MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengikuti instruksi pemerintah pusat melalui keputusan tiga menteri, tentang perubahan hari libur dan cuti bersama pada moment Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

ASN (Aparatur Sipil Negara) dan seluruh jajaran yang bertugas di Pemko Medan hanya masih bekerja hingga Rabu, 23 Desember 2020.
“Libur Natal mulai hari Kamis tanggal 24 Desember sebagai libur cuti bersama. Tanggal 25 Desember atau hari Jumat libur Natal. Untuk 26 dan 27 Desember, libur karena kebetulan berkenaan dengan hari Sabtu dan Minggu,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan, Muslim Harahap, kepada Sumut Pos, Senin (21/12).
Para pegawai di jajaran Pemko Medan kembali bekerja seperti biasanya pada hari Senin, tanggal 28 Desember 2020. “Seperti instruksi pemerintah pusat, masa libur dipotong untuk meminimalisir membludaknya volume bepergian akibat libur panjang,” ujar Muslim.
Begitu juga dengan libur perayaan Tahun Baru 2021 mendatang. Muslim mengatakan, ASN akan mulai libur pada hari Kamis, 31 Desember 2020. Pada Rabu, 30 Desember 2020, para pegawai Pemko Medan masih bekerja seperti biasanya.
“Untuk libur Tahun Baru, dimulai tanggal 31 Desember sebagai libur pengganti Idul Fitri 2020. Tanggal 1 Januari 2021 yang jatuh di hari Jumat, kita libur Tahun Baru. Untuk tanggal 2 dan tanggal 3 Januari 2021 kebetulan berkenaan dengan hari Sabtu dan Minggu. Jadi hari Senin, tanggal 4 Januari 2021, semua pegawai wajib kembali bekerja seperti biasa,” jelasnya.
Muslim menegaskan, Pemko Medan akan memberikan sanksi kepada para pegawainya, khususnya ASN yang tidak kembali bekerja pada waktu yang telah ditentukan. “Kalau ada yang nambah-nambahin liburnya sendiri, pasti lah akan diberikan sanksi. Waktunya libur ya libur. Waktunya kembali bekerja ya kembali bekerja. Sanksinya bermacam-macam. Mulai dari teguran lisan, tulisan, pemotongan TPP, dan sebagainya. Itu tergantung berapa lama juga dia tidak masuk kerja,” tegasnya.
Sepeti diketahui, pemerintah pusat melalui kesepakatan antara tiga menteri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah tanggal 1 Desember 2020 lalu, telah menyepakati jadwal perubahan cuti bersama dan libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Hal itu tertuang dalam SKB No.744 Tahun 2020, No.05 Tahun 2020, dan No.06 Tahun 2020 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menaker, dan Menteri PANRB Nomor 728 Tahun 2019, Nomor 213 Tahun 2019, dan Nomor 01 Tahun 2019 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020.
Adapun jadwal baru untuk libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang dimaksud yaitu:
*24 Desember 2020 (Kamis): Libur Cuti Bersama Natal
*25 Desember 2020 (Jumat): Libur Natal
*28 Desember 2020 (Senin): Masuk
*29 Desember 2020 (Selasa): Masuk
*30 Desember 2020 (Rabu): Masuk
*31 Desember 2020 (Kamis): Libur Pengganti Idul Fitri 2020
*1 Januari 2021 (Jumat): Libur Tahun Baru 2020. (map)