Menurut dia, dahulu ada bernama Parit Kebun yang kondisinya kini sudah tertutup. Ini yang coba disambungkan kembali Dinas Bina Marga. “Kalau sudah ada bidangnya sendiri, apalagi kami berganti nama menjadi Dinas Pekerjaan Umum, maka bisa lebih lincah lagi,” katanya.
Ia menambahkan, pengorekan Sungai Bederah ini terus berlanjut sampai Selasa (20/9). “Masih berlanjut. Meski hujan tetapi kami coba mengorek dan membuka beberapa spot yang tertutup,” katanya.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin sebelumnya mengatakan, akibat banyak berdiri bangunan di pinggiran Sungai Berderah menyebabkan terjadinya penyempitan dan pendangkalan yang cukup parah. Kondisi ini menyebakan kawasan Jalan Asrama, termasuk Perumahan Bumi Asri menjadi langganan banjir yang mengakibatkan terganggunya aktifitas para warga.
Itu sebab Eldin memerintahkan agar bangunan yang berdiri tanpa izin di pinggiran Sungai Bederah sepanjang 70 meter dibongkar. Apalagi lahan tersebut digunakan untuk tempat berdiri bangunan sudah dibebaskan. Selain pembongkaran bangunan, Eldin pun minta Sungai Bederah dikorek dan dilebarkan agar mampu mengalirkan sekaligus menampung debit air pada saat hujan deras turun.
“Pengorekan dan pelebaran ini kita lakukan untuk mengatasi penyempitan maupun pendangkalan yang terjadi. Insya Allah dengan pengorekan dan pelabaran yang kita lakukan ini, Sungai Bederah mampu menampung debit air ketika hujan deras turun. Dengan demikian banjir maupun genangan air yang terjadi selama ini dapat diminimalisir,” kata Eldin saat memimpin pengorekan Sungai Bederah, Jumat (16/9) lalu. (prn/ije)
Menurut dia, dahulu ada bernama Parit Kebun yang kondisinya kini sudah tertutup. Ini yang coba disambungkan kembali Dinas Bina Marga. “Kalau sudah ada bidangnya sendiri, apalagi kami berganti nama menjadi Dinas Pekerjaan Umum, maka bisa lebih lincah lagi,” katanya.
Ia menambahkan, pengorekan Sungai Bederah ini terus berlanjut sampai Selasa (20/9). “Masih berlanjut. Meski hujan tetapi kami coba mengorek dan membuka beberapa spot yang tertutup,” katanya.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin sebelumnya mengatakan, akibat banyak berdiri bangunan di pinggiran Sungai Berderah menyebabkan terjadinya penyempitan dan pendangkalan yang cukup parah. Kondisi ini menyebakan kawasan Jalan Asrama, termasuk Perumahan Bumi Asri menjadi langganan banjir yang mengakibatkan terganggunya aktifitas para warga.
Itu sebab Eldin memerintahkan agar bangunan yang berdiri tanpa izin di pinggiran Sungai Bederah sepanjang 70 meter dibongkar. Apalagi lahan tersebut digunakan untuk tempat berdiri bangunan sudah dibebaskan. Selain pembongkaran bangunan, Eldin pun minta Sungai Bederah dikorek dan dilebarkan agar mampu mengalirkan sekaligus menampung debit air pada saat hujan deras turun.
“Pengorekan dan pelebaran ini kita lakukan untuk mengatasi penyempitan maupun pendangkalan yang terjadi. Insya Allah dengan pengorekan dan pelabaran yang kita lakukan ini, Sungai Bederah mampu menampung debit air ketika hujan deras turun. Dengan demikian banjir maupun genangan air yang terjadi selama ini dapat diminimalisir,” kata Eldin saat memimpin pengorekan Sungai Bederah, Jumat (16/9) lalu. (prn/ije)