25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Imigrasi Mampu Periksa 850 Jamaah Haji per Jam

MEDAN-Jamaah haji Derbarkasi Medan terus mengalir ke Tanah Air. Meski cenderung terlambat,  pemulangan jamaah haji cukup menenangkan.

Belakangan ini, selain masalah bus dan bagasi hingga kerusakan pesawat, masalah sidik jari juga menjadi alasan keterlambatan. Meski begitu, menurut sebuah sumber tingkat tinggi di Departemen Imigrasi, masalah gangguan sistem sidik jari di Bandara King abdul Azis, Jeddah tidak mengganggu kepulangan jamaah haji.

“Kami telah menerapkan sistem-sistem alternatif setiap kali kita menghadapi kegagalan teknis seperti dalam sistem elektronik kami di bandara, pelabuhan dan titik entri lain,” katanya.

Pemulangan jamaah haji memang cenderung berjalan lancar. Seperti di pos pemeriksaan Halat Ammar, Departemen Imigrasi berhasil melakukan pemeriksan terhadap 850 jamaah haji per jamnya. Setidaknya hal itu diungkapkan Direktur Imigrasi di pos Halat Ammar, Tabuk, Brigjen Mansour Al Nasser.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkap pihaknya berhasil menangkap warga Arab Saudi yang hendak meninggalkan Arab Saudi dengan cara ilegal dengan bus jamaah haji. “Dia bersembunyi di dalam toilet bus,” ungkap Al-Nasser.

“Kami tahu bahwa pria yang ditangkap telah bersepakar dengan sopir bus untuk membawanya luar Arab Saudi,” kata Al-Nasser. Warga Arab itu ingin pergi ke Riyadh untuk mengikuti persidangan di Riyadh.
Akhirnya, warga Arab dan sopir dibawa polisi untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara mobil jamaah haji kemudian dibawa oleh asisten sopir.

Sementara itu, dari Medan, Kloter 09/MES dengan 455 jamaah haji diantaranya asal Tapanuli Selatan 201 orang, Nias 16 orang, Medan 217 orang, Tapanuli Utara 11 orang dan Asahan 1 orang tiba dengan selamat di Bandara Polonia Medan, Senin (21/11) pukul 03.01 WIB.

Kedatangan jamaah disambut Bupati Tapanuli Selatan yang diwakili oleh staf ahlinya H Arwin Siregar, Ketua PPIH Embarkasi Medan Drs H Abd Rahim MHum, Sekretaris PPIH Drs H Abd Rahman Harahap MA, dan Kakankemenag Tapanuli Selatan Drs Amran.

Humas PPIH Embarkasi Medan, Sazli Nasution mengatakan pemulangan jamaah haji ini mengalami keterlambatan sekitar 31 menit dikarenakan bis jamaah di Bandara King Abdul Aziz Jeddah harus bolak balik menjemput jamaah. “Dari keterangan ketua kloter 09 Sogopan Zainal Siregar, saat proses pengangkutan jemaah dari pintu 23 terminal barat jauh ke tempat parkir pesawat. Sehingga, bis harus bolak balik,” ujarnya, Senin (21/11).

Disebutkannya, pada kloter 09/MES ini ada 12 jemaah haji yang sempat dirawat di Tanah Suci, dimana 3 jamaah sempat dirawat di RS King Faisal Arab Saudi, 5 di Balai Pengobatan Haji Indonesia, dan 4 dirawat di sektor Indonesia. “Sebagian yang sempat dirawat karena sakit sesak nafas,” imbuhnya.

Hingga kloter 09/MES, lanjut Sazli sebanyak 4.083 jamaah sudah kembali ke Tanah Air dan sisanya 4.349 jamaah masih di Arab Saudi. “Hanya tinggal kloter 19 yang merupakan kloter terakhir dari Sumut yang sedang menuju ke Madinah,” ujarnya.

Sedangkan kloter 10/MES, menurut jadwal, ujar Sazli, tiba di Medan pada Selasa (22/11) dini hari. Kloter 10/MES ini yang sebelumnya pada pemberangkatan ke tanah suci berjumlah 449 orang, berasal dari Batubara 260 orang, Tanjungbalai 167 orang, Dairi 14 orang, Pakpak Barat 5 orang, dan 3 dari perorangan. (bbs/mag-11)

MEDAN-Jamaah haji Derbarkasi Medan terus mengalir ke Tanah Air. Meski cenderung terlambat,  pemulangan jamaah haji cukup menenangkan.

Belakangan ini, selain masalah bus dan bagasi hingga kerusakan pesawat, masalah sidik jari juga menjadi alasan keterlambatan. Meski begitu, menurut sebuah sumber tingkat tinggi di Departemen Imigrasi, masalah gangguan sistem sidik jari di Bandara King abdul Azis, Jeddah tidak mengganggu kepulangan jamaah haji.

“Kami telah menerapkan sistem-sistem alternatif setiap kali kita menghadapi kegagalan teknis seperti dalam sistem elektronik kami di bandara, pelabuhan dan titik entri lain,” katanya.

Pemulangan jamaah haji memang cenderung berjalan lancar. Seperti di pos pemeriksaan Halat Ammar, Departemen Imigrasi berhasil melakukan pemeriksan terhadap 850 jamaah haji per jamnya. Setidaknya hal itu diungkapkan Direktur Imigrasi di pos Halat Ammar, Tabuk, Brigjen Mansour Al Nasser.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkap pihaknya berhasil menangkap warga Arab Saudi yang hendak meninggalkan Arab Saudi dengan cara ilegal dengan bus jamaah haji. “Dia bersembunyi di dalam toilet bus,” ungkap Al-Nasser.

“Kami tahu bahwa pria yang ditangkap telah bersepakar dengan sopir bus untuk membawanya luar Arab Saudi,” kata Al-Nasser. Warga Arab itu ingin pergi ke Riyadh untuk mengikuti persidangan di Riyadh.
Akhirnya, warga Arab dan sopir dibawa polisi untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara mobil jamaah haji kemudian dibawa oleh asisten sopir.

Sementara itu, dari Medan, Kloter 09/MES dengan 455 jamaah haji diantaranya asal Tapanuli Selatan 201 orang, Nias 16 orang, Medan 217 orang, Tapanuli Utara 11 orang dan Asahan 1 orang tiba dengan selamat di Bandara Polonia Medan, Senin (21/11) pukul 03.01 WIB.

Kedatangan jamaah disambut Bupati Tapanuli Selatan yang diwakili oleh staf ahlinya H Arwin Siregar, Ketua PPIH Embarkasi Medan Drs H Abd Rahim MHum, Sekretaris PPIH Drs H Abd Rahman Harahap MA, dan Kakankemenag Tapanuli Selatan Drs Amran.

Humas PPIH Embarkasi Medan, Sazli Nasution mengatakan pemulangan jamaah haji ini mengalami keterlambatan sekitar 31 menit dikarenakan bis jamaah di Bandara King Abdul Aziz Jeddah harus bolak balik menjemput jamaah. “Dari keterangan ketua kloter 09 Sogopan Zainal Siregar, saat proses pengangkutan jemaah dari pintu 23 terminal barat jauh ke tempat parkir pesawat. Sehingga, bis harus bolak balik,” ujarnya, Senin (21/11).

Disebutkannya, pada kloter 09/MES ini ada 12 jemaah haji yang sempat dirawat di Tanah Suci, dimana 3 jamaah sempat dirawat di RS King Faisal Arab Saudi, 5 di Balai Pengobatan Haji Indonesia, dan 4 dirawat di sektor Indonesia. “Sebagian yang sempat dirawat karena sakit sesak nafas,” imbuhnya.

Hingga kloter 09/MES, lanjut Sazli sebanyak 4.083 jamaah sudah kembali ke Tanah Air dan sisanya 4.349 jamaah masih di Arab Saudi. “Hanya tinggal kloter 19 yang merupakan kloter terakhir dari Sumut yang sedang menuju ke Madinah,” ujarnya.

Sedangkan kloter 10/MES, menurut jadwal, ujar Sazli, tiba di Medan pada Selasa (22/11) dini hari. Kloter 10/MES ini yang sebelumnya pada pemberangkatan ke tanah suci berjumlah 449 orang, berasal dari Batubara 260 orang, Tanjungbalai 167 orang, Dairi 14 orang, Pakpak Barat 5 orang, dan 3 dari perorangan. (bbs/mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/