30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Nenek dan Wanita Hamil Terbakar dalam Angkot

Angkot KPUM 23 yang terbakar di Jl Gatot Subroto Medan.
Angkot KPUM 23 yang terbakar di Jl Gatot Subroto Medan.

MEDAN- Seorang nenek terpaksa berguling-guling di aspal Jalan Asrama Pondok Kelapa, guna memadamkan api yang membakar tubuhnya. Sementara wanita hamil 8 bulan langsung dilarikan warga ke RS Permata Bunda karena api menjilati kedua tangan dan punggungnya.

 

Insiden menyeramkan itu berlangsung di persimpangan Jalan Asrama Pondok Kelapa, Senin (21/10) siang. Sepuluh penumpang angkot KPUM 23, jurusan Pinang Baris-Delitua histeris saat kendaraan bercat kuning yang mereka tumpangi tiba-tiba terbakar.

Nek Salma Nasution (67) dan Difan boru Sinulingga (33) merupakan bagian dari 10 penumpang yang terbakar dalam insiden tersebut.

Berdasarkan keterangan korban yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN) di lokasi kejadian menyebutkan, kebakaran angkot KPUM 23 itu bermula dari botol air mineral berisi bensin yang diselipkan di pintu lipat angkot, tepatnya di bangku tempel. Saat itu, situasi angkot berisi 9 penumpang dan angkot menuju Delitua.

Namun, saat angkot yang membawa 6 siswa SMK Negeri 9 Medan di Simp Jl Gatot Subroto/ Jl. Patriot, sekira 100 meter dari lokasi kejadian, angkot tersebut pun akhirnya terbakar. Disebut-sebut, botol air mineral berisi bensin tadi meletup dan botol pun jatuh sehingga bensin tumpah ke mesin angkot yang berada tepat di bawah botol.

Saat itulah, api kemudian muncul yang menyebabkan para penumpang terjebak di dalam angkot. Namun belum sempat api tersebut membesar, para penumpang pun berhamburan keluar dari dalam angkot.

“Saat itu aku keluar dari jendela angkot. Sedangkan apinya berasal dari bensin yang ada di dalam botol aqua, diselipkan di pintu lipat. Dan kejadiannya pas lampu merah bang,” ucap Buchori (17), penumpang angkot yang mengalami luka bakar.

Sementara itu, sopir angkot KPUM 23, Robert Sibagariang (29) warga Jl. Rela Kel. Deli Tua Timur Kec. Deli Tua Kab. Deliserdang membantah kalau bensin yang berada di dalam botol aqua tersebut miliknya. Dia berkilah, kalau angkot yang terbakar tersebut merupakan angkot yang baru diserapnya.

“Nggak tau aku punya siapa bensin itu. Itu pun bukan angkot aku. Aku serapnya ini dari orang,” ucap singkat lelaki yang mengalami luka bakar pada tangan sebelah kirinya itu.

Selanjutnya, Robert pun dibawa petugas Polsek Helvetia untuk dimintai keterangannya terkait peristiwa kebakaran tersebut.

Sementara itu, 6 korban yang dirawat di RS Sari Mutiara 4 diantaranya merupakan pelajar SMK N 9 Medan. Keempat pelajar tersebut yakni, Ayu Permata Sari (17) warga Jl Garuda Medan, Nurul hidayah (17) warga Titi Kuning, Putri usmawarni (17) warga Jl Kejaksaan Kebun Bunga dan Hilalia (17) warga Jl Sei Mencirim Diski. Sedangkan 2 korban lainnya yakni, Winda (28) warga Jl Kelambir V Gg Rahmat serta Salma (67) warga Jl Kelambir V Gg Rahmat yang menjadi korban luka bakar paling parah. Sementara itu, alah seorang korban dievakuasi ke RS Permata Bunda yakni, Difan (38) warga Kp Lalang. Pasalnya, Difan sedang hamil.

 

 Dirawat di RS Sari Mutiara

Terbakarnya angkot KPUM 23 terbakar tepat di Simp Jl. Gatot Subroto/Jl. Asrama Pondok Kelapa Medan, sebagian penumpang angkot dilarikan ke RS Sari Mutiara Medan yang terletak di Jl. Kapt Muslim Medan. Alhasil, RS Sari Mutiara seketika heboh dan dipenuhi suara histeris korban yang meringsis menahankan sakitnya luka bakar di tubuh mereka.

Amatan POSMETRO MEDAN di RS Sari Mutiara, 5 korban yang dirawat tersebut mengalami luka bakar pada daerah kaki. Sedangkan Nek Salma mengalami luka bakar paling parah. Pasalnya, sekujur tubuh wanita paruh bayah melepuh. Alhasil, korban yang hendak menuju ke Delitua tersebut terpaksa diopname.

Tangisan serta ringisan memenuhi ruang Instansi Gawat Darurat (IGD) RS Sari Mutiara saat tim medis rumah sakit melakukan perawatan terhadap para korban. Raut wajah ringisan juga ditunjukkan Salma. Pasalnya, kulit mulai dari dada hingga kakinya mengelupas.

Sementara itu, salah seorang penumpang, Difan (38) warga Kp. Lalang yang juga menjadi korban dalam insiden kebakaran angkot tersebut di larikan ke RS Permata Bunda. Pasalnya, wanita yang sedang hamil tersebut mengalami luka bakar pada bagian tangan dan kirinya.

Sebelum dilarikan ke RS Permata Bunda, Difan terlebih dahulu diselamatkan warga ke rumah yang berada tepat di simpang Jl. Gatot Subroto/Jl. Asrama Pondok Kelapa Medan dan kemudian dibawa dengan mobil kijang berwarna biru dongker.

Sementara itu, pantauan wartawan di lokasi kejadian, sempat mengalami kemacetan. Alhasil, arus lalu lintas dari arah Pinang Baris menuju arah Medan Plaza sempat dialihkan ke arah Jl Asrama Medan. Hal tersebut dilakukan petugas kepolisian untuk mengantisipasi kemacatan di kawaan tersebut.(ind/bud)

 

 

 

Penumpang KPUM 23

 

1. Ayu Permata Sari (17) warga Jl. Garuda Medan,

2. Nurul Hidayah (17) warga Titi Kuning,

3. Putri Usmawarni (17) warga Jl. Kejaksaan Kebun Bunga dan

4. Hilalia (17) warga Jl. Sei Mencirim Diski,

5. Buchori (17)

6. Andrian (17) warga Jl. Sei Mencirim Diski,

7. Winda (28) warga Jl. Kelambir V Gg. Rahmat

8. Salma Nasution (67) warga Jl. Kelambir V Gg. Rahmat.

9. Difan boru Sinulingga (33) warga Kp Lalang

 

Sopir Angkot

1. Robert Sibagariang (29)  warga Jl. Rela Kel. Deli Tua Timur Kec. Deli Tua Kab. Deliserdang.

Angkot KPUM 23 yang terbakar di Jl Gatot Subroto Medan.
Angkot KPUM 23 yang terbakar di Jl Gatot Subroto Medan.

MEDAN- Seorang nenek terpaksa berguling-guling di aspal Jalan Asrama Pondok Kelapa, guna memadamkan api yang membakar tubuhnya. Sementara wanita hamil 8 bulan langsung dilarikan warga ke RS Permata Bunda karena api menjilati kedua tangan dan punggungnya.

 

Insiden menyeramkan itu berlangsung di persimpangan Jalan Asrama Pondok Kelapa, Senin (21/10) siang. Sepuluh penumpang angkot KPUM 23, jurusan Pinang Baris-Delitua histeris saat kendaraan bercat kuning yang mereka tumpangi tiba-tiba terbakar.

Nek Salma Nasution (67) dan Difan boru Sinulingga (33) merupakan bagian dari 10 penumpang yang terbakar dalam insiden tersebut.

Berdasarkan keterangan korban yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN) di lokasi kejadian menyebutkan, kebakaran angkot KPUM 23 itu bermula dari botol air mineral berisi bensin yang diselipkan di pintu lipat angkot, tepatnya di bangku tempel. Saat itu, situasi angkot berisi 9 penumpang dan angkot menuju Delitua.

Namun, saat angkot yang membawa 6 siswa SMK Negeri 9 Medan di Simp Jl Gatot Subroto/ Jl. Patriot, sekira 100 meter dari lokasi kejadian, angkot tersebut pun akhirnya terbakar. Disebut-sebut, botol air mineral berisi bensin tadi meletup dan botol pun jatuh sehingga bensin tumpah ke mesin angkot yang berada tepat di bawah botol.

Saat itulah, api kemudian muncul yang menyebabkan para penumpang terjebak di dalam angkot. Namun belum sempat api tersebut membesar, para penumpang pun berhamburan keluar dari dalam angkot.

“Saat itu aku keluar dari jendela angkot. Sedangkan apinya berasal dari bensin yang ada di dalam botol aqua, diselipkan di pintu lipat. Dan kejadiannya pas lampu merah bang,” ucap Buchori (17), penumpang angkot yang mengalami luka bakar.

Sementara itu, sopir angkot KPUM 23, Robert Sibagariang (29) warga Jl. Rela Kel. Deli Tua Timur Kec. Deli Tua Kab. Deliserdang membantah kalau bensin yang berada di dalam botol aqua tersebut miliknya. Dia berkilah, kalau angkot yang terbakar tersebut merupakan angkot yang baru diserapnya.

“Nggak tau aku punya siapa bensin itu. Itu pun bukan angkot aku. Aku serapnya ini dari orang,” ucap singkat lelaki yang mengalami luka bakar pada tangan sebelah kirinya itu.

Selanjutnya, Robert pun dibawa petugas Polsek Helvetia untuk dimintai keterangannya terkait peristiwa kebakaran tersebut.

Sementara itu, 6 korban yang dirawat di RS Sari Mutiara 4 diantaranya merupakan pelajar SMK N 9 Medan. Keempat pelajar tersebut yakni, Ayu Permata Sari (17) warga Jl Garuda Medan, Nurul hidayah (17) warga Titi Kuning, Putri usmawarni (17) warga Jl Kejaksaan Kebun Bunga dan Hilalia (17) warga Jl Sei Mencirim Diski. Sedangkan 2 korban lainnya yakni, Winda (28) warga Jl Kelambir V Gg Rahmat serta Salma (67) warga Jl Kelambir V Gg Rahmat yang menjadi korban luka bakar paling parah. Sementara itu, alah seorang korban dievakuasi ke RS Permata Bunda yakni, Difan (38) warga Kp Lalang. Pasalnya, Difan sedang hamil.

 

 Dirawat di RS Sari Mutiara

Terbakarnya angkot KPUM 23 terbakar tepat di Simp Jl. Gatot Subroto/Jl. Asrama Pondok Kelapa Medan, sebagian penumpang angkot dilarikan ke RS Sari Mutiara Medan yang terletak di Jl. Kapt Muslim Medan. Alhasil, RS Sari Mutiara seketika heboh dan dipenuhi suara histeris korban yang meringsis menahankan sakitnya luka bakar di tubuh mereka.

Amatan POSMETRO MEDAN di RS Sari Mutiara, 5 korban yang dirawat tersebut mengalami luka bakar pada daerah kaki. Sedangkan Nek Salma mengalami luka bakar paling parah. Pasalnya, sekujur tubuh wanita paruh bayah melepuh. Alhasil, korban yang hendak menuju ke Delitua tersebut terpaksa diopname.

Tangisan serta ringisan memenuhi ruang Instansi Gawat Darurat (IGD) RS Sari Mutiara saat tim medis rumah sakit melakukan perawatan terhadap para korban. Raut wajah ringisan juga ditunjukkan Salma. Pasalnya, kulit mulai dari dada hingga kakinya mengelupas.

Sementara itu, salah seorang penumpang, Difan (38) warga Kp. Lalang yang juga menjadi korban dalam insiden kebakaran angkot tersebut di larikan ke RS Permata Bunda. Pasalnya, wanita yang sedang hamil tersebut mengalami luka bakar pada bagian tangan dan kirinya.

Sebelum dilarikan ke RS Permata Bunda, Difan terlebih dahulu diselamatkan warga ke rumah yang berada tepat di simpang Jl. Gatot Subroto/Jl. Asrama Pondok Kelapa Medan dan kemudian dibawa dengan mobil kijang berwarna biru dongker.

Sementara itu, pantauan wartawan di lokasi kejadian, sempat mengalami kemacetan. Alhasil, arus lalu lintas dari arah Pinang Baris menuju arah Medan Plaza sempat dialihkan ke arah Jl Asrama Medan. Hal tersebut dilakukan petugas kepolisian untuk mengantisipasi kemacatan di kawaan tersebut.(ind/bud)

 

 

 

Penumpang KPUM 23

 

1. Ayu Permata Sari (17) warga Jl. Garuda Medan,

2. Nurul Hidayah (17) warga Titi Kuning,

3. Putri Usmawarni (17) warga Jl. Kejaksaan Kebun Bunga dan

4. Hilalia (17) warga Jl. Sei Mencirim Diski,

5. Buchori (17)

6. Andrian (17) warga Jl. Sei Mencirim Diski,

7. Winda (28) warga Jl. Kelambir V Gg. Rahmat

8. Salma Nasution (67) warga Jl. Kelambir V Gg. Rahmat.

9. Difan boru Sinulingga (33) warga Kp Lalang

 

Sopir Angkot

1. Robert Sibagariang (29)  warga Jl. Rela Kel. Deli Tua Timur Kec. Deli Tua Kab. Deliserdang.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru