25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Lagi Sakit, Suami Ini Ditusuk Istri Pakai Gunting

Foto: Amri/PM Dedi, suami yang pipinya ditusuk istri di bagian pipi.
Foto: Amri/PM
Dedi, suami yang pipinya ditusuk istri di bagian pipi.

 

SUMUTPOS.CO – Seorang istri, Rita (35), dilaporkan suaminya, Dedi (37) ke polisi, Kamis (22/1) sore. Sambil memegangi luka tusukan di pipi kirinya yang terus meneteskan darah segar, pria yang tinggal di Jalan Sei Rotan Gg. Tapsel, Kec. Percut Seituan Medan ini menceritakan keberingasan istrinya.

Dibebernya, 3 hari belakangan, Dedi yang mengaku bekerja di Dinas Perikanan Banda Aceh ini terbaring sakit di rumah. Namun Dedi heran melihat kecuekan istrinya. Maka dia pun bertanya.

Bukannya menjawab, Rita malah marah-marah.

“Aku sudah 3 hari sakit di rumah sampai muntah-muntah. Tapi dia gak mau merawatku sedikit pun. Malah adik ipar yang masih gadis dan tinggal sama kami yang merawatku. Jadi pas kubilang gitu sama dia, dia marah dan memaki aku. Seperti biasa, dia marah, terus mengancam mau membunuh,” katanya sembari memegangi perbannya agar darah tak terus menetes.

Dedi diancam dengan sebilah gunting. Karena Dedi melawan dengan omongan, Rita pun menghujamkan gunting bertubi-tubi ke wajah suaminya. Dari beberapa tikaman itu, Dedi memang mampu mengelak. Terakhir kali, ia pun tak dapat menangkis gunting berukuran lebih kurang 10 cm ke arahnya.

Dedi mengerang kesakitan. Pipi kirinya tembus tertusuk gunting yang dihujamkan sang istri. Tak pelak, darah keluar deras dari pipinya. Ia pun mencoba kabur, setelah adik ipar perempuan yang menjaganya sewaktu sakit beserta tetangganya dapat melerai perkelahian itu.

Saat terbebas dan keluar dari rumahnya, Dedi berlari ke puskesmas terdekat untuk membalut lukanya dengan perban. Walau diajurkan dijahit, Dedi tak mau dan malah langsung berlari ke kantor polisi, lantaran mengetahui istrinya menunggu di depan pintu sembari memegang golok untuk menebas suaminya.

“Dia (Rita) langsung mengambil guntingnya dan menusukkan ke arahku beberapa kali. Aku sempat mengelak, tapi terakhir kenak ke pipi ku. Terus datang adik ipar dan tetanggaku, barulah aku bisa lari keluar. Aku langsung ke puskesmas mengobati luka ku. Aku gak ngertilah bang, udah gilak kurasa dia itu. Soalnya, pulang dari puskesmas, dia sudah di depan pintu menenteng parang. Pas kutanya sama dia, mau dibunuhnya aku lagi,” ketus korban.

Dikisahkannya, jika kelakuan bringas istrinya, Rita sudah lama terjadi. Namun karena malu dan merasa bisa memperbaiki keutuhan rumah tangganya, ia mencoba bertahan dan sabar. Istrinya Rita, adalah seorang janda anak 2 yang dinikahinya 3 tahun silam. Rita merupakan PNS yang dulunya bertugas RS Sultan Sulaiman, Kisaran.

Sudah lebih 3 tahun Rita tak masuk bekerja karena jauh. Namun, karena bosan di rumah, Rita minta pindah ke RS Dr Pringadi Medan. Proses pemindahan itu diupayakan Dedi dengan cara membayar uang pindah senilai Rp 20 juta. Saat ditanya kru koran ini mengenai kekurangan nafkah yang diberikan untuk keluarganya, Dedi menampiknya.

Bahkan ia menuturkan jika penghasilannya melebihi dari sang istri. Sedangkan mengenai kebebasan, ia juga mengakui jika Rita teramat leluasa. Bahkan tak sekali Dedi mengantarkan Rita untuk menjumpai mantan suaminya.

“Baru sebulan dia tugas di Pringadi bagian ICU. Itupun karena dia minta pindah, dan aku yang membayar uangnya 20 juta pakai uangku. Bukan pakai duit orang tuannya. Aku kerja rutinitasku ngirim bibit ikan ke Banda Aceh. Seminggu ada 4 kali ngirim dan sekali ngirim Rp 10 juta. Kalu ditanyak karena masalah ekonomi, berlebih-lebih saya kasih ke dia,” akunya sambil geeng-geleng kepala.

Entah apa yang merasuki istrinya yang kerap bertengkar melakukan ancaman dengan senjata tajam. Karena hari ini ancaman itu terbukti, ia pun bertekad melaporkan istrinya ke polisi. Untuk itu, ia juga menegaskan jika dirinya siap untuk bercerai dengan Rita.

“Sering dia (Rita) bepergian keluar. Saat ku tanya, katanya sebentar, gak taunya lama kali. Nanti kalau dikasih tau, bisanya aku yang kena marah, itulah anehnya istriku. Walau pun begitu, aku juga sering mengantarkannya ke mantan lakiknya. Alasannya, anak-anak kangen sama ayahnya. Aku antarkan. Pas kuantarkan, aku nunggu diparkiran, sedangkan mereka belanja dan makan di Aksara Medan. Sampai pernah ke Sigalu-galu aku ngantar dia (Rita) ke tempat suaminya. Kalau mau dibilang bodoh, yah terserahlah, akulah suami bodoh. Tapi sekarang aku sadar dan akan melaporkannya. Saya juga siap bercerai,” tegasnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, SH SIK MH ketika dikonfirmasi diruangannya mengaku masih menunggu keterangan saksi dan laporan korbannya. “Tadi sudah kita lihat dan korban masih diperiksa di SPK. Selanjutnya dia diarahkan membuat visum, dan kita tunggu kelanjutannya ya,” ujarnya.(mri/trg)

Foto: Amri/PM Dedi, suami yang pipinya ditusuk istri di bagian pipi.
Foto: Amri/PM
Dedi, suami yang pipinya ditusuk istri di bagian pipi.

 

SUMUTPOS.CO – Seorang istri, Rita (35), dilaporkan suaminya, Dedi (37) ke polisi, Kamis (22/1) sore. Sambil memegangi luka tusukan di pipi kirinya yang terus meneteskan darah segar, pria yang tinggal di Jalan Sei Rotan Gg. Tapsel, Kec. Percut Seituan Medan ini menceritakan keberingasan istrinya.

Dibebernya, 3 hari belakangan, Dedi yang mengaku bekerja di Dinas Perikanan Banda Aceh ini terbaring sakit di rumah. Namun Dedi heran melihat kecuekan istrinya. Maka dia pun bertanya.

Bukannya menjawab, Rita malah marah-marah.

“Aku sudah 3 hari sakit di rumah sampai muntah-muntah. Tapi dia gak mau merawatku sedikit pun. Malah adik ipar yang masih gadis dan tinggal sama kami yang merawatku. Jadi pas kubilang gitu sama dia, dia marah dan memaki aku. Seperti biasa, dia marah, terus mengancam mau membunuh,” katanya sembari memegangi perbannya agar darah tak terus menetes.

Dedi diancam dengan sebilah gunting. Karena Dedi melawan dengan omongan, Rita pun menghujamkan gunting bertubi-tubi ke wajah suaminya. Dari beberapa tikaman itu, Dedi memang mampu mengelak. Terakhir kali, ia pun tak dapat menangkis gunting berukuran lebih kurang 10 cm ke arahnya.

Dedi mengerang kesakitan. Pipi kirinya tembus tertusuk gunting yang dihujamkan sang istri. Tak pelak, darah keluar deras dari pipinya. Ia pun mencoba kabur, setelah adik ipar perempuan yang menjaganya sewaktu sakit beserta tetangganya dapat melerai perkelahian itu.

Saat terbebas dan keluar dari rumahnya, Dedi berlari ke puskesmas terdekat untuk membalut lukanya dengan perban. Walau diajurkan dijahit, Dedi tak mau dan malah langsung berlari ke kantor polisi, lantaran mengetahui istrinya menunggu di depan pintu sembari memegang golok untuk menebas suaminya.

“Dia (Rita) langsung mengambil guntingnya dan menusukkan ke arahku beberapa kali. Aku sempat mengelak, tapi terakhir kenak ke pipi ku. Terus datang adik ipar dan tetanggaku, barulah aku bisa lari keluar. Aku langsung ke puskesmas mengobati luka ku. Aku gak ngertilah bang, udah gilak kurasa dia itu. Soalnya, pulang dari puskesmas, dia sudah di depan pintu menenteng parang. Pas kutanya sama dia, mau dibunuhnya aku lagi,” ketus korban.

Dikisahkannya, jika kelakuan bringas istrinya, Rita sudah lama terjadi. Namun karena malu dan merasa bisa memperbaiki keutuhan rumah tangganya, ia mencoba bertahan dan sabar. Istrinya Rita, adalah seorang janda anak 2 yang dinikahinya 3 tahun silam. Rita merupakan PNS yang dulunya bertugas RS Sultan Sulaiman, Kisaran.

Sudah lebih 3 tahun Rita tak masuk bekerja karena jauh. Namun, karena bosan di rumah, Rita minta pindah ke RS Dr Pringadi Medan. Proses pemindahan itu diupayakan Dedi dengan cara membayar uang pindah senilai Rp 20 juta. Saat ditanya kru koran ini mengenai kekurangan nafkah yang diberikan untuk keluarganya, Dedi menampiknya.

Bahkan ia menuturkan jika penghasilannya melebihi dari sang istri. Sedangkan mengenai kebebasan, ia juga mengakui jika Rita teramat leluasa. Bahkan tak sekali Dedi mengantarkan Rita untuk menjumpai mantan suaminya.

“Baru sebulan dia tugas di Pringadi bagian ICU. Itupun karena dia minta pindah, dan aku yang membayar uangnya 20 juta pakai uangku. Bukan pakai duit orang tuannya. Aku kerja rutinitasku ngirim bibit ikan ke Banda Aceh. Seminggu ada 4 kali ngirim dan sekali ngirim Rp 10 juta. Kalu ditanyak karena masalah ekonomi, berlebih-lebih saya kasih ke dia,” akunya sambil geeng-geleng kepala.

Entah apa yang merasuki istrinya yang kerap bertengkar melakukan ancaman dengan senjata tajam. Karena hari ini ancaman itu terbukti, ia pun bertekad melaporkan istrinya ke polisi. Untuk itu, ia juga menegaskan jika dirinya siap untuk bercerai dengan Rita.

“Sering dia (Rita) bepergian keluar. Saat ku tanya, katanya sebentar, gak taunya lama kali. Nanti kalau dikasih tau, bisanya aku yang kena marah, itulah anehnya istriku. Walau pun begitu, aku juga sering mengantarkannya ke mantan lakiknya. Alasannya, anak-anak kangen sama ayahnya. Aku antarkan. Pas kuantarkan, aku nunggu diparkiran, sedangkan mereka belanja dan makan di Aksara Medan. Sampai pernah ke Sigalu-galu aku ngantar dia (Rita) ke tempat suaminya. Kalau mau dibilang bodoh, yah terserahlah, akulah suami bodoh. Tapi sekarang aku sadar dan akan melaporkannya. Saya juga siap bercerai,” tegasnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, SH SIK MH ketika dikonfirmasi diruangannya mengaku masih menunggu keterangan saksi dan laporan korbannya. “Tadi sudah kita lihat dan korban masih diperiksa di SPK. Selanjutnya dia diarahkan membuat visum, dan kita tunggu kelanjutannya ya,” ujarnya.(mri/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/