Anggota Komisi C DPRD Medan lainnya, Hasyim menambahkan, semua keluhan dan masukan bakal ditindaklanjuti dan akan diteruskan kepada Pemerintah kota Medan. Apalagi menurut Hasyim, sudah cukup lama pihak Komisi C DPRD Kota Medan mengkritisi fasilitas Pasar Induk.
“Kami juga mendapatkan laporan atas pecahnya konsentrasi pembeli di Pasar Induk dan Pasar Sentral. Omset pedagang juga alami penurunan, kita juga segera menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat,” janjinya.
Sebelumnya, Plt Dirut PD Pasar Benny Sihotang mengakui bahwa kondisi seperti sekarang ini sudah lama terjadi. Benny menyebutkan relokasi pedagang ke Pasar Induk Lau Cih belumlah matang. Dibutuhkan koordinasi dan sinergitas intens guna memindahkan seluruh pedagang dari Pasar Sutomo ke Pusat Pasar.
Benny bahkan menyebutkan, kalau fasilitas di kantor mereka di Pasar Induk dibakar oleh pedagang. Sebanyak 4 unit meja dan 4 unit kursi menjadi tumbal amarah para pedagang. “Kalau dibilang area yang dijaga di sana itu terlalu luas, ya beginilah faktanya,” beber Benny.
Benny juga mengakui kalau PD Pasar mengalami kerugian dari sisi operasional. Hal itu lantaran tidak semua pedagang di Pasar Sutomo yang pindah ke Lau Cih. Belum lagi persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selalu ada di tiap pasar.
“Saat ini jumlah pedagang di Pasar Induk hanya 300 orang. Saya pikir ini perlu dipikirkan secara matang. Apalagi di mana pun pasar pasti ada PKL. Sama halnya pedagang Sutomo, awalnya kami data ada 1.700-an, sekarang sudah ada 3000 pedagang. Ke depan tinggal nanti bagaimana PKL ini ditata lebih baik,” ucapnya. (prn/dek)