25.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Kasus Aktif Covid-19 Turun Drastis, Angka Sembuh Naik, Satgas Apresiasi Dokter

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam sebulan terakhir, angka kasus aktif Covid-19 di tanah air menurun drastis. Dibandingkan bulan sebelumnya, per 20 September-20 Oktober terjadi penurunan sebesar 6,79 persen.

“KASUS AKTIF pada periode 20 September-20 Oktober sekarang itu mengalami penurunan yang luar biasa, sekitar 6,79 persen penurunan kasus aktif, sementara di tingkat global kasus aktifnya bukannya malah menurun tapi meningkat,” kata Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, dalam langsung yang ditayangkan akun YouTube BNPB, Rabu (21/10).

Begitu juga dengan angka kesembuhan yang meningkat signifikan. Doni menyebut ada peningkatan 7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. “Angka kesembuhan mengalami peningkatan yang juga sangat signifikan dari posisi 20 September berada pada angka 72,5 persen, dan tanggal 20 Oktober pada angka 79,63 persen, jadi ada peningkatan 7 persen lebih yang sembuh, dan hari ini kesembuhan mendekati angka 300 ribu orang, tepatnya 297 ribu orang yang sudah sembuh,” ujarnya.

Untuk itu Doni menyampaikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga kesehatan yang bekerja keras menangani pasien terpapar Covid-19. Serta seluruh pihak terkait pemerintah pusat dan daerah yang bersinergi dalam penanganan Covid-19.

“Ini harus kita berikan apresiasi yang luar biasa terutama pada dokter yang bekerja keras, perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang telah banting tulang mengabdikan waktu tenaga dan raganya untuk kesembuhan pasien di rumah sakit,” katanya. “Kesembuhan ini adalah sebuah kerja keras dari semuanya, baik dari presiden, para menteri, gubernur, bupati, wali kota, hari kita merasa cukup senang karena angka kesembuhan yang tinggi,” lanjut Doni.

Meski begitu, dia meminta untuk tidak lengah dengan penerapan protokol kesehatan. Hilangnya kewaspadaan akan membuat keadaan terkendali menjadi tak terkendali. “Tapi ingat kita tidak boleh lengah kehilangan kewaspadaan, akan dapat dengan cepat membalikkan keadaan, yang semula terkendali menjadi tidak terkendali,” ujar Doni.

Di momen libur panjang akhir Oktober nanti, Doni mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, jangan sampai ada lagi peningkatan kasus seperti yang terjadi pada libur panjang Agustus lalu.

“Karena setelah kembali dari cuti atau libur panjang Agustus lalu maka kita mengalami hal yang sangat mengkhawatirkan, kami mencatat angka kematian dokter pada periode akhir Juli dan Agustus serta September itu termasuk yang tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Jadi ketika kasus positif meningkat pasien bertambah maka secara paralel angka kematian dokter pun bertambah,” ucapnya.

“Sekali lagi, kita hanya dituntut untuk patuh protokol kesehatan selama liburan, memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan dan juga tentunya harus selalu sering mencuci tangan serta juga jangan lupa untuk tetap berdoa memohon kepada Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa untuk diberikan perlindungan, termasuk juga meningkatkan imunitas tubuh kita dengan olahraga teratur, istirahat cukup, makanan bergizi, tidak panik, harus gembira,” lanjut Doni.

Kesembuhan di Sumut Melambat

Angka kesembuhan Covid-19 di Sumut pada Rabu (21/10) mengalami pelambatan. Data yang dirangkum Tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, jumlah pasien sembuh lebih rendah dari capaian kasus konfirmasi yang terjadi.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengatakan, hanya terdapat 79 orang penderita Covid-19 yang dinyatakan sehat. Sedangkan penambahan kasus konfirmasi sebanyak 87 orang. “Sehingga akumulasi angka kesembuhannya naik menjadi 9.894 orang, dan kasus konfirmasi positif naik menjadi 12.212 orang,” ujarnya.

Sementara itu untuk kasus kematian, terdapat penambahan sebanyak dua orang, sehingga totalnya menjadi 509. Kemudian pada kasus suspek berkurang 36 orang, sehingga kini menjadi 998 orang.

“Atas jumlah ini, maka kasus aktif Covid-19 yang didapatkan kembali naik sebanyak enam poin, dari 1.803 menjadi 1.809 orang,” jelasnya.

Penambahan kasus terbanyak masih terjadi di Kota Medan, yakni kasus konfirmasi 37 orang, sembuh 67 orang dan meninggal dua orang. Saat ini, angka konfirmasi di Kota Medan akumulasinya naik menjadi 6.494 orang, sembuh 5.527 orang dan meninggal 263 orang.

Hasil Tes Swab di DPRD Sumut Semua Negatif

Aris juga mengungkapkan, tes swab terhadap anggota dewan dan pegawai di DPRD Sumut yang dilakukan beberapa waktu lalu, hasilnya semua negatif Covid-19. “Alhamdulillah, semua hasilnya bagus (negatif-red),” kata dr Aris.

Meski menunjukkan hasil negatif, Aris yang juga Sekretaris Dinkes Sumut ini mengingatkan, untuk tetap mematuhi aturan protokol kesehatan, mengingat masih tingginya angka kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut. “Tetap patuhi 3 M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak,” katanya.

Tes swab massal di lingkungan sekretariat DPRD Sumut dilakukan menyusul sejumlah pegawai dinyatakan positif Covid-19. Seluruh pegawai yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 itu, kini sudah dinyatakan sembuh dan kembali bekerja. (dtc/bbs)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam sebulan terakhir, angka kasus aktif Covid-19 di tanah air menurun drastis. Dibandingkan bulan sebelumnya, per 20 September-20 Oktober terjadi penurunan sebesar 6,79 persen.

“KASUS AKTIF pada periode 20 September-20 Oktober sekarang itu mengalami penurunan yang luar biasa, sekitar 6,79 persen penurunan kasus aktif, sementara di tingkat global kasus aktifnya bukannya malah menurun tapi meningkat,” kata Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, dalam langsung yang ditayangkan akun YouTube BNPB, Rabu (21/10).

Begitu juga dengan angka kesembuhan yang meningkat signifikan. Doni menyebut ada peningkatan 7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. “Angka kesembuhan mengalami peningkatan yang juga sangat signifikan dari posisi 20 September berada pada angka 72,5 persen, dan tanggal 20 Oktober pada angka 79,63 persen, jadi ada peningkatan 7 persen lebih yang sembuh, dan hari ini kesembuhan mendekati angka 300 ribu orang, tepatnya 297 ribu orang yang sudah sembuh,” ujarnya.

Untuk itu Doni menyampaikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga kesehatan yang bekerja keras menangani pasien terpapar Covid-19. Serta seluruh pihak terkait pemerintah pusat dan daerah yang bersinergi dalam penanganan Covid-19.

“Ini harus kita berikan apresiasi yang luar biasa terutama pada dokter yang bekerja keras, perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang telah banting tulang mengabdikan waktu tenaga dan raganya untuk kesembuhan pasien di rumah sakit,” katanya. “Kesembuhan ini adalah sebuah kerja keras dari semuanya, baik dari presiden, para menteri, gubernur, bupati, wali kota, hari kita merasa cukup senang karena angka kesembuhan yang tinggi,” lanjut Doni.

Meski begitu, dia meminta untuk tidak lengah dengan penerapan protokol kesehatan. Hilangnya kewaspadaan akan membuat keadaan terkendali menjadi tak terkendali. “Tapi ingat kita tidak boleh lengah kehilangan kewaspadaan, akan dapat dengan cepat membalikkan keadaan, yang semula terkendali menjadi tidak terkendali,” ujar Doni.

Di momen libur panjang akhir Oktober nanti, Doni mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, jangan sampai ada lagi peningkatan kasus seperti yang terjadi pada libur panjang Agustus lalu.

“Karena setelah kembali dari cuti atau libur panjang Agustus lalu maka kita mengalami hal yang sangat mengkhawatirkan, kami mencatat angka kematian dokter pada periode akhir Juli dan Agustus serta September itu termasuk yang tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Jadi ketika kasus positif meningkat pasien bertambah maka secara paralel angka kematian dokter pun bertambah,” ucapnya.

“Sekali lagi, kita hanya dituntut untuk patuh protokol kesehatan selama liburan, memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan dan juga tentunya harus selalu sering mencuci tangan serta juga jangan lupa untuk tetap berdoa memohon kepada Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa untuk diberikan perlindungan, termasuk juga meningkatkan imunitas tubuh kita dengan olahraga teratur, istirahat cukup, makanan bergizi, tidak panik, harus gembira,” lanjut Doni.

Kesembuhan di Sumut Melambat

Angka kesembuhan Covid-19 di Sumut pada Rabu (21/10) mengalami pelambatan. Data yang dirangkum Tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, jumlah pasien sembuh lebih rendah dari capaian kasus konfirmasi yang terjadi.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengatakan, hanya terdapat 79 orang penderita Covid-19 yang dinyatakan sehat. Sedangkan penambahan kasus konfirmasi sebanyak 87 orang. “Sehingga akumulasi angka kesembuhannya naik menjadi 9.894 orang, dan kasus konfirmasi positif naik menjadi 12.212 orang,” ujarnya.

Sementara itu untuk kasus kematian, terdapat penambahan sebanyak dua orang, sehingga totalnya menjadi 509. Kemudian pada kasus suspek berkurang 36 orang, sehingga kini menjadi 998 orang.

“Atas jumlah ini, maka kasus aktif Covid-19 yang didapatkan kembali naik sebanyak enam poin, dari 1.803 menjadi 1.809 orang,” jelasnya.

Penambahan kasus terbanyak masih terjadi di Kota Medan, yakni kasus konfirmasi 37 orang, sembuh 67 orang dan meninggal dua orang. Saat ini, angka konfirmasi di Kota Medan akumulasinya naik menjadi 6.494 orang, sembuh 5.527 orang dan meninggal 263 orang.

Hasil Tes Swab di DPRD Sumut Semua Negatif

Aris juga mengungkapkan, tes swab terhadap anggota dewan dan pegawai di DPRD Sumut yang dilakukan beberapa waktu lalu, hasilnya semua negatif Covid-19. “Alhamdulillah, semua hasilnya bagus (negatif-red),” kata dr Aris.

Meski menunjukkan hasil negatif, Aris yang juga Sekretaris Dinkes Sumut ini mengingatkan, untuk tetap mematuhi aturan protokol kesehatan, mengingat masih tingginya angka kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut. “Tetap patuhi 3 M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak,” katanya.

Tes swab massal di lingkungan sekretariat DPRD Sumut dilakukan menyusul sejumlah pegawai dinyatakan positif Covid-19. Seluruh pegawai yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 itu, kini sudah dinyatakan sembuh dan kembali bekerja. (dtc/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/