26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Gergaji Disinyalir Dipasok Tamu

13 Tahanan Kabur dari Sel Polsek Medan Area

MEDAN-Kaburnya 13 tahanan dari Polsek Medan Area –4 tahanan berhasil ditangkap—, disinyalir atas bantuan pihak ketiga. Gergaji besi yang digunakan untuk memotong terali besi ruang tahanan, diduga dipasok tamu tahanan, yang menyelundupkan gergaji besi ke dalam sel.

“Kemungkinannya seperti itu. Tapi kami masih butuh waktu untuk mengungkap ini semua.

Kami juga sudah mengantongi tamu tahanan mana yang melakukan tindakan nekad itu,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso, Minggu (21/10).

Ia menjelaskan, 9 tim gabungan yang dibentuk Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), satuan Polsek Medan Area, dan satuan Polresta Medan sudah menangkap 4 dari 13 tahanan yang kabur, Sabtu (20/10). “Empat tahanan itu diamankan dari tempat persembunyiannya, sementara 9 tahanan lagi masih diburu,” jelasnya.

Selain Medan, pengejaran juga dilakukan sampai ke wilayah perbatasan Sumatera Utara (Sumut). Untuk mengejar para tahanan, Polda mengerahkan 90 personel tim gabungan. Tahanan yang berhasil ditangkap kembali masing-masing bernama Weldy Azari Harahap, Syahrial Nasution, Raja Muda Nasution dan Muhammad Siddik.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, para tahanan kabur dari ruang tahanan blok C, setelah menggergaji terali besi. “Mereka memotong terali besi yang ada di kamar mandi blok C. Pada masing-masing blok jumlah tahanan berbeda. Kalau di blok C itu totalnya ada 23 tahanan,” ujar Heru.

Dikatakan Heru, pihaknya belum bisa memastikan berapa lama para tahanan menggergaji besi tersebut sebelum akhirnya melarikan diri. “Jadi pada Sabtu malam sebelum tahanan kabur, petugas Polsek Medan Area sempat mengecek kelengkapan tahanan yang ada di sel. Selesai pengecekan, tahanan dikembalikan ke sel masing-masing. Saat itulah mereka melarikan diri,” beber Heru.

Heru menyebut, tersangka utama ataupun otak pelaku kaburnya tahanan belum berhasil diamankan. Namun, Heru memastikan kalau pihaknya sudah mengantongi identitasnya. “Kami sudah kantongi identitas otak pelaku. Tapi kami belum bisa beberkan sekarang, takut dia kabur lebih jauh,” ungkap Heru.

Dikatakan Heru, hingga saat ini pihaknya masih terus memburu para tahanan yang kabur tersebut. Perburuan juga diperluas hingga ke wilayah perbatasan Sumut. “Untuk sementara anggota masih mengejar di wilayah seputaran Sumut. Tapi kami sudah berkoordinasi dengan Polres perbatasan Sumut-Riau ataupun Sumut-Aceh,” kata Heru.

Heru mengatakan, pihaknya belum bisa menentukan nasib Kapolsek Medan Area, Kompol Sony W Siregar, pasca kaburnya 13 tahanan tersebut. Bisa saja Kapolsek Medan Area dicopot, namun semua itu tergantung hasil pemeriksaan. “Kami sudah minta keterangan beliau (Kapolsek). Bagaimanapun Kapolsek yang paling bertanggung jawab atas kaburnya tahanan ini. Selain Kapolsek, kami juga sudah memintai keterangan anggota Polsek Medan Area. Baik petugas jaga, maupun personel yang piket pada saat itu,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol M Yorris Marzuki belum bisa memastikan apakah sisa tahanan kabur masih berada di Sumut atau tidak. “Sesuai dengan instruksi, kami juga diperintahkan menangkap kembali tahanan yang kabur. Memang, sampai saat ini kami baru berhasil menangkap 4 orang. Namun, kami masih terus melakukan pengejaran,” kata Yorris.

Kapoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro yang ditemui usai acara pelantikan PP mengatakan, sudah memerintahkan anggotanya menyelidiki kasus tersebut. “Kami masih terus bekerja. Jam berapa para tahanan lari. Bagaimana cara tahanan itu lari. Bagaimana kesiagaan petugas. Sabarlah dulu, ya ‘kan,” ujar Wisjnu, Minggu (21/10) petang.

Dikatakan Wisjnu, jika memang ada unsur kelalaian dalam kaburnya tahanan itu, pihaknya akan memproses Kapolsek Medan Area dan petugas jaga. “Ya, Kapolsek dan petugas jaga sudah diperiksa. Nanti memang kalau ada kelalaian, pasti akan diproses,” ungkapnya.
Sebagai Kapolda, dirinya berjanji akan manangkap 9 tahanan yang belum ditemukan. “Sampai sekarang ada 4 yang berhasil ditangkap, 9 lagi masih dicari,” tegasnya.

Jenderal bintang dua itu mengimbau agar keluarga maupun rekan-rekan tahanan kabur yang mengetahui keberadaannya segera melaporkan ke pihak kepolisian.

Terkait 13 tahanan yang melarikan diri dari ruang tahanan Polsekta Medan Area, Seksi Profesi dan Pengamanan Polresta Medan periksa Kapolsekta Medan Area Kompol Sony W Siregar beserta 4 anggotanya.

Kasi Propam Polresta Medan AKP Benno P Sidabutar mengatakan, hingga saat ini sudah 5 polisi yang diperiksa pihaknya, termasuk Kapolsek Medan Area. “Sudah 5 polisi yang kami periksa. Kapolseknya juga sudah kami mintai keterangan,” ujarnya, Minggu (21/10).

Benno mengatakan 4 polisi lagi yang diperiksa pihaknya yakni, 3 orang penjaga SPK dan seorang Perwira Pengawas (Pawas) yang bertugas pada malam itu. “Penjaga SPK yang diperiksa yakni Aipda Amrin, Brigadir Hasan Basri dan Briptu Azhar. Sedangkan, Pawas yang juga diperiksa diketahui menjabat sebagai Panit Lantas,” katanya.

Disinggung mengenai pelanggaran yang dilakukan ke 5 oknum polisi itu, AKP Benno menuturkan ke 5 polisi itu melakukan pelanggaran kode etik. “Pelanggaran kode etik yang sangsinya kelalaian. Kalau hukuman belum bisa kita pastikan,” ujarnya.

Untuk pemindahan tugas, AKP Benno menambahkan kalau soal itu pimpinan sidang yang menentukan. “Kalau pemindahan tugas, itu standar operasional pimpinan sidang. Nanti pimpinan sidang yang menentukan,” tambahnya.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, sebanyak 13 tahanan melarikan diri dari markas Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Area, di Jl. Semeru, Sabtu (20/10) malam. Informasi yang diperoleh, para tahanan ini diperkirakan melarikan diri sekitar pukul 21.30 WIB. Dugaan awal, para tahanan itu sudah menggergaji terali besi bagian ventilasi tahanan sejak beberapa hari terkahir. Setelah memastikan keadaan memungkinkan, mereka kemudian kabur secara bersama-sama.

Adapun 13 tahanan yang kabur tersebut masing-masing atas nama, (1) Beni Syaputra, (2) Muhammad Siddik, (3) Ali Muda Pane, (4) Ruben Ricardo Gultom, (5) Monang Turnip, (6) Harianto Sihombing, (7) Agus Salim, (8) Syahrial Nasution, (9) Neldi Asari Harahap, (10) Adnan Nasution, (11) Raja Muda Nasution, (12) Chandra Siagian, serta (13) Weldy Azari Harahap.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, Brigadir Jenderal Polisi Cornelis Hutagaol langsung ke Mapolsek untuk mengetahui langsung situasinya. Cornelis Hutagaol langsung menginstruksikan pihak kepolisian untuk menangkap tahanan Polsek Medan Area yang berhasil melarikan diri tersebut.
Dengan adanya kejadian ini, Wakapoldasu meminta kepada Polres dan polsek untuk meningkatkan pengamanan dan mengecek kembali kondisi bangunan sel tahanan sehingga tidak ada celah kepada tahanan untuk kabur. (jon/mag-12)

Tahanan

13 Tahanan Kabur dari Sel Polsek Medan Area

MEDAN-Kaburnya 13 tahanan dari Polsek Medan Area –4 tahanan berhasil ditangkap—, disinyalir atas bantuan pihak ketiga. Gergaji besi yang digunakan untuk memotong terali besi ruang tahanan, diduga dipasok tamu tahanan, yang menyelundupkan gergaji besi ke dalam sel.

“Kemungkinannya seperti itu. Tapi kami masih butuh waktu untuk mengungkap ini semua.

Kami juga sudah mengantongi tamu tahanan mana yang melakukan tindakan nekad itu,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso, Minggu (21/10).

Ia menjelaskan, 9 tim gabungan yang dibentuk Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), satuan Polsek Medan Area, dan satuan Polresta Medan sudah menangkap 4 dari 13 tahanan yang kabur, Sabtu (20/10). “Empat tahanan itu diamankan dari tempat persembunyiannya, sementara 9 tahanan lagi masih diburu,” jelasnya.

Selain Medan, pengejaran juga dilakukan sampai ke wilayah perbatasan Sumatera Utara (Sumut). Untuk mengejar para tahanan, Polda mengerahkan 90 personel tim gabungan. Tahanan yang berhasil ditangkap kembali masing-masing bernama Weldy Azari Harahap, Syahrial Nasution, Raja Muda Nasution dan Muhammad Siddik.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, para tahanan kabur dari ruang tahanan blok C, setelah menggergaji terali besi. “Mereka memotong terali besi yang ada di kamar mandi blok C. Pada masing-masing blok jumlah tahanan berbeda. Kalau di blok C itu totalnya ada 23 tahanan,” ujar Heru.

Dikatakan Heru, pihaknya belum bisa memastikan berapa lama para tahanan menggergaji besi tersebut sebelum akhirnya melarikan diri. “Jadi pada Sabtu malam sebelum tahanan kabur, petugas Polsek Medan Area sempat mengecek kelengkapan tahanan yang ada di sel. Selesai pengecekan, tahanan dikembalikan ke sel masing-masing. Saat itulah mereka melarikan diri,” beber Heru.

Heru menyebut, tersangka utama ataupun otak pelaku kaburnya tahanan belum berhasil diamankan. Namun, Heru memastikan kalau pihaknya sudah mengantongi identitasnya. “Kami sudah kantongi identitas otak pelaku. Tapi kami belum bisa beberkan sekarang, takut dia kabur lebih jauh,” ungkap Heru.

Dikatakan Heru, hingga saat ini pihaknya masih terus memburu para tahanan yang kabur tersebut. Perburuan juga diperluas hingga ke wilayah perbatasan Sumut. “Untuk sementara anggota masih mengejar di wilayah seputaran Sumut. Tapi kami sudah berkoordinasi dengan Polres perbatasan Sumut-Riau ataupun Sumut-Aceh,” kata Heru.

Heru mengatakan, pihaknya belum bisa menentukan nasib Kapolsek Medan Area, Kompol Sony W Siregar, pasca kaburnya 13 tahanan tersebut. Bisa saja Kapolsek Medan Area dicopot, namun semua itu tergantung hasil pemeriksaan. “Kami sudah minta keterangan beliau (Kapolsek). Bagaimanapun Kapolsek yang paling bertanggung jawab atas kaburnya tahanan ini. Selain Kapolsek, kami juga sudah memintai keterangan anggota Polsek Medan Area. Baik petugas jaga, maupun personel yang piket pada saat itu,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol M Yorris Marzuki belum bisa memastikan apakah sisa tahanan kabur masih berada di Sumut atau tidak. “Sesuai dengan instruksi, kami juga diperintahkan menangkap kembali tahanan yang kabur. Memang, sampai saat ini kami baru berhasil menangkap 4 orang. Namun, kami masih terus melakukan pengejaran,” kata Yorris.

Kapoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro yang ditemui usai acara pelantikan PP mengatakan, sudah memerintahkan anggotanya menyelidiki kasus tersebut. “Kami masih terus bekerja. Jam berapa para tahanan lari. Bagaimana cara tahanan itu lari. Bagaimana kesiagaan petugas. Sabarlah dulu, ya ‘kan,” ujar Wisjnu, Minggu (21/10) petang.

Dikatakan Wisjnu, jika memang ada unsur kelalaian dalam kaburnya tahanan itu, pihaknya akan memproses Kapolsek Medan Area dan petugas jaga. “Ya, Kapolsek dan petugas jaga sudah diperiksa. Nanti memang kalau ada kelalaian, pasti akan diproses,” ungkapnya.
Sebagai Kapolda, dirinya berjanji akan manangkap 9 tahanan yang belum ditemukan. “Sampai sekarang ada 4 yang berhasil ditangkap, 9 lagi masih dicari,” tegasnya.

Jenderal bintang dua itu mengimbau agar keluarga maupun rekan-rekan tahanan kabur yang mengetahui keberadaannya segera melaporkan ke pihak kepolisian.

Terkait 13 tahanan yang melarikan diri dari ruang tahanan Polsekta Medan Area, Seksi Profesi dan Pengamanan Polresta Medan periksa Kapolsekta Medan Area Kompol Sony W Siregar beserta 4 anggotanya.

Kasi Propam Polresta Medan AKP Benno P Sidabutar mengatakan, hingga saat ini sudah 5 polisi yang diperiksa pihaknya, termasuk Kapolsek Medan Area. “Sudah 5 polisi yang kami periksa. Kapolseknya juga sudah kami mintai keterangan,” ujarnya, Minggu (21/10).

Benno mengatakan 4 polisi lagi yang diperiksa pihaknya yakni, 3 orang penjaga SPK dan seorang Perwira Pengawas (Pawas) yang bertugas pada malam itu. “Penjaga SPK yang diperiksa yakni Aipda Amrin, Brigadir Hasan Basri dan Briptu Azhar. Sedangkan, Pawas yang juga diperiksa diketahui menjabat sebagai Panit Lantas,” katanya.

Disinggung mengenai pelanggaran yang dilakukan ke 5 oknum polisi itu, AKP Benno menuturkan ke 5 polisi itu melakukan pelanggaran kode etik. “Pelanggaran kode etik yang sangsinya kelalaian. Kalau hukuman belum bisa kita pastikan,” ujarnya.

Untuk pemindahan tugas, AKP Benno menambahkan kalau soal itu pimpinan sidang yang menentukan. “Kalau pemindahan tugas, itu standar operasional pimpinan sidang. Nanti pimpinan sidang yang menentukan,” tambahnya.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, sebanyak 13 tahanan melarikan diri dari markas Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Area, di Jl. Semeru, Sabtu (20/10) malam. Informasi yang diperoleh, para tahanan ini diperkirakan melarikan diri sekitar pukul 21.30 WIB. Dugaan awal, para tahanan itu sudah menggergaji terali besi bagian ventilasi tahanan sejak beberapa hari terkahir. Setelah memastikan keadaan memungkinkan, mereka kemudian kabur secara bersama-sama.

Adapun 13 tahanan yang kabur tersebut masing-masing atas nama, (1) Beni Syaputra, (2) Muhammad Siddik, (3) Ali Muda Pane, (4) Ruben Ricardo Gultom, (5) Monang Turnip, (6) Harianto Sihombing, (7) Agus Salim, (8) Syahrial Nasution, (9) Neldi Asari Harahap, (10) Adnan Nasution, (11) Raja Muda Nasution, (12) Chandra Siagian, serta (13) Weldy Azari Harahap.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, Brigadir Jenderal Polisi Cornelis Hutagaol langsung ke Mapolsek untuk mengetahui langsung situasinya. Cornelis Hutagaol langsung menginstruksikan pihak kepolisian untuk menangkap tahanan Polsek Medan Area yang berhasil melarikan diri tersebut.
Dengan adanya kejadian ini, Wakapoldasu meminta kepada Polres dan polsek untuk meningkatkan pengamanan dan mengecek kembali kondisi bangunan sel tahanan sehingga tidak ada celah kepada tahanan untuk kabur. (jon/mag-12)

Tahanan

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/