26 C
Medan
Sunday, December 22, 2024
spot_img

Pengusaha Tambang Janjikan Pembunuh Kuna Rp2,5 Miliar

“Kasus ini terungkap para penyidik gabungan yang dipimpin Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho dan Direktur Kriminal Umum Kombes Nurfallah saat melakukan pengungkapan kasus pada seri pertama. Penangkapan dilakukan awalnya Muslim pada jam 4 sore di Bakaran Batu. Kemudian berturut-turut ditangkap tersangka Culun. Muslim pada waktu itu adalah eksekutor. Culun pengemudi sepeda motor,” kata Rycko.

Menurut dia, tim mendapatkan informasi dari Culun dan Muslim dalam pengungkapan kasus kedua. “Dari dua orang ini, kami dapat informasi yang sangat penting bahwa dua ini dapat tugas untuk membunuh seri kedua, tapi ditolak,” ujar dia.

Namun, dalam penangkapan terhadap Rawindra dan Putra, petugas mendapatkan perlawanan. Rawi melawan dengan sebilah pisau. Begitupun, Rawi berhasil ditangkap namun akhirnya tewas. Sedangkan Putra, juga melakukan perlawanan dengan sebilah pedang . Dia juga dilumpuhkan melalui tindakan tegas terukur dan berbuntut meninggal dunia.

“Dari situ dapat info ditambah bantuan Mabes Polri, kita ungkap jaringan yang besar ini. Dari Jon Hendal jelas diketahui otak atau pimpinan daripada jaringan pembunuh bayaran ini adalah Rawi. Dari Rawi berkembang, senjata disimpan oleh Ayen. Lalu diserahkan (senjata api) kepada John Marwan yang ditangkap berturut-turut sampai tadi pagi,” ungkap Rycko.

Dia membenarkan, Rawi yang merupakan Ketua AMPI Rayon Medan Petisah dan Putra terpaksa ditembak karena melawan petugas. Tapi, tak hanya dua tersangka itu yang ditembak. “Ada tersangka lain yang ditembak pada kaki sebelah kiri. Tersangka Rawi meninggal dunia karena melawan dan Putra tadi pagi ditangkap yang juga melawan. Kita akan terus ungkap, apakah ada kasus lain yang dilakukan kelompok ini,” bebernya.

Menurut Rycko, seluruh rumah tersangka dipasang garis polisi. Itu dilakukan untuk pengembangan agar mendapatkan petunjuk baru.

“Kasus ini terungkap para penyidik gabungan yang dipimpin Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho dan Direktur Kriminal Umum Kombes Nurfallah saat melakukan pengungkapan kasus pada seri pertama. Penangkapan dilakukan awalnya Muslim pada jam 4 sore di Bakaran Batu. Kemudian berturut-turut ditangkap tersangka Culun. Muslim pada waktu itu adalah eksekutor. Culun pengemudi sepeda motor,” kata Rycko.

Menurut dia, tim mendapatkan informasi dari Culun dan Muslim dalam pengungkapan kasus kedua. “Dari dua orang ini, kami dapat informasi yang sangat penting bahwa dua ini dapat tugas untuk membunuh seri kedua, tapi ditolak,” ujar dia.

Namun, dalam penangkapan terhadap Rawindra dan Putra, petugas mendapatkan perlawanan. Rawi melawan dengan sebilah pisau. Begitupun, Rawi berhasil ditangkap namun akhirnya tewas. Sedangkan Putra, juga melakukan perlawanan dengan sebilah pedang . Dia juga dilumpuhkan melalui tindakan tegas terukur dan berbuntut meninggal dunia.

“Dari situ dapat info ditambah bantuan Mabes Polri, kita ungkap jaringan yang besar ini. Dari Jon Hendal jelas diketahui otak atau pimpinan daripada jaringan pembunuh bayaran ini adalah Rawi. Dari Rawi berkembang, senjata disimpan oleh Ayen. Lalu diserahkan (senjata api) kepada John Marwan yang ditangkap berturut-turut sampai tadi pagi,” ungkap Rycko.

Dia membenarkan, Rawi yang merupakan Ketua AMPI Rayon Medan Petisah dan Putra terpaksa ditembak karena melawan petugas. Tapi, tak hanya dua tersangka itu yang ditembak. “Ada tersangka lain yang ditembak pada kaki sebelah kiri. Tersangka Rawi meninggal dunia karena melawan dan Putra tadi pagi ditangkap yang juga melawan. Kita akan terus ungkap, apakah ada kasus lain yang dilakukan kelompok ini,” bebernya.

Menurut Rycko, seluruh rumah tersangka dipasang garis polisi. Itu dilakukan untuk pengembangan agar mendapatkan petunjuk baru.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/