
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bayi kembar siam yang lahir dengan kondisi dempet dada, kini sudah terpisah. Keduanya sangat dinanti dan dirindukan oleh keluarga besar mereka. Khususnya keluarga besar di Asahan.
โOrang di kampung sudah menunggu. Banyak kali yang nanya kapan pulang dan minta dikabari kalau sudah pulang,โ ucap ayah Fahira dan Sahira, Kadarusman saat bertemu dengan Sumut Pos di RSUP H Adam Malik, Kamis (21/12).
Pria 42 tahun itu ingin membuat syukuran atas keberhasilan operasi pemisahan bayi kembarnya. Namun, niatnya belum pasti terlaksana. Sebab, masih terbentur masalah keuangan.
โKalau keinginan ada. Tapi lihat nanti saja. Takutnya jadi hutang. Lagian belum bisa kembali ke kampung, masih sekitar 2 minggu lagi di Medan untuk periksa ke sini lagi, sampai benar-benar sehat. Kita akan tinggal di rumah adik dulu, di Jalan Bajak 1, Marendal,โ sambungnya.
Bagaimana perasaan Anda setelah keluarnya status boleh pulang? Kadarusman mengaku masih belum percaya.
Sebab, saat itu rasa pasrah yang begitu sudah menggelayut di benaknya. Ya, kondisi keuangan yang tidak memungkinkan membiaya operasi tersebut menjadi penyebabnya.
โMakanya berulang kali saya katakan, saya sangat berterimakasih kepada Tim Dokter Rumah Sakit Adam Malik. Kami yang sedang diberi ujian, diperlakukan dengan sangat baik tanpa membayar sepeser pun,โ tandas Kadarusman.
Direktur pelayanan medik RSUP H Adam Malik, dr Mardianto mengatakan, Sahira dan Fahira sudah boleh pulang karena kondisinya sudah sehat. Meski begitu, dia mengingatkan agar orangtua Sahira dan Fahira, rajin datang ke RSUP H Adam Malik. Agar tim medis dapat melihat perkembangan kesehatan Sahira dan Fahira. Ditegaskan Mardianto, biaya penanganan terhadap kedua bayi itu ditanggung pemerintah melalui RSUP H Adam Malik.
โKami tetap menyediakan obat obatan yang masih dibutuhkan oleh kedua bayi, terutama Sahira yang juga dilakukan operasi penutupan jantung yang bocor,โ ujarnya.
Selain itu, dikatakannya Tim Dokter yang menangani Fahira-Sahira tetap berlanjut. Hal itu disebutnya agar RSUP H Adam Malik tetap dapat menangani, bilamana ada lagi bayi kembar siam yang dirujuk ke RSUP H Adam Malik.
Sementara, dokter penanggungjawab di ruangan Fahira-Sahira dirawat, dr H Tiangsa Sembiring, SpA(K) menyebut 3 minggu di ruangan PICU dan dikamar VIP, perkembangan tubuh keduanya cepat.