26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Kalau Untung, Kenapa Tidak …

Tentang 2.198 Rumah di Belawan yang Akan Digusur

BELAWAN-Ancaman gusur karena akan ada pembangunan pelabuhan baru di pesisir utara Medan ternyata tak membuat warga resahn

Malah, warga yang rumahnya akan digusur rela pindah. Asalkan, mereka mendapat ganti untung dan bukan ganti rugi.

“Kalau penggusurannya ganti untung, kami mau disuruh pindah dari tempat ini. Tapi kalau justru merugikan warga ya kami pasti tak mau,” kata, Sulaiman (47) warga Lorong Pahlawan, Belawan kepada Sumut Pos, Kamis (22/3).

Rencananya, dua investor asing asal Brunei Darussalam dan Hongkong akan menanamkam modalnya guna membangun pelabuhan  baru di kawasan tersebut (lihat grafis). “Maunya investor itu membangunkan rumah di lokasi lain, jadi rumah diganti rumah pula. Tapi kalau investor mau membangunkan rumah terus warga dikasih konfensasi uang lagi ya lebih bagus,” tambah Sulaiman.

Ungkapan serupa juga dikatakan, Zulkifli (35). Ia berharap proses ganti untung dalam bentuk pembangunan rumah. Kalau bisa, rumah yang diganti jangan terlalu jauh dari Belawan. “Karena sebahagian besar masyarakat di sini menggantungkan hidupnya di laut,” tuturnya.

Dari informasi yang didapat, lokasi rumah pengganti untuk masyarakat Jalan TM Pahlawan Belawan akan dibangun di kawasan Jalan Veteren Pasar X Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deliserdang dan di Batang Kilat Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan. Lokasi itu, menurut Zulkifli, terlalu jauh dari pinggiran pantai.  “Masyarakat disini hanya mengerti mencari nafkah di laut, jadi kalau pembangunan perumahannya terlalu jauh justru akan mempersulit mereka dalam mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya,” ungkapnya.

Lurah Belawan I Kecamatan Medan Belawan, M Hamidi Jamhur Lubis, menuturkan proses ganti untung terhadap masyarakatnya yang akan mengalami penggusuran terkait rencana pembangunan pelabuhan di areal seluas 28 hektar tersebut saat ini masih dalam tahap pembahasan.  “Soal ganti untung itu nanti akan dibahas dan masyarakat akan dipertemukan dengan pihak investornya langsung. Karena pertemuan sebelumnya ditunda karena pihak investor berhalangan untuk dating,” kata Jamhur, kemarin.

Dia menambahkan, dalam rencana awal permukiman warga sempat pernah diwacanakan akan di bangun di dua lokasi berbeda di wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.”Kalau yang di Pasar X Desa Manunggal, Labuhan Deli memang jauh dari laut, sedangkan di Batang Kilat Sei Mati, Medan Labuhan terdapat perairan yang menjorok ke laut,” jelasnya.

Begitu pun meski keputusan soal pemindahan lokasi pemukiman warganya, Jamhur menyerahkan sepenuhnya kepada keinginan masyarakat itu sendiri. Sebab kedua lokasi tersebut baru hanya sebatas usulan sebagai lokasi pemukiman baru bagi warga. “Dua lokasi itu kan masih sebatas usulan, dan persoalan ini kita serahkan kepada mereka (warga, Red) langsung. Dan, ini dapat terlaksana apabila warga setuju. Soal apakah mereka minta ganti untung dalam bentuk dibangunkan rumah atau mereka minta dalam bentuk uang tunai itu merekalah yang menetukan. Apalagi belakang ini kabarnya laut sudah tidak bisa lagi diandalkan karena kondisi dan hasil tangkapan mereka juga berkurang,” ungkapnya.

Sebelumnya, informasi diperoleh Sumut Pos, rencana megaproyek pembangunan dermaga pelabuhan di lahan seluas 28 hektar oleh dua investor asal Brunai Darussalam dan Hongkong itu diperkirakan akan menelan biaya mencapai triliunan rupiah. Proges proyek itu memang masih dalam penjajakan. Kedua investor asing yang disebut-sebut telah melakukan lobi-lobi di tingkat pemerintah pusat. Jika izin keluar, maka sekitar 2.198 unit pemukiman warga yang terdapat di 25 lorong atau gang di Jalan TM Pahlawan Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan akan diratakan.

M Faisal SE, Plt Kepala Lingkungan 28 Lorong Papan Kelurahan Belawan I, Belawan mengakui tentang adanya pendataan rumah warga terkait rencana pembangunan kawasan dermaga pelabuhan di daerahnya.”Di sini terdapat sedikitnya 167 unit rumah dari 245 KK (Kepala Keluarga), tapi sampai sejauh mana rencana daerah ini akan dibangun dermaga pelabuhan saya tidak tahu pasti,” ujarnya.

Namun begitu sebut dia, dari pendataan awal yang dilakukan sebahagian besar dari mereka menyambut baik atas adanya rencana pembangunan pelabuhan dikawasan dimaksud. (mag-17)

Tentang 2.198 Rumah di Belawan yang Akan Digusur

BELAWAN-Ancaman gusur karena akan ada pembangunan pelabuhan baru di pesisir utara Medan ternyata tak membuat warga resahn

Malah, warga yang rumahnya akan digusur rela pindah. Asalkan, mereka mendapat ganti untung dan bukan ganti rugi.

“Kalau penggusurannya ganti untung, kami mau disuruh pindah dari tempat ini. Tapi kalau justru merugikan warga ya kami pasti tak mau,” kata, Sulaiman (47) warga Lorong Pahlawan, Belawan kepada Sumut Pos, Kamis (22/3).

Rencananya, dua investor asing asal Brunei Darussalam dan Hongkong akan menanamkam modalnya guna membangun pelabuhan  baru di kawasan tersebut (lihat grafis). “Maunya investor itu membangunkan rumah di lokasi lain, jadi rumah diganti rumah pula. Tapi kalau investor mau membangunkan rumah terus warga dikasih konfensasi uang lagi ya lebih bagus,” tambah Sulaiman.

Ungkapan serupa juga dikatakan, Zulkifli (35). Ia berharap proses ganti untung dalam bentuk pembangunan rumah. Kalau bisa, rumah yang diganti jangan terlalu jauh dari Belawan. “Karena sebahagian besar masyarakat di sini menggantungkan hidupnya di laut,” tuturnya.

Dari informasi yang didapat, lokasi rumah pengganti untuk masyarakat Jalan TM Pahlawan Belawan akan dibangun di kawasan Jalan Veteren Pasar X Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deliserdang dan di Batang Kilat Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan. Lokasi itu, menurut Zulkifli, terlalu jauh dari pinggiran pantai.  “Masyarakat disini hanya mengerti mencari nafkah di laut, jadi kalau pembangunan perumahannya terlalu jauh justru akan mempersulit mereka dalam mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya,” ungkapnya.

Lurah Belawan I Kecamatan Medan Belawan, M Hamidi Jamhur Lubis, menuturkan proses ganti untung terhadap masyarakatnya yang akan mengalami penggusuran terkait rencana pembangunan pelabuhan di areal seluas 28 hektar tersebut saat ini masih dalam tahap pembahasan.  “Soal ganti untung itu nanti akan dibahas dan masyarakat akan dipertemukan dengan pihak investornya langsung. Karena pertemuan sebelumnya ditunda karena pihak investor berhalangan untuk dating,” kata Jamhur, kemarin.

Dia menambahkan, dalam rencana awal permukiman warga sempat pernah diwacanakan akan di bangun di dua lokasi berbeda di wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.”Kalau yang di Pasar X Desa Manunggal, Labuhan Deli memang jauh dari laut, sedangkan di Batang Kilat Sei Mati, Medan Labuhan terdapat perairan yang menjorok ke laut,” jelasnya.

Begitu pun meski keputusan soal pemindahan lokasi pemukiman warganya, Jamhur menyerahkan sepenuhnya kepada keinginan masyarakat itu sendiri. Sebab kedua lokasi tersebut baru hanya sebatas usulan sebagai lokasi pemukiman baru bagi warga. “Dua lokasi itu kan masih sebatas usulan, dan persoalan ini kita serahkan kepada mereka (warga, Red) langsung. Dan, ini dapat terlaksana apabila warga setuju. Soal apakah mereka minta ganti untung dalam bentuk dibangunkan rumah atau mereka minta dalam bentuk uang tunai itu merekalah yang menetukan. Apalagi belakang ini kabarnya laut sudah tidak bisa lagi diandalkan karena kondisi dan hasil tangkapan mereka juga berkurang,” ungkapnya.

Sebelumnya, informasi diperoleh Sumut Pos, rencana megaproyek pembangunan dermaga pelabuhan di lahan seluas 28 hektar oleh dua investor asal Brunai Darussalam dan Hongkong itu diperkirakan akan menelan biaya mencapai triliunan rupiah. Proges proyek itu memang masih dalam penjajakan. Kedua investor asing yang disebut-sebut telah melakukan lobi-lobi di tingkat pemerintah pusat. Jika izin keluar, maka sekitar 2.198 unit pemukiman warga yang terdapat di 25 lorong atau gang di Jalan TM Pahlawan Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan akan diratakan.

M Faisal SE, Plt Kepala Lingkungan 28 Lorong Papan Kelurahan Belawan I, Belawan mengakui tentang adanya pendataan rumah warga terkait rencana pembangunan kawasan dermaga pelabuhan di daerahnya.”Di sini terdapat sedikitnya 167 unit rumah dari 245 KK (Kepala Keluarga), tapi sampai sejauh mana rencana daerah ini akan dibangun dermaga pelabuhan saya tidak tahu pasti,” ujarnya.

Namun begitu sebut dia, dari pendataan awal yang dilakukan sebahagian besar dari mereka menyambut baik atas adanya rencana pembangunan pelabuhan dikawasan dimaksud. (mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/