28.9 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Kejutan! Prabowo Masuk Daftar

ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah nama digadang-gadang bakal masuk daftar menteri dalam Kabinet Kerja Jilid 2. Susunan kabient rencananya bakal diumumkan Presiden Joko Widodo, Rabu (23/10) besok. Dari 34 pos menteri, 16 pos bakal diisi tokoh pilihan parpol. Sebagian nama sudah diprediksi sebelumnya. Namun ada kejutan! Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mengatakan, dirinya juga bakal menjadi salahsatu menteri.

SEHARI pasca Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, sejumlah tokoh dipanggil ke Istana Kepresidenan, Senin (21/10).

Pemanggilan sejumlah tokoh ini diduga berhubungan dengan Menteri Kabinet Kerja Jilid 2. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Erick Thohirn

Nadiem Makarim, Mahfud MD, Wishnutama Kusubandio, Airlangga Hartarto, dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Bahkan tampak Prabowo Subianto. Siapa saja mereka yang menyatakan diri ditunjuk jadi menteri yang akan membantu Jokowi?

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menjadi tamu pertama Presiden Jokowi yang diundang ke istana pada Senin (21/2). Setelah bertemu Jokowi, Mahfud menyampaikan jika dirinya ditunjuk menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja Jilid 2. Mahfud menambahkan, pelantikan para menteri akan dilakukan pada Rabu (23/10) mendatang.

Kendati belum ada kejelasan atas bagian menteri yang akan dijabatnya, Mahfud mengaku diajak diskusi Jokowi seputar masalah penegakan hukum, HAM, pemberantasan korupsi, hingga deradikalisasi. Mahfud menuturkan siap membantu Jokowi-Ma’ruf Amin, di pos apapun.

Selanjutnya, founder GoJek Nadiem Makarim, Nadiem Makarim, menjadi salahsatu figur yang juga akan menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). CEO GoJek itu telah menghadap Presiden Jokowi untuk membicarakan posisinya di kabinet mendatang. Namun ia belum menyebut posisi apa yang akan diembannya, namun mengaku siap membantu Kabinet Kerja Jilid 2.

Rumor beredar, Nadiem akan menduduki posisi Menteri Digital dan Ekonomi Kreatif atau mengemban tugas di Kementerian Pendidikan. Nama Nadiem melambung seiring maraknya bisnis online dan transportasi berbasis aplikasi.

Kemudian, CEO NET TV, Wishutama Kusubandio menyusul hadir di Istana Kepresidenan. Pria kelahiran Jayapura, Papua 4 Mei 1976 ini datang juga dengan kemeja putih seperti para tamu lainnya. Santer beredar kabar, bos Net TV ini akan didapuk menjadi Menteri Pariwisata.

Selama ini, Wishnutama memang mempunyai jejak karir di dunia media. Pada 1994, ia mulai bekerja di dunia pertelevisian, yakni di stasiun TV Indosiar menduduki posisi Supervisor On Air Promotion.

Pada 2001, Wishnutama bergabung dengan Trans TV menjadi Kepala Divisi Produksi. Setelah itu, karirnya naik menjadi Direktur Operasional dan menjadi Wakil Direktur Utama atau Managing Director. Terus berlanjut, pada 2013, Wishnutama mendirikan PT Net Mediatama televisi atau NET TV.

Pada perhelatan Asian Games 2018, Wishnutama dipercaya menjadi Creative Director dalam acara pembukaan dan penutupan ajang olahraga ini. Bos Net TV ini mengaku telah diberikan tugas untuk duduk di salah satu pos kementerian Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024. “Bapak (Presiden) menyampaikan, saya diminta bantu beliau,” kata Wishnutama seusai bertemu Presiden.

Meski Wihsnu mengakui tak bercita-cita menjadi menteri, kepada wartawan dirinya menyatakan diri siap membantu pemerintahan. “Ya walaupun saya tidak pernah bercita-cita menjadi menteri, tapi untuk sebuah kebaikan bangsa kita, saya bersedia,” ujarnya.

Wishnu juga menyampaikan, dirinya juga siap mundur dari Net TV dan sejumlah jabatan swasta lain yang dipimpinnya termasuk posisinya di Kumparan.

Selanjutnya, Erick Thohir, pendiri Mahaka Group, induk usaha dari berbagai lini bisnis media dan entertainment, datang ke istana. Pengusaha yang juga Ketua Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 ini sempat mengakuisisi berbagai klub olahraga seperti FC Internazionale Milano (Inter Milan) dan DC United. Ia pun pernah menjadi pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.

Bos Mahaka Group Erick Thohir mengaku berat harus meninggalkan dunia bisnis setelah bersedia menerima tawaran Presiden Joko Widodo sebagai menteri. Hal itu disampaikan Erick kepada para awak media usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara. “Tentu kita harus berhenti total (dari dunia bisnis) memang sih cukup berat buat saya secara pribadi,” ujarnya.

Mantan Presiden klub sepak bola Inter Milan itu mengatakan, jabatan-jabatan di dunia usaha harus ditanggalkan karena potensi terjadinya potensi konflik kepentingan bila ia menjadi menteri. Erick mengatakan, ia sudah meninggalkan bisnisnya saat jadi Ketua Penyelanggara Asian Games selama 2 tahun 8 bulan. Belum lagi saat jadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Kemarin juga harus lagi ada kerjaan lain saya rasa sudah hampir 3 tahun lebih ( tinggalkan bisnis). Sekarang baru dua tiga bulan kembali normal (tapi harus tinggalkan lagi),” kata dia.

Erick sendiri tidak menyebutkan posisi menteri mana yang ditawarkan oleh Jokowi. Namun ia menyebut menteri yang ditawarkan tersebut ada di bidang ekonomi.

Kemudian Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, ikut hadir di Istana. Airlanggga merupakan Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla, dan mengaku ditunjuk kembali sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid II, meski tak menyebut secara pasti posisi apa yang akan diduduki.

Mantan Menteri Sekretaris Negara Pratikno termasuk tokoh yang menyambangi Istana Negara menjelang pengumuman kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Pratikno ke Istana bersama mantan aktivis Fadjroel Rahman dan peneliti dari Populi Center, Nico Harjanto.

Ketiganya datang ke Istana sekitar pukul 14.07 WIB. Mereka kompak mengenakan kemeja putih lengan panjang, seperti lima tokoh yang menjadi calon menteri di kabinet Jokowi.

Namun Pratikno enggan merespons pertanyaan wartawan soal kedatangannya ke Istana.

Pratikno tetap berjalan memasuki Istana. Sementara Fadjroel menyebut kedatangannya sebatas mendampingi Pratikno. “Saya menemani Pak Pratikno,” kata Fadjroel kepada wartawan.

Prabowo Jadi Menteri

Yang mengejutkan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Meski tak menyebut spesifik pos menteri yang akan ia emban, namun Prabowo menyebut ia akan membantu kabinet Jokowi-Ma’ruf di bidang pertahanan.

“Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan,” ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).

Mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut mengaku, akan bekerja keras untuk mencapai apa sasaran yang telah ditentukan oleh pemerintahan Jokowi. “Beliau beri beberapa pengarahan, saya akan kerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan,” lanjut Prabowo.

Selain Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo juga mendapat pos menteri. Namun Prabowo belum mengumumkan pos menteri yang dimaksud. Prabowo sekaligus memastikan ia dan Edhy siap membantu kabinet Jokowi-Ma’ruf. “Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu, hari ini siap diminta dan kami siap membantu,” sambung dia.

Terkait masuknya Prabowo jadi calon menteri, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto, menyebut itu merupakan hak prerogatif presiden. “Kami hormati karena presidenlah yang mengambil keputusan dan kemudian menentukan pergerakan kemajuan Indonesia ke depan,” ujar Hasto di bilangan Cikini, Jakarta, Senin (21/10).

Berikutnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian kemungkinan akan menempati jabatan baru. Pernyataan tersebut diungkapkan menyusul kedatangan Tito ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10) siang, untuk menemui Presiden Joko Widodo.

“Mungkin ya, ada semacam jabatan baru (untuk Tito),” kata Iqbal saat dijumpai di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin sore.

Jabatan baru itu berkaitan dengan pembentukan Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024. Meski demikian, Iqbal enggan berkomentar lagi mengenai jabatan apa yang akan diemban oleh Tito. Iqbal yang turut mendampingi Tito datang ke Istana menambahkan, pertemuan Tito dengan Presiden Jokowi berlangsung sekitar satu jam. “Saya enggak ikut masuk. (Pertemuannya) sekitar satu jam,” ujar Iqbal.

Setelah bertemu Presiden Jokowi, Tito juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Namun pertemuan Tito dengan Hadi bukan membahas kemungkinan jabatan baru Tito. Keduanya disebut membahas masalah keamanan negara. (bbs)

ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah nama digadang-gadang bakal masuk daftar menteri dalam Kabinet Kerja Jilid 2. Susunan kabient rencananya bakal diumumkan Presiden Joko Widodo, Rabu (23/10) besok. Dari 34 pos menteri, 16 pos bakal diisi tokoh pilihan parpol. Sebagian nama sudah diprediksi sebelumnya. Namun ada kejutan! Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mengatakan, dirinya juga bakal menjadi salahsatu menteri.

SEHARI pasca Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, sejumlah tokoh dipanggil ke Istana Kepresidenan, Senin (21/10).

Pemanggilan sejumlah tokoh ini diduga berhubungan dengan Menteri Kabinet Kerja Jilid 2. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Erick Thohirn

Nadiem Makarim, Mahfud MD, Wishnutama Kusubandio, Airlangga Hartarto, dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Bahkan tampak Prabowo Subianto. Siapa saja mereka yang menyatakan diri ditunjuk jadi menteri yang akan membantu Jokowi?

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menjadi tamu pertama Presiden Jokowi yang diundang ke istana pada Senin (21/2). Setelah bertemu Jokowi, Mahfud menyampaikan jika dirinya ditunjuk menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja Jilid 2. Mahfud menambahkan, pelantikan para menteri akan dilakukan pada Rabu (23/10) mendatang.

Kendati belum ada kejelasan atas bagian menteri yang akan dijabatnya, Mahfud mengaku diajak diskusi Jokowi seputar masalah penegakan hukum, HAM, pemberantasan korupsi, hingga deradikalisasi. Mahfud menuturkan siap membantu Jokowi-Ma’ruf Amin, di pos apapun.

Selanjutnya, founder GoJek Nadiem Makarim, Nadiem Makarim, menjadi salahsatu figur yang juga akan menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). CEO GoJek itu telah menghadap Presiden Jokowi untuk membicarakan posisinya di kabinet mendatang. Namun ia belum menyebut posisi apa yang akan diembannya, namun mengaku siap membantu Kabinet Kerja Jilid 2.

Rumor beredar, Nadiem akan menduduki posisi Menteri Digital dan Ekonomi Kreatif atau mengemban tugas di Kementerian Pendidikan. Nama Nadiem melambung seiring maraknya bisnis online dan transportasi berbasis aplikasi.

Kemudian, CEO NET TV, Wishutama Kusubandio menyusul hadir di Istana Kepresidenan. Pria kelahiran Jayapura, Papua 4 Mei 1976 ini datang juga dengan kemeja putih seperti para tamu lainnya. Santer beredar kabar, bos Net TV ini akan didapuk menjadi Menteri Pariwisata.

Selama ini, Wishnutama memang mempunyai jejak karir di dunia media. Pada 1994, ia mulai bekerja di dunia pertelevisian, yakni di stasiun TV Indosiar menduduki posisi Supervisor On Air Promotion.

Pada 2001, Wishnutama bergabung dengan Trans TV menjadi Kepala Divisi Produksi. Setelah itu, karirnya naik menjadi Direktur Operasional dan menjadi Wakil Direktur Utama atau Managing Director. Terus berlanjut, pada 2013, Wishnutama mendirikan PT Net Mediatama televisi atau NET TV.

Pada perhelatan Asian Games 2018, Wishnutama dipercaya menjadi Creative Director dalam acara pembukaan dan penutupan ajang olahraga ini. Bos Net TV ini mengaku telah diberikan tugas untuk duduk di salah satu pos kementerian Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024. “Bapak (Presiden) menyampaikan, saya diminta bantu beliau,” kata Wishnutama seusai bertemu Presiden.

Meski Wihsnu mengakui tak bercita-cita menjadi menteri, kepada wartawan dirinya menyatakan diri siap membantu pemerintahan. “Ya walaupun saya tidak pernah bercita-cita menjadi menteri, tapi untuk sebuah kebaikan bangsa kita, saya bersedia,” ujarnya.

Wishnu juga menyampaikan, dirinya juga siap mundur dari Net TV dan sejumlah jabatan swasta lain yang dipimpinnya termasuk posisinya di Kumparan.

Selanjutnya, Erick Thohir, pendiri Mahaka Group, induk usaha dari berbagai lini bisnis media dan entertainment, datang ke istana. Pengusaha yang juga Ketua Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 ini sempat mengakuisisi berbagai klub olahraga seperti FC Internazionale Milano (Inter Milan) dan DC United. Ia pun pernah menjadi pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.

Bos Mahaka Group Erick Thohir mengaku berat harus meninggalkan dunia bisnis setelah bersedia menerima tawaran Presiden Joko Widodo sebagai menteri. Hal itu disampaikan Erick kepada para awak media usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara. “Tentu kita harus berhenti total (dari dunia bisnis) memang sih cukup berat buat saya secara pribadi,” ujarnya.

Mantan Presiden klub sepak bola Inter Milan itu mengatakan, jabatan-jabatan di dunia usaha harus ditanggalkan karena potensi terjadinya potensi konflik kepentingan bila ia menjadi menteri. Erick mengatakan, ia sudah meninggalkan bisnisnya saat jadi Ketua Penyelanggara Asian Games selama 2 tahun 8 bulan. Belum lagi saat jadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Kemarin juga harus lagi ada kerjaan lain saya rasa sudah hampir 3 tahun lebih ( tinggalkan bisnis). Sekarang baru dua tiga bulan kembali normal (tapi harus tinggalkan lagi),” kata dia.

Erick sendiri tidak menyebutkan posisi menteri mana yang ditawarkan oleh Jokowi. Namun ia menyebut menteri yang ditawarkan tersebut ada di bidang ekonomi.

Kemudian Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, ikut hadir di Istana. Airlanggga merupakan Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla, dan mengaku ditunjuk kembali sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid II, meski tak menyebut secara pasti posisi apa yang akan diduduki.

Mantan Menteri Sekretaris Negara Pratikno termasuk tokoh yang menyambangi Istana Negara menjelang pengumuman kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Pratikno ke Istana bersama mantan aktivis Fadjroel Rahman dan peneliti dari Populi Center, Nico Harjanto.

Ketiganya datang ke Istana sekitar pukul 14.07 WIB. Mereka kompak mengenakan kemeja putih lengan panjang, seperti lima tokoh yang menjadi calon menteri di kabinet Jokowi.

Namun Pratikno enggan merespons pertanyaan wartawan soal kedatangannya ke Istana.

Pratikno tetap berjalan memasuki Istana. Sementara Fadjroel menyebut kedatangannya sebatas mendampingi Pratikno. “Saya menemani Pak Pratikno,” kata Fadjroel kepada wartawan.

Prabowo Jadi Menteri

Yang mengejutkan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Meski tak menyebut spesifik pos menteri yang akan ia emban, namun Prabowo menyebut ia akan membantu kabinet Jokowi-Ma’ruf di bidang pertahanan.

“Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan,” ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).

Mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut mengaku, akan bekerja keras untuk mencapai apa sasaran yang telah ditentukan oleh pemerintahan Jokowi. “Beliau beri beberapa pengarahan, saya akan kerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan,” lanjut Prabowo.

Selain Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo juga mendapat pos menteri. Namun Prabowo belum mengumumkan pos menteri yang dimaksud. Prabowo sekaligus memastikan ia dan Edhy siap membantu kabinet Jokowi-Ma’ruf. “Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu, hari ini siap diminta dan kami siap membantu,” sambung dia.

Terkait masuknya Prabowo jadi calon menteri, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto, menyebut itu merupakan hak prerogatif presiden. “Kami hormati karena presidenlah yang mengambil keputusan dan kemudian menentukan pergerakan kemajuan Indonesia ke depan,” ujar Hasto di bilangan Cikini, Jakarta, Senin (21/10).

Berikutnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian kemungkinan akan menempati jabatan baru. Pernyataan tersebut diungkapkan menyusul kedatangan Tito ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10) siang, untuk menemui Presiden Joko Widodo.

“Mungkin ya, ada semacam jabatan baru (untuk Tito),” kata Iqbal saat dijumpai di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin sore.

Jabatan baru itu berkaitan dengan pembentukan Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024. Meski demikian, Iqbal enggan berkomentar lagi mengenai jabatan apa yang akan diemban oleh Tito. Iqbal yang turut mendampingi Tito datang ke Istana menambahkan, pertemuan Tito dengan Presiden Jokowi berlangsung sekitar satu jam. “Saya enggak ikut masuk. (Pertemuannya) sekitar satu jam,” ujar Iqbal.

Setelah bertemu Presiden Jokowi, Tito juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Namun pertemuan Tito dengan Hadi bukan membahas kemungkinan jabatan baru Tito. Keduanya disebut membahas masalah keamanan negara. (bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/