BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tiga tamu misterius yang meninggalkan mayat bocah tiga tahun di ruang tamu rumah Tunggul Sinaga, masih belum diketahui identitas, apalagi keberadaannya.
Menurut Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasir Ahmadi, pihaknya lebih dahulu ingin mencari tahu siapa orangtua bayi tersebut. Hanya saja, itu baru dilakukan setelah hasil visum dikeluarkan RS Bhayangkara.
Bila nantinya dipastikan tidak ada tanda kekerasan, maka pihaknya akan mencari tahu orangtuanya. “Kalau memang mati sakit, bisa jadi orang tuanya yang menelantari anak itu. Jadi, orangtua bisa kita jerat undang – undang perlindungan anak,” jelas Yasir, seolah telah mengetahui identitas orangtua si bocah.
Disinggung apakah ada dugaan si pemilik rumah, Tanggul Sinaga, punya hubungan darah dengan korban, Yasir belum bisa memastikan karena pihaknya belum memeriksa yang bersangkutan. “Kita belum periksa pemilik rumah. Jadi dalam waktu dekat akan kita periksa. Orangnya (Tunggul) masih berada di Dumai,” jelas Yasir.
Ditanya apakah pelaku yang membawa bayi itu sudah diketahui identitasnya, orang nomor satu di Polsek Medan Labuhan ini mengaku belum mengetahui.
“Dari saksi yang kita periksa belum ada yang mengetahui siapa yang membawa bayi itu, jadi kita tunggu hasil pemeriksan dari pemilik rumah, jadi bisa terungkap apa kaitan si bayi dengan pemilik rumah dan pelaku yang membawa bayi,” beber Yasir dari seberang telepon.
Untuk mengetahui kaitan bayi itu dengan pemilik rumah, wartawan mencoba mendatangi rumah Tanggul Sinaga, kedatangan wartawan ke rumah permanen itu tidak direspon. Pasalnya, berulang kali diketuk pintu tak ada satupun penghuni rumah yang membuka.
Tetangga yang ditanyai mengaku, di rumah itu sebenarnya ada orang. “Setahu saya ada orangnya di dalam, kalau tadi ada keluar saya kurang tahu,” kata seorang ibu.
Dicoba berulang kali diketuk kembali rumah itu, lagi – lagi pemilik rumah tak juga keluar dari rumah.
Diberitakan sebelumnya, rumah tunggul di Jalan Titi Pahlawan, Gang Kambing, Lorong Seroja, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan, didatangi dua pria dewasa dan seorang wanita dewasa menggendong anak. Bersama mereka juga turut 2 anak berusia 5 tahun dan 7 tahun.
Menurut pelaku, anak yang digendong adalah anak Tunngul Sinaga. Mendengar itu, Tunggul ditelepon adik iparnya yang bernama Rikardo. Namun setelah selesai menelepon, tamu tersebut sudah pergi dan meninggalkan bocah perempuan berusia 3 tahun dalam kondisi telah meninggal dunia.(ril/ras)