjai Amir Hamzah. Dalam uji coba, kata dia, setiap siswa menjaga jarak antara sesama, dan jam pelajaran dikurangin. “Hanya dua jam belajar dan masuk pada tahap kedua,” bebernya.

Untuk saat ini, Dinas Pendidikan Kota Binjai masih menunggu petunjuk dan teknis dari pemerintah pusat. Itu terkait bagaimana nantinya sekolah akan dibuka pada Juli mendatang. “Kita Menunggu imbauan dari pemerintah mengenai teknis, berapa jumlah dalam satu kelas,” jelasnya.

Dia menambahkan, seluruh pengelola sekolah yang ada di Kota Binjai menyatukan suara agar mempercepat proses belajar mengajar secara tatap muka. “Pengelola sekolah sudah siap, saya menyarankan setiap depan kelas ada tempat pencuci tangan,” ungkapnya.

Dirinya menyarankan kepada seluruh pengelola sekolah di Kota Binjai, bila sekolah buka Juli, agar meniadakan kegiatan luar mengajar, seperti ekstrakurikuler. Selain itu, ia juga meminta agar tidak ada pun datu kantin buka, sebelum instruksi dari pemerintah pusat dan provinsi. “Kemudian, kegiatan luar belajar ditiadakan dulu. Juga kantin jangan dibuka dulu, sebelum Pemerintah pusat memberikan izin,” tukasnya.

Kemenag Sumut Siapkan PTM Terbatas

Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Utara, juga tengah mempersiapkan kemungkinan akan dilaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di masa pandemi. Kabid Penmad Kemenagsu, H Erwin Pinayungan Dasopang mengatakan, akan segera melakukan urun rembuk kepada kepala sekolah madrasah se Sumut khususnya terkait persiapan yang harus diprioritaskan guna kelancaran PTM andaikan jadi dilaksanakan Juli 2021 mendatang.

“Musyawarah tersebut juga akan melibatkan segenap stakeholder terkait sehingga persiapan akan lebih komprehensif,” kata Dasopang, Sabtu (19/6).

Dia menegaskan, kesiapan pihaknya untuk menggelar PTM tersebut, akan tetapi untuk kepastian pelaksanaannya masih menunggu izin resmi dari Tim Gugus Tugas Covid 19 Provinsi Sumatera Utara, yaitu Gubsu Edy Rahmayadi. “Tentunya kami berharap Gubsu dapat segera menerbitkan izin untuk pelaksanaan PTM secara terbatas dimaksud,” ujarnya.

Mengenai standard prosedur apa yang dibutuhkan seperti kesiapan mematuhi protokol kesehatan, standar operasional prosedur (SOP) telah dirancang dan akan segera disosialisasikan ke sekolah madrasah negeri dan swasta. Kesiapan itu, ungkap Erwin juga didukung tenaga pendidik dan guru yang sudah hampir seluruhnya divaksin corona.

Disebutkannya, sampai saat ini sudah lebih 80 persen guru dan tendik di madrasah yang telah selesai divaksin. Dengan demikian, ungkap dia kesiapan madrasah untuk dilaksanakannya kegiatan PTM sudah hampir rampun, karena itu akan dilaksanakan musyawarah dan urun rembuk guna lebih memantapkan persiapan. “Mekanismenya tentu akan sejalan dengan penekanan yang diberikan Mendikbud beberapa waktu yang lalu, yakni 25 persen jumlah siswa,” imbuhnya.

Sedangkan teknis pelaksanaannya, sebut Dasopang akan dimatangkan pada urun rembuk yang akan segera dilaksanakan tersebut. Hal itu dimaksudkan agar kepatuhan madrasah terhadap SOP dan protokol kesehatan yang ditetapkan bisa terlaksana maksimal. Dengan begitu, kata Erwin diharapkan proses pembelajaran dapat tetap berlangsung dan diharapkan tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. (map/ted/man)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KASUS penyebaran Covid-19 di Sumut, termasuk Kota Medan, masih terus mengalami peningkatan. Namun begitu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution optimis sekolah tatap muka dapat digelar pada tahun ajaran baru 2021/2022, Juli mendatang.

TINJAU SIMULASI PTM: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution Afif Nasution didampingi Kadis Pendidikan Medan Adlan meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Jalan Bunga Asoka, Asam Kumbang, Medan Selayang, Senin (21/6).

Menurut Bobby, PTM sangat diperlukan meskipun saat ini Kota Medan masih dilanda Pandemi Covid-19. Sebab Bobby menilai, berdasarkan keluhan yang didapati dari para orangtua siswa, belajar jarak jauh ataupun daring membuat para siswa jenuh, tak cuma itu, para siswa yang tidak mengenal teman-teman sekolahnya akan mempengaruhi siswa secara psikis.

“Ini tentunya psikologis anak yang perlu kita perhatikan. Artinya, selain melihat bagaimana menyelesaikan permasalahan Covid-19, tapi permasalahan pendidikan anak bukan hanya materi pelajaran, melainkan bagaimana mengembangkan bagaimana cara dia berkomunikasi, bersosialisasi ini yang penting. Namun Pemko Medan tidak akan memaksa seluruh siswa harus mengikuti sekolah tatap muka di tengah pandemi. Artinya, pilihan untuk ikut belajar tatap muka di sekolah ada pada orang tua siswa,” kata Bobby usai meninjau simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Jalan Bunga Asoka, Asam Kumbang, Medan Selayang, Senin (21/6).

Dijelaskan Bobby, selain memastikan Prokes di sekolah, ke depannya Pemko Medan juga bakal memastikan prokes pada angkutan umum agar benar-benar mengikuti protokol kesehatan untuk para siswa yang akan mengikuti PTM di Sekolah. “Angkutan umum untuk siswa juga akan kita simulasikan. Artinya, kita juga akan menyiapkan angkutan umum agar benar-benar mengikuti prokes. Apalagi kita juga sudah zonasi, ini jarak maksimal (rumah siswa) hanya 3,7 km dari sekolah. Nanti akan kita lihat bagaimana kegiatan angkutan umum di sekitar sekolah,” jelasnya.

Menurut Bobby, setelah dirinya melihat langsung pelaksanaan simulasi PTM, SMPN 1 Medan telah menerapkan prokes standar, mulai dari seluruh siswa mencuci tangan sebelum masuk ke sekolah, melewati pengecekan suhu tubuh dan selama jam belajar dan saat berada di lingkungan sekolah, guru dan siswa serta para pegawai di sekolah diwajibkan memakai masker dan faceshiled.

“Saya sudah melihat simulasi mulai dari siswa diwajibkan mencuci tangan, di depan sebelum masuk ke area sekolah. Setelah masuk ke area sekolah masuk ke dalam kelas, para siswa sebelum mulai belajar mengajar diputarkan video bagaimana tetap mengikuti protokol kesehatan,” katanya.

Kemudian Bobby menambahkan, sesuai petunjuk pemerintah pusat, dalam 1 hari, siswa hanya mengikuti 2 jam pelajaran tatap muka dan hanya berlaku 2 kali dalam seminggu. Dipaparkannya sebagai contoh, di SMPN 1 Medan, jumlah siswa kelas VII 352 siswa. Oleh karena itu, dirinya meminta agar jumlah itu bisa dibagi lagi dalam 2 gelombang.

“Saya minta ke Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 dibuat dua shift PTM, yakni jam 08.00 WIB sampai jam 10.00 WIB, kemudian nanti jam 11.00 WIB sampai jam 13.00 WIB. Ini agar semua siswa yang diizinkan dapat mengikuti PTM,” paparnya.

Terkait dengan persiapan lainnya dalam rencana dibukanya PTM pada Juli mendatang, Pemko Medan mengaku akan terus meningkatkan jumlah guru yang di vaksinasi. Hingga saat ini dari total guru yang mencapai hampir 20 ribu orang di Kota Medan, vaksinasi para guru telah mencapai 84 persen. “Kedepannya jumlah ini akan kita tingkatkan dengan meminta Dinas Pendidikan untuk mengirimkan tenaga pendidik ke Vaksinasi massal yang digelar di Ex Bandara Polonia Medan,” pungkasnya.

Sementara itu, kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan mengatakan, pihaknya siap menggelar PTM pada Bulan Juli mendatang. “Seperti intruksi presiden melalui Menteri Pendidikan dam Kebudayaan, kita akan menggelar PTM dengan batasan-batasan yang ada. Tadi teknisnya sudah dijelaskan, dan kita akan ikuti,” kata Adlan.

Adlan juga menuturkan, PTM dengan batasan tersebut tidak hanya berlaku untuk sekolah-sekolah negeri di Kota Medan, melainkan juga berlaku untuk sekolah-sekolah swasta. “Untuk swasta juga berlaku, untuk semua sekolah, dan akan terus kita sosialisasikan,” tandasnya.

Disdik Binjai Simulasi PTM

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Binjai juga mengaku siap menjalani proses pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, Disdik Binjai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 15 Kota Binjai.

Kadisdik Kota Binjai, Sri Ulina Ginting mengatakan, seluruh siswa menerapkan prtokol kesehatan saat menjalani uji coba tersebut. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, wajib dilakukan. “Dua minggu yang lalu kita telah melakukan uji coba belajar-mengajar di sekolah,” ujar dia, Senin (21/6).

Dia menjelaskan, uji coba belajar tatap muka dilakukan untuk mengetahui apakah murid-murid dan para tenaga pendidik sudah siap jika pemerintah mengizinkan sekolah dibuka pada Juli 2021 mendatang. “Kita ingin tahu, apakah murid sudah dan guru juga siap, bila sekolah bulan Juli dibuka,” kata wanita yang akrab disapa Lina ini.

Kata dia, uji coba yang dilakukan dengan meminta izin kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Binjai Amir Hamzah. Dalam uji coba, kata dia, setiap siswa menjaga jarak antara sesama, dan jam pelajaran dikurangin. “Hanya dua jam belajar dan masuk pada tahap kedua,” bebernya.

Untuk saat ini, Dinas Pendidikan Kota Binjai masih menunggu petunjuk dan teknis dari pemerintah pusat. Itu terkait bagaimana nantinya sekolah akan dibuka pada Juli mendatang. “Kita Menunggu imbauan dari pemerintah mengenai teknis, berapa jumlah dalam satu kelas,” jelasnya.

Dia menambahkan, seluruh pengelola sekolah yang ada di Kota Binjai menyatukan suara agar mempercepat proses belajar mengajar secara tatap muka. “Pengelola sekolah sudah siap, saya menyarankan setiap depan kelas ada tempat pencuci tangan,” ungkapnya.

Dirinya menyarankan kepada seluruh pengelola sekolah di Kota Binjai, bila sekolah buka Juli, agar meniadakan kegiatan luar mengajar, seperti ekstrakurikuler. Selain itu, ia juga meminta agar tidak ada pun datu kantin buka, sebelum instruksi dari pemerintah pusat dan provinsi. “Kemudian, kegiatan luar belajar ditiadakan dulu. Juga kantin jangan dibuka dulu, sebelum Pemerintah pusat memberikan izin,” tukasnya.

Kemenag Sumut Siapkan PTM Terbatas

Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Utara, juga tengah mempersiapkan kemungkinan akan dilaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di masa pandemi. Kabid Penmad Kemenagsu, H Erwin Pinayungan Dasopang mengatakan, akan segera melakukan urun rembuk kepada kepala sekolah madrasah se Sumut khususnya terkait persiapan yang harus diprioritaskan guna kelancaran PTM andaikan jadi dilaksanakan Juli 2021 mendatang.

“Musyawarah tersebut juga akan melibatkan segenap stakeholder terkait sehingga persiapan akan lebih komprehensif,” kata Dasopang, Sabtu (19/6).

Dia menegaskan, kesiapan pihaknya untuk menggelar PTM tersebut, akan tetapi untuk kepastian pelaksanaannya masih menunggu izin resmi dari Tim Gugus Tugas Covid 19 Provinsi Sumatera Utara, yaitu Gubsu Edy Rahmayadi. “Tentunya kami berharap Gubsu dapat segera menerbitkan izin untuk pelaksanaan PTM secara terbatas dimaksud,” ujarnya.

Mengenai standard prosedur apa yang dibutuhkan seperti kesiapan mematuhi protokol kesehatan, standar operasional prosedur (SOP) telah dirancang dan akan segera disosialisasikan ke sekolah madrasah negeri dan swasta. Kesiapan itu, ungkap Erwin juga didukung tenaga pendidik dan guru yang sudah hampir seluruhnya divaksin corona.

Disebutkannya, sampai saat ini sudah lebih 80 persen guru dan tendik di madrasah yang telah selesai divaksin. Dengan demikian, ungkap dia kesiapan madrasah untuk dilaksanakannya kegiatan PTM sudah hampir rampun, karena itu akan dilaksanakan musyawarah dan urun rembuk guna lebih memantapkan persiapan. “Mekanismenya tentu akan sejalan dengan penekanan yang diberikan Mendikbud beberapa waktu yang lalu, yakni 25 persen jumlah siswa,” imbuhnya.

Sedangkan teknis pelaksanaannya, sebut Dasopang akan dimatangkan pada urun rembuk yang akan segera dilaksanakan tersebut. Hal itu dimaksudkan agar kepatuhan madrasah terhadap SOP dan protokol kesehatan yang ditetapkan bisa terlaksana maksimal. Dengan begitu, kata Erwin diharapkan proses pembelajaran dapat tetap berlangsung dan diharapkan tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. (map/ted/man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/