25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pelabuhan Belawan Terapkan Social Distancing

Social DistanCing: Tanda silang di bangku artinya tak boleh diduduki dalam penerapan social distancing di Pelabuhan Belawan.
Social DistanCing: Tanda silang di bangku artinya tak boleh diduduki dalam penerapan social distancing di Pelabuhan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 menerapkan social distancing atau menjaga jarak bagi bagi publik atau pekerja di seluruh area Pelabuhan Belawan untuk mengantisipasi penyebaran Semakin meningkatnya penyebaran virus corona (Covid-19).

Penerapan itu diberkakukan di area dermaga persandaran kapal penumpang maupun kapal niaga. Tujuannya untuk mempersempit penyebaran virus mematikan yang menjadi kekhawatiran masyarakat di segala penjuru dunia.

“Sesuai dengan kebijakan pemerintah, Pelindo 1 menerapkan social distancing di seluruh fasilitas publik yang berada di seluruh terminal penumpang. Pemberitahuan itu kita lakukan dengan menempelkan garis panduan jarak satu meter pada saat pemeriksaan masuk ke area check in, antrean menuju gate check in, antrean di garbarata, dan menempelkan tanda silang pada tempat duduk yang berada di ruang tunggu untuk menjaga jarak duduk antar penumpang,” terang VP Public Relations Pelindo 1, Fiona Sari Utami, Minggu (22/3).

Selain itu, Social distancing juga diterapkan di area kedatangan dan keberangkatan kapal niaga di Pelabuhan Belawan. Kemudian, penerapan itu juga dilakukan di kantor dengan memasang garis batas berdiri bagi masing-masing individu yang kemudian diimbau untuk tidak saling bertatap muka langsung atau menghadap ke dinding dan pintu lift serta membatasi jumlah individu dalam lift tersebut.

Pelindo 1 juga terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah potensi penyebaran virus corona yang dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh di setiap terminal penumpang dan area kantor Pelindo 1.

Pelindo 1 juga menyediakan fasilitas untuk cuci tangan yang bisa digunakan oleh masyarakat agar selalu menjaga kebersihan tangan, menempatkan sejumlah hand sanitizer di area publik, melakukan penyemprotan disenfektan di seluruh area, memasang poster informasi mengenai virus Corona dan langkah-langkah pencegahannya.

“Kita terus memastikan keamanan dan kesehatan seluruh petugas terutama yang berada di barisan depan dalam pelayanan operasional dengan mewajibkan seluruh petugas untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), masker, dan sarung tangan dalam melakukan tugasnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan prima demi kepentingan masyarakat,” ungkap Fiona.

Untuk mendukung social distancing, Pelindo 1 juga menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi pegawai yang memiliki riwayat jantung, Tuberculosis (TBC) atau paru, diabetes akut, serta pegawai yang sedang hamil.

Pihaknya juga mengimbau pegawai untuk mengambil cuti apabila sakit, menangguhkan perjalanan ke luar negeri terutama ke negara yang terdampak COVID-19, selektif dalam melakukan perjalanan dinas dalam negeri, dan membatasi pertemuan-pertemuan yang bersifat melibatkan banyak orang, seperti rapat, pelatihan, sharing session dan menggantikannya dengan penggunaan video conference atau web seminar.

“Berbagai upaya terus dilakukan untuk meminimalisir potensi penularan virus corona di area publik. Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk disiplin mengikuti himbauan ini agar dapat meminimalisir potensi penyebaran Corona serta menjaga kenyamanan publik di tengah kondisi pandemi seperti ini,” tutur Fiona.

Sementara, Kepala Cabang PT Pelni Medan Lutfi Israr, mengaku, jumlah penumpang jasa KM Kelud masih mengalami penurunan mencapai 50 persen. Bahkan, untuk keberangkatan hanya 1.000 penumpang yang menuju Batam, Tanjungbalai Karimun dan Tanjungpriok.

“Penurunan jumlah penumpang terjadi sejak awal merebaknya isu corona, sehingga jumlah penumpang tidak padat seperti biasanya,” ujar Lutfi.

Meski demikian, pelayanan terhadap calon penumpang tetap prioritas termasuk mengantisipasi virus corona dengan berbagai tindakan yang diberikan, mulai dari pemesanan dan pembelian tiket di kantor cabang Pelni hingga saat akan memasuki Terminal Bandar Deli dan naik ke atas kapal.

“Penecagahan antisipasi dan deteksi dini sudah dilakukan oleh tim terpadu gabungan dari bebarapa instansi di Pelabuhan Belawan. Antisipasi sudah dilakukan dengan penyemprotan depan loket penjualan tiket hingga di atas kapal pun tetap ada imbauan-imbauan,” ujarnya. (fac/ila)

Social DistanCing: Tanda silang di bangku artinya tak boleh diduduki dalam penerapan social distancing di Pelabuhan Belawan.
Social DistanCing: Tanda silang di bangku artinya tak boleh diduduki dalam penerapan social distancing di Pelabuhan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 menerapkan social distancing atau menjaga jarak bagi bagi publik atau pekerja di seluruh area Pelabuhan Belawan untuk mengantisipasi penyebaran Semakin meningkatnya penyebaran virus corona (Covid-19).

Penerapan itu diberkakukan di area dermaga persandaran kapal penumpang maupun kapal niaga. Tujuannya untuk mempersempit penyebaran virus mematikan yang menjadi kekhawatiran masyarakat di segala penjuru dunia.

“Sesuai dengan kebijakan pemerintah, Pelindo 1 menerapkan social distancing di seluruh fasilitas publik yang berada di seluruh terminal penumpang. Pemberitahuan itu kita lakukan dengan menempelkan garis panduan jarak satu meter pada saat pemeriksaan masuk ke area check in, antrean menuju gate check in, antrean di garbarata, dan menempelkan tanda silang pada tempat duduk yang berada di ruang tunggu untuk menjaga jarak duduk antar penumpang,” terang VP Public Relations Pelindo 1, Fiona Sari Utami, Minggu (22/3).

Selain itu, Social distancing juga diterapkan di area kedatangan dan keberangkatan kapal niaga di Pelabuhan Belawan. Kemudian, penerapan itu juga dilakukan di kantor dengan memasang garis batas berdiri bagi masing-masing individu yang kemudian diimbau untuk tidak saling bertatap muka langsung atau menghadap ke dinding dan pintu lift serta membatasi jumlah individu dalam lift tersebut.

Pelindo 1 juga terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah potensi penyebaran virus corona yang dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh di setiap terminal penumpang dan area kantor Pelindo 1.

Pelindo 1 juga menyediakan fasilitas untuk cuci tangan yang bisa digunakan oleh masyarakat agar selalu menjaga kebersihan tangan, menempatkan sejumlah hand sanitizer di area publik, melakukan penyemprotan disenfektan di seluruh area, memasang poster informasi mengenai virus Corona dan langkah-langkah pencegahannya.

“Kita terus memastikan keamanan dan kesehatan seluruh petugas terutama yang berada di barisan depan dalam pelayanan operasional dengan mewajibkan seluruh petugas untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), masker, dan sarung tangan dalam melakukan tugasnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan prima demi kepentingan masyarakat,” ungkap Fiona.

Untuk mendukung social distancing, Pelindo 1 juga menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi pegawai yang memiliki riwayat jantung, Tuberculosis (TBC) atau paru, diabetes akut, serta pegawai yang sedang hamil.

Pihaknya juga mengimbau pegawai untuk mengambil cuti apabila sakit, menangguhkan perjalanan ke luar negeri terutama ke negara yang terdampak COVID-19, selektif dalam melakukan perjalanan dinas dalam negeri, dan membatasi pertemuan-pertemuan yang bersifat melibatkan banyak orang, seperti rapat, pelatihan, sharing session dan menggantikannya dengan penggunaan video conference atau web seminar.

“Berbagai upaya terus dilakukan untuk meminimalisir potensi penularan virus corona di area publik. Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk disiplin mengikuti himbauan ini agar dapat meminimalisir potensi penyebaran Corona serta menjaga kenyamanan publik di tengah kondisi pandemi seperti ini,” tutur Fiona.

Sementara, Kepala Cabang PT Pelni Medan Lutfi Israr, mengaku, jumlah penumpang jasa KM Kelud masih mengalami penurunan mencapai 50 persen. Bahkan, untuk keberangkatan hanya 1.000 penumpang yang menuju Batam, Tanjungbalai Karimun dan Tanjungpriok.

“Penurunan jumlah penumpang terjadi sejak awal merebaknya isu corona, sehingga jumlah penumpang tidak padat seperti biasanya,” ujar Lutfi.

Meski demikian, pelayanan terhadap calon penumpang tetap prioritas termasuk mengantisipasi virus corona dengan berbagai tindakan yang diberikan, mulai dari pemesanan dan pembelian tiket di kantor cabang Pelni hingga saat akan memasuki Terminal Bandar Deli dan naik ke atas kapal.

“Penecagahan antisipasi dan deteksi dini sudah dilakukan oleh tim terpadu gabungan dari bebarapa instansi di Pelabuhan Belawan. Antisipasi sudah dilakukan dengan penyemprotan depan loket penjualan tiket hingga di atas kapal pun tetap ada imbauan-imbauan,” ujarnya. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/