26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dunia Industri masih Keluhkan Kualitas Pendidikan

MEDAN-Sedikitnya 13 SMK di Sumut ikuti lomba Teknologi Inovasi dan Seni Siswa SMK se-Sumut yang berlangsung di Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau Medan. Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pudjonugroho meminta kepada perusahaan industri yang ada di Sumut untuk melakukan mitra binaan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kawasan perusahaan industri tersebut.

INOVASI : Pengunjung mencoba salah satu produk inovasi siswa SMK  acara Lomba Teknologi Inovasi  Seni Siswa SMK se Sumut.
INOVASI : Pengunjung mencoba salah satu produk inovasi siswa SMK pada acara Lomba Teknologi Inovasi dan Seni Siswa SMK se Sumut.

“Diharapkan dengan melakukan mitra binaan terhadap SMK, akan tercipta simbiosis mutualisme atau saling membutuhkan antara perusahaan industri dengan para siswa lulusan SMK,”ungkap Gatot usai membuka Lomba Teknologi Inovasi dan Seni Siswa SMK Sumut di Lapangan Gajah Mada Krakatau, Selasa (20/11).

Menurut Gatot, masalah kualitas atau mutu pendidikan telah lama menjadi bahan perbincangan bagi dunia industri. Mengingat dunia industri masih  mengeluhkan tentang mutu tamatan sekolah yang tidak sesuai dengan dunia industri.

Masih menurut Gatot, masalah efesiensi dan relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja ikut mempengaruhi kualitas pendidikan. Dimana, pendidikan dapat dikatakan  bermutu atau berkualitas bila keluaran institusi pendidikan dapat terserap oleh dunia kerja khususnya dunia industri.
Saat ini, sambungnya, pemerintah baik pusat maupun pemerintah propinsi Sumut menyadari pentingnya pendidikan yang bermutu bagi bangsa.

Oleh karenanya, perhatian pemerintah tertuju kepada sekolah SMK  yang diharapkan mampu menghasilkan calon- calon tenaga kerja yang siap diserap dunia usaha dan dunia industri.

Untuk mencapai itu, lanjutnya, pempropsu terus menerus melakukan upaya perbaikan  kualitas pendidikan di Sumut baik pengelolaan proses belajar mengajar tingkat mikro dan pengawasan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan.

Bahkan, pempropsu mengalokasikan anggaran khusus hingga ke desa-desa di Sumut dengan harapan agar permasalahan-permasalahan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan di Sumut, khususnya untuk pendidikan kejuruan dapat diminimalisir. Dalam kesempatan itu, Kepsek SMKN3 Medan, Usman Lubis, mengaku bangga dan memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan Provsu.

SMKN 3 Medan dalam kesempatan itu akan memamerkan beberapa produk hasil karya siswanya seperti sabun cair, shampo kereta, karbol, pengkilap kereta, Parfum dan lainnya. SMKN 3 Medan juga akan mengikuti lomba teknologi dengan menonjolkan proses destilasi, demineralisasi pembuatan pupuk cair dari limbah ikan.

Kegiatan pameran dan lomba yang diikuti 13 SMK tersebut akan berlangsung sejak Rabu (21/11) dan berakhir Sabtu (24/11) mendatang. (uma)

MEDAN-Sedikitnya 13 SMK di Sumut ikuti lomba Teknologi Inovasi dan Seni Siswa SMK se-Sumut yang berlangsung di Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau Medan. Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pudjonugroho meminta kepada perusahaan industri yang ada di Sumut untuk melakukan mitra binaan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kawasan perusahaan industri tersebut.

INOVASI : Pengunjung mencoba salah satu produk inovasi siswa SMK  acara Lomba Teknologi Inovasi  Seni Siswa SMK se Sumut.
INOVASI : Pengunjung mencoba salah satu produk inovasi siswa SMK pada acara Lomba Teknologi Inovasi dan Seni Siswa SMK se Sumut.

“Diharapkan dengan melakukan mitra binaan terhadap SMK, akan tercipta simbiosis mutualisme atau saling membutuhkan antara perusahaan industri dengan para siswa lulusan SMK,”ungkap Gatot usai membuka Lomba Teknologi Inovasi dan Seni Siswa SMK Sumut di Lapangan Gajah Mada Krakatau, Selasa (20/11).

Menurut Gatot, masalah kualitas atau mutu pendidikan telah lama menjadi bahan perbincangan bagi dunia industri. Mengingat dunia industri masih  mengeluhkan tentang mutu tamatan sekolah yang tidak sesuai dengan dunia industri.

Masih menurut Gatot, masalah efesiensi dan relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja ikut mempengaruhi kualitas pendidikan. Dimana, pendidikan dapat dikatakan  bermutu atau berkualitas bila keluaran institusi pendidikan dapat terserap oleh dunia kerja khususnya dunia industri.
Saat ini, sambungnya, pemerintah baik pusat maupun pemerintah propinsi Sumut menyadari pentingnya pendidikan yang bermutu bagi bangsa.

Oleh karenanya, perhatian pemerintah tertuju kepada sekolah SMK  yang diharapkan mampu menghasilkan calon- calon tenaga kerja yang siap diserap dunia usaha dan dunia industri.

Untuk mencapai itu, lanjutnya, pempropsu terus menerus melakukan upaya perbaikan  kualitas pendidikan di Sumut baik pengelolaan proses belajar mengajar tingkat mikro dan pengawasan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan.

Bahkan, pempropsu mengalokasikan anggaran khusus hingga ke desa-desa di Sumut dengan harapan agar permasalahan-permasalahan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan di Sumut, khususnya untuk pendidikan kejuruan dapat diminimalisir. Dalam kesempatan itu, Kepsek SMKN3 Medan, Usman Lubis, mengaku bangga dan memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan Provsu.

SMKN 3 Medan dalam kesempatan itu akan memamerkan beberapa produk hasil karya siswanya seperti sabun cair, shampo kereta, karbol, pengkilap kereta, Parfum dan lainnya. SMKN 3 Medan juga akan mengikuti lomba teknologi dengan menonjolkan proses destilasi, demineralisasi pembuatan pupuk cair dari limbah ikan.

Kegiatan pameran dan lomba yang diikuti 13 SMK tersebut akan berlangsung sejak Rabu (21/11) dan berakhir Sabtu (24/11) mendatang. (uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/