26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Pemilik Fitness dan Karyawannya Juga Dipukuli

Foto: Robert/PM Rizal pemilik fitnes dan Dewa karyawannya, juga dipukuli personil Ditsabhara Poldasu, di J City, Sabtu  (21/2/2015).
Foto: Robert/PM
Rizal pemilik fitnes dan Dewa karyawannya, juga dipukuli personil Ditsabhara Poldasu, di J City, Sabtu (21/2/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO 0 Selain menganiaya security, sebanyak 50-an personel Satsabhara Poldasu yang menyerang komplek Johor City, jalan Karya Wisata, Sabtu (21/2/2015) malam, juga merusuh di depan Fitnes Center yang ada di dalam komplek. Rizal si pemilik fitnes dan keryawannya bernama Dewa ikut dipukuli.

“Gak cuma anggota saya bang yang jadi sasaran, pemilik fitnes dan karyawannya pun ikut dipukuli. Memang yang paling parah si Boy dan Almuhazirin,” terang Rangga, Danton SSG (Spesial Security Group) J. City.

Pasca kejadian, ia langsung mendatangi markas Ditsabhara Poldasu untuk menjemput Boy yang sebelumnya ‘diculik’. “Habis dipukuli aku bang di dalam, rame kali mereka. Ada tadi satu orang kulihat dia marga Sinaga, kujelaskanlah Bang kalau aku juga marga Sinaga. Nggak jadi dipukul aku bang. Sempat juga senior-senior mereka marah-marah lantaran mereka bawa aku ke Mako mereka. ‘Ngapain kalian bawa di sini, jadi masalah aja. Bagusan kalian ikat dan seret dia di jalan’ kayak gitu dia ngomongnya bang,” beber Rangga mengulang ucapan Boy.

Dari keenam korban, Boy dan Almuhazirin yang mengalami luka paling parah. Ketika dilakukan rontgen, Boy menderita pergeseran tulang rusuk sebelah kiri, dan Almuhazirin mengalami pergeseran dan patah tulang di rusuk sebelah kanan.

“Saat di rontgen bang, tulang rusuk sebelah kiri si Boy begeser dan juga tulang rusuk kanan Almuhazirin bergeser bang. Masih menahan rasa sakit mereka di rumah sakit,” beber Rangga.

Rizal si pemilik fitnes mengaku kecewa dengan aksi brutal anggota Ditsabhara Poldasu. Rizal kesal karena Polri yang seharusnya melayani, mengayomi dan melindungi malah anarkis pada masyarakat.

“Gak jelas juga polisi sekarang, kok kayak gitu sih jadi polisi, bukannya melindungi masyarakat malahan mereka bersikap arogan bahkan anarkis,” kesal Rizal. “Kalau mereka cuma sepuluh orang masih bisa kami lawan. Ini jumlahnya puluhan. Daripada konyol, mendingan saya menyelamatkan diri hingga ke atap gedung tempat usaha saya ini. Stainless yang berada di depan itu hancur dibuat mereka,” tandas Rizal. (mag2/deo)

Foto: Robert/PM Rizal pemilik fitnes dan Dewa karyawannya, juga dipukuli personil Ditsabhara Poldasu, di J City, Sabtu  (21/2/2015).
Foto: Robert/PM
Rizal pemilik fitnes dan Dewa karyawannya, juga dipukuli personil Ditsabhara Poldasu, di J City, Sabtu (21/2/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO 0 Selain menganiaya security, sebanyak 50-an personel Satsabhara Poldasu yang menyerang komplek Johor City, jalan Karya Wisata, Sabtu (21/2/2015) malam, juga merusuh di depan Fitnes Center yang ada di dalam komplek. Rizal si pemilik fitnes dan keryawannya bernama Dewa ikut dipukuli.

“Gak cuma anggota saya bang yang jadi sasaran, pemilik fitnes dan karyawannya pun ikut dipukuli. Memang yang paling parah si Boy dan Almuhazirin,” terang Rangga, Danton SSG (Spesial Security Group) J. City.

Pasca kejadian, ia langsung mendatangi markas Ditsabhara Poldasu untuk menjemput Boy yang sebelumnya ‘diculik’. “Habis dipukuli aku bang di dalam, rame kali mereka. Ada tadi satu orang kulihat dia marga Sinaga, kujelaskanlah Bang kalau aku juga marga Sinaga. Nggak jadi dipukul aku bang. Sempat juga senior-senior mereka marah-marah lantaran mereka bawa aku ke Mako mereka. ‘Ngapain kalian bawa di sini, jadi masalah aja. Bagusan kalian ikat dan seret dia di jalan’ kayak gitu dia ngomongnya bang,” beber Rangga mengulang ucapan Boy.

Dari keenam korban, Boy dan Almuhazirin yang mengalami luka paling parah. Ketika dilakukan rontgen, Boy menderita pergeseran tulang rusuk sebelah kiri, dan Almuhazirin mengalami pergeseran dan patah tulang di rusuk sebelah kanan.

“Saat di rontgen bang, tulang rusuk sebelah kiri si Boy begeser dan juga tulang rusuk kanan Almuhazirin bergeser bang. Masih menahan rasa sakit mereka di rumah sakit,” beber Rangga.

Rizal si pemilik fitnes mengaku kecewa dengan aksi brutal anggota Ditsabhara Poldasu. Rizal kesal karena Polri yang seharusnya melayani, mengayomi dan melindungi malah anarkis pada masyarakat.

“Gak jelas juga polisi sekarang, kok kayak gitu sih jadi polisi, bukannya melindungi masyarakat malahan mereka bersikap arogan bahkan anarkis,” kesal Rizal. “Kalau mereka cuma sepuluh orang masih bisa kami lawan. Ini jumlahnya puluhan. Daripada konyol, mendingan saya menyelamatkan diri hingga ke atap gedung tempat usaha saya ini. Stainless yang berada di depan itu hancur dibuat mereka,” tandas Rizal. (mag2/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/