26 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Selama Libur Lebaran 2015, Terjadi 8 Kebakaran di Medan

Ilustrasi kebakaran (antara)
Ilustrasi kebakaran (antara)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Medan mencatat jumlah kebakaran yang terjadi di Medan selama libur lebaran sebanyak delapan kebakaran. Dimana pada umumnya, penyebab kebakaran adalah konsleting listrik.

Kepala Dinas P2K Medan, Marihot Tampubolon mengatakan walaupun penyebab terjadinya kebakaran umumnya sama, tetapi untuk tahun ini kebakaran meningkat selama lebaran bila dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dari lebaran pertama jumlah kebakaran yang terjadi mencapai 8 kali, sedangkan tahun lalu hanya 5 kali, tetapi dampak kerugian kebakaran tahun ini lebih menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,”ujarnya.

Rumah kosong yang ditinggal mudik lebaran oleh pemiliknya, diakui Marihot menjadi penyumbang terbesar angka kebarakan tahun ini, dan tercatat sebanyak 7 kali kebakaran. Sedangkan satu penyebab kebakaran lainnya yakni meledaknya kompor gas, ketika pemilik rumah sedang menjalankan salat idul fitri.

“Yang kompor meledak itu terjadi di Jalan Garu II Medan Amplas, waktu lebaran pertama saya lagi keliling memantau makanya sempat terjun kelokasi kejadian,”sebutnya.

Lebih lanjut, Marihot mengaku selama peristiwa kebakaran pada libur lebaran tidak sampai menelan korban jiwa. “Kejadian kebakaran tahun ini tidak besar, apalagi begitu dapat informasi anggota beserta mobil pemadam langsung diterjunkan ke TKP (Tempat Kejadian Perkara),” imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin telah mengingatkan kepada  masyarakat kota Medan yang akan menjalankan aktifitas mudik kekampung halaman.

Dia berpesan, agar masyarakat yang ingin meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama untuk mudik kekampung halamannya, setidaknya memberikan informasi kepada kepala lingkungan (Kepling).

Secara langsung, Eldin sudah menyampaikan instruksi kepada seluruh Camat untuk menugaskan kepada setiap Kepling untuk ikut mengawasi rumah masyarakat yang mudik. Rumah masyarakat yang mudik menjadi target dari operasi dari para pencuri. “Makanya kita minta Camat, Lurah dan Kepling untuk ikut mengawasinya,” ujarnya.

Penjagaan rumah masyarakat oleh kepling akan memberikan rasa aman dan nyaman. (dik/ram)

Ilustrasi kebakaran (antara)
Ilustrasi kebakaran (antara)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Medan mencatat jumlah kebakaran yang terjadi di Medan selama libur lebaran sebanyak delapan kebakaran. Dimana pada umumnya, penyebab kebakaran adalah konsleting listrik.

Kepala Dinas P2K Medan, Marihot Tampubolon mengatakan walaupun penyebab terjadinya kebakaran umumnya sama, tetapi untuk tahun ini kebakaran meningkat selama lebaran bila dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dari lebaran pertama jumlah kebakaran yang terjadi mencapai 8 kali, sedangkan tahun lalu hanya 5 kali, tetapi dampak kerugian kebakaran tahun ini lebih menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,”ujarnya.

Rumah kosong yang ditinggal mudik lebaran oleh pemiliknya, diakui Marihot menjadi penyumbang terbesar angka kebarakan tahun ini, dan tercatat sebanyak 7 kali kebakaran. Sedangkan satu penyebab kebakaran lainnya yakni meledaknya kompor gas, ketika pemilik rumah sedang menjalankan salat idul fitri.

“Yang kompor meledak itu terjadi di Jalan Garu II Medan Amplas, waktu lebaran pertama saya lagi keliling memantau makanya sempat terjun kelokasi kejadian,”sebutnya.

Lebih lanjut, Marihot mengaku selama peristiwa kebakaran pada libur lebaran tidak sampai menelan korban jiwa. “Kejadian kebakaran tahun ini tidak besar, apalagi begitu dapat informasi anggota beserta mobil pemadam langsung diterjunkan ke TKP (Tempat Kejadian Perkara),” imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin telah mengingatkan kepada  masyarakat kota Medan yang akan menjalankan aktifitas mudik kekampung halaman.

Dia berpesan, agar masyarakat yang ingin meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama untuk mudik kekampung halamannya, setidaknya memberikan informasi kepada kepala lingkungan (Kepling).

Secara langsung, Eldin sudah menyampaikan instruksi kepada seluruh Camat untuk menugaskan kepada setiap Kepling untuk ikut mengawasi rumah masyarakat yang mudik. Rumah masyarakat yang mudik menjadi target dari operasi dari para pencuri. “Makanya kita minta Camat, Lurah dan Kepling untuk ikut mengawasinya,” ujarnya.

Penjagaan rumah masyarakat oleh kepling akan memberikan rasa aman dan nyaman. (dik/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/