“Ada oknum-oknum tertentu yang seakan-akan menghalangi saya dalam menjalankan perintah ini. Saya di sini hanya menjalankan tugas dari atasan, kenapa saya malah dipersulit dan dituding yang tidak-tidak,” ujarnya, Rabu (20/9).
Bukan cuma itu, lanjut Ramzah, dia juga mengeluhkan Komite Sekolah yang seakan-akan mengangkangi kebijakannya sebagai kepala sekolah. “Mereka buat rapat dengan orang tua siswa di sekolah tanpa sepengetahuan kita. Ini jelas melanggar,” cetusnya.
Untuk itu, dia mengharapkan agar semua pihak yang ada di SMAN 13 Medan tidak saling menyudutkan untuk penyelesaian masalah ini.
“Jangan mau buang badanlah. Apalagi, seakan-akan menjadi penyelamat bagi 72 siswa ini tapi malah membuat masalah makin rumit,” tukasnya.
Diutarakan dia, selama menjabat sebagai Plt Kepala SMAN 13 Medan menggantikan yang sebelumnya, Nurhalima Purba karena masa pensiun, dirinya sama sekali tidak mengetahui proses PPDB di sekolah tersebut.
“Saya masuk di pertengahan Agustus, dan saya tidak tahu bagaimana mekanisme PPDB di sini, apakah sama dengan sekolah lain. Jadi sebenarnya yang lebih tahu itu ya Kepsek yang lama dan Komite Sekolah,” tandasnya. (fir/pjs/ras)