30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Anggota Poldasu Serang Johor City

Anggota Ditsabhara itu datang ke lokasi mengendarai berbagai jenis sepeda motor dan mobil sekira pukul 22.15 WIB. Menurut Boy Ronald Sinaga (22), security komplek warga Jalan Karya Tani Medan Johor, sewaktu kejadian ia sedang tugas di pos 4 komplek. Pada saat itu, dia terkejut melihat puluhan anggota Sabhara berpakain setengah seragam dan preman masuk ke komplek dan langsung mencari-cari seseorang.

“Aku sempat tanya mereka mau cari siapa. Namun, pertanyaanku tidak dijawab dan mereka langsung pergi menggelilingi komplek. Setelah itu, aku kembali menjaga pos. Dan, beroperasi melalui HT kepada sesama satpam,” kenang Boy saat ditemui kru koran ini di RS Mitra Sejati Medan.

Suasana berubah mencekam karena personel polisi itu menggeber-geber sepeda motornya hingga membuat warga sekomplek panik. “Mereka ada yang memakai celana polisi. Mereka memutar-mutar. Pemilik toko lain juga heran melihat ulah mereka,” kata Boy.

Meski sudah setengah jam keliling komplek, mereka tak berhasil menemukan Sidik. Karena emosi, para polisi itu memilih kembali lagi ke pos 1 dan langsung membentak-bentak security di sana bernama Amar dan Rizky.

“Aku tahunya mereka disakiti, karena sebelumnya temanku melapor dari HT, makanya aku langsung ke sana (pos 1-red) dan melihat temanku sudah ketakutan,” kenangnya.

Ironisnya, saat berusaha melerai, Boy malah dikeroyok pelaku. Tak hanya itu, Boy lantas dibawa ke markas Ditsabhara Poldasu Jalan Jamin Ginting dengan menaiki motor.

“Di sana, aku berjumpa dengan beberapa polisi yang mengaku komandan mereka. Setelah aku diinterogasi, ternyata bukan aku yang mereka cari. Selanjutnya aku diobati ke Klinik Milala Jalan AH Nasution Medan. Kemudian opname di RS Mitra Sejati ini,” beber Boy.

Paginya, lanjut Boy beberapa polisi yang mengaku dari Polsek Deli Tua datang menjenguk. “Mereka meminta maaf dan berjanji membayar biaya perobatan selama kami opname di RS Mitra Sejati Medan. Selain itu, mereka juga akan menindak anggotanya yang terbukti bersalah. Aku luka ringan dan memar. Perobatan dibayar mereka,” kata pria yang dirawat di kamar nomor 313 itu.

“Sebenarnya masalahnya sepele. Temanku menegur dua orang anggota Sabhara karena ngebut. Sudah didamaikan, tapi malamnya mereka datang lagi mencari teman kami itu. Karena tidak ketemu, kamilah yang jadi sasaran mereka,” kata Almuhazirin, rekan Boy yang dirawat di bangsal nomor 7.

Anggota Ditsabhara itu datang ke lokasi mengendarai berbagai jenis sepeda motor dan mobil sekira pukul 22.15 WIB. Menurut Boy Ronald Sinaga (22), security komplek warga Jalan Karya Tani Medan Johor, sewaktu kejadian ia sedang tugas di pos 4 komplek. Pada saat itu, dia terkejut melihat puluhan anggota Sabhara berpakain setengah seragam dan preman masuk ke komplek dan langsung mencari-cari seseorang.

“Aku sempat tanya mereka mau cari siapa. Namun, pertanyaanku tidak dijawab dan mereka langsung pergi menggelilingi komplek. Setelah itu, aku kembali menjaga pos. Dan, beroperasi melalui HT kepada sesama satpam,” kenang Boy saat ditemui kru koran ini di RS Mitra Sejati Medan.

Suasana berubah mencekam karena personel polisi itu menggeber-geber sepeda motornya hingga membuat warga sekomplek panik. “Mereka ada yang memakai celana polisi. Mereka memutar-mutar. Pemilik toko lain juga heran melihat ulah mereka,” kata Boy.

Meski sudah setengah jam keliling komplek, mereka tak berhasil menemukan Sidik. Karena emosi, para polisi itu memilih kembali lagi ke pos 1 dan langsung membentak-bentak security di sana bernama Amar dan Rizky.

“Aku tahunya mereka disakiti, karena sebelumnya temanku melapor dari HT, makanya aku langsung ke sana (pos 1-red) dan melihat temanku sudah ketakutan,” kenangnya.

Ironisnya, saat berusaha melerai, Boy malah dikeroyok pelaku. Tak hanya itu, Boy lantas dibawa ke markas Ditsabhara Poldasu Jalan Jamin Ginting dengan menaiki motor.

“Di sana, aku berjumpa dengan beberapa polisi yang mengaku komandan mereka. Setelah aku diinterogasi, ternyata bukan aku yang mereka cari. Selanjutnya aku diobati ke Klinik Milala Jalan AH Nasution Medan. Kemudian opname di RS Mitra Sejati ini,” beber Boy.

Paginya, lanjut Boy beberapa polisi yang mengaku dari Polsek Deli Tua datang menjenguk. “Mereka meminta maaf dan berjanji membayar biaya perobatan selama kami opname di RS Mitra Sejati Medan. Selain itu, mereka juga akan menindak anggotanya yang terbukti bersalah. Aku luka ringan dan memar. Perobatan dibayar mereka,” kata pria yang dirawat di kamar nomor 313 itu.

“Sebenarnya masalahnya sepele. Temanku menegur dua orang anggota Sabhara karena ngebut. Sudah didamaikan, tapi malamnya mereka datang lagi mencari teman kami itu. Karena tidak ketemu, kamilah yang jadi sasaran mereka,” kata Almuhazirin, rekan Boy yang dirawat di bangsal nomor 7.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/