31.7 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Wacana PTM Juli Mendatang, Pekan Depan Gubsu Panggil Para Pakar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam waktu dekat, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi akan memanggil para pemangku kepentingan terkait, untuk membahas wacana pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli mendatang.

“Ya, minggu depan kita undang pihak-pihak terkait. Yakni orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Seperti dokter anak, dokter psikologi anak, pakar pendidikan, MUI, tokoh-tokoh terkait lainnya untuk rapat. Mungkinkah kita buka (OTM) dengan kondisi riil seperti saat ini,” kata Edy menjawab wartawan, Senin (22/3).

Edy tak menampik sejumlah sekolah baik negeri dan swasta di Sumut, sudah ada yang melakukan proses belajar dan mengajar tatap muka saat ini. Menurutnya, selama itu tidak melanggar protokol kesehatan, maka silakan saja.

“Ya, ada yang mengajar (PTM, Red), kita masih bisa mengerti terutama di daerah-daerah (zona hijau). Tapi kalau melanggar protokol kesehatan, itu tidak ada alasan. Nanti kita lihat itu, kita pelajari. Mohon dukungan kita semua,” katanya.

Komisi E DPRD Sumut, mengingatkan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung rencana PTM di Sumut, Juli mendatang. Salahsatunya dengan senantiasa menetapkan disiplin protokol kesehatan Covid-19.

“Kami berharap, di luar kesiapan sarana dan prasarana prokes di semua sekolah yang ada, peningkatan disiplin mulai dari para guru, para anak didik kita, dan semua pihak-pihak terkait untuk menjaga diri dengan baik. Sehingga pandemi Corona yang saat ini masih ada di sekitar kita, dapat kita minimalisir bersama,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta.

Berdasarkan amatan pihaknya ketika berkunjung ke sejumlah daerah terutama sekolah-sekolah yang ada di Sumut, baik negeri maupun swasta, mereka telah mempersiapkan diri secara dini untuk PTM ini.

“Seperti penyediaan thermogun, fasilitas cuci tangan, dan lainnya, sudah mereka siapkan jauh-jauh hari. Ini tentu sudah cukup baik untuk menyambut apabila PTM nantinya jadi terlaksana pada tahun ajaran baru pada Juli 2021,” katanya.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD Sumut ini menambahkan, tetap ada kekhawatiran terkait rencana pembukaan PTM nanti. Terutama dari luar lingkungan sekolah para peserta didik.

“Seperti perjalanan dari rumah ke sekolah melalui angkutan umum, begitupun sebaliknya. Lalu aktivitas siswa siswi selama berada di luar sekolah, inipun mesti dibuat sistem pengawasannya sejak dini. Pada prinsipnya, kami mendukung rencana PTM tersebut diberlakukan di Sumut Juli mendatang. Syaratnya, seluruh stakeholder komit mendukung agar virus Corona kita minimalisir bersama,” tegas Hendra.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Syaifuddin, sebelumnya mengatakan PTM di seluruh jenjang pendidikan dipastikan akan mengikuti protokol kesehatan secara ketat. “Nanti da satu perawat kita tempatkan di sekolah,” katanya menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (19/3).

Guna mendukung program satu perawat di satu SMA/SMK tersebut, saat ini pihaknya sedang membuka pendaftaran penerimaan perawat yang sifatnya tenaga honor. “Ini sekaligus mengurangi pengangguran ‘kan?” katanya.

Tugas teknis perawat akan dikoordinir oleh bagian konseling sekolah. Pembiayaan (honor perawat) dibebankan ke sekolah masing-masing.

Disinggung infrastruktur mendukung penerapan prokes untuk PTM, mantan dekan sastra Fakultas Ilmu Budaya USU ini menyebut, tidak ada masalah. Sebab saat ini juga fasilitas prokes tersedia di sekolah.

Soal teknis pelaksanaannya, ia belum merinci lebih detail. Misalnya mengenai teknis pembelajaran tatap muka, jumlah siswa per kelas, waktu pembelajaran, termasuk soal jadwal rutin pemeriksaan kesehatan guru dan siswa. Disebutnya, teknis PTM akan dievaluasi seiring waktu.

“Pada prinsipnya, keputusan akhir ihwal pembukaan PTM tetap menunggu surat edaran Gubsu,” sebutnya. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam waktu dekat, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi akan memanggil para pemangku kepentingan terkait, untuk membahas wacana pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli mendatang.

“Ya, minggu depan kita undang pihak-pihak terkait. Yakni orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Seperti dokter anak, dokter psikologi anak, pakar pendidikan, MUI, tokoh-tokoh terkait lainnya untuk rapat. Mungkinkah kita buka (OTM) dengan kondisi riil seperti saat ini,” kata Edy menjawab wartawan, Senin (22/3).

Edy tak menampik sejumlah sekolah baik negeri dan swasta di Sumut, sudah ada yang melakukan proses belajar dan mengajar tatap muka saat ini. Menurutnya, selama itu tidak melanggar protokol kesehatan, maka silakan saja.

“Ya, ada yang mengajar (PTM, Red), kita masih bisa mengerti terutama di daerah-daerah (zona hijau). Tapi kalau melanggar protokol kesehatan, itu tidak ada alasan. Nanti kita lihat itu, kita pelajari. Mohon dukungan kita semua,” katanya.

Komisi E DPRD Sumut, mengingatkan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung rencana PTM di Sumut, Juli mendatang. Salahsatunya dengan senantiasa menetapkan disiplin protokol kesehatan Covid-19.

“Kami berharap, di luar kesiapan sarana dan prasarana prokes di semua sekolah yang ada, peningkatan disiplin mulai dari para guru, para anak didik kita, dan semua pihak-pihak terkait untuk menjaga diri dengan baik. Sehingga pandemi Corona yang saat ini masih ada di sekitar kita, dapat kita minimalisir bersama,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta.

Berdasarkan amatan pihaknya ketika berkunjung ke sejumlah daerah terutama sekolah-sekolah yang ada di Sumut, baik negeri maupun swasta, mereka telah mempersiapkan diri secara dini untuk PTM ini.

“Seperti penyediaan thermogun, fasilitas cuci tangan, dan lainnya, sudah mereka siapkan jauh-jauh hari. Ini tentu sudah cukup baik untuk menyambut apabila PTM nantinya jadi terlaksana pada tahun ajaran baru pada Juli 2021,” katanya.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD Sumut ini menambahkan, tetap ada kekhawatiran terkait rencana pembukaan PTM nanti. Terutama dari luar lingkungan sekolah para peserta didik.

“Seperti perjalanan dari rumah ke sekolah melalui angkutan umum, begitupun sebaliknya. Lalu aktivitas siswa siswi selama berada di luar sekolah, inipun mesti dibuat sistem pengawasannya sejak dini. Pada prinsipnya, kami mendukung rencana PTM tersebut diberlakukan di Sumut Juli mendatang. Syaratnya, seluruh stakeholder komit mendukung agar virus Corona kita minimalisir bersama,” tegas Hendra.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Syaifuddin, sebelumnya mengatakan PTM di seluruh jenjang pendidikan dipastikan akan mengikuti protokol kesehatan secara ketat. “Nanti da satu perawat kita tempatkan di sekolah,” katanya menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (19/3).

Guna mendukung program satu perawat di satu SMA/SMK tersebut, saat ini pihaknya sedang membuka pendaftaran penerimaan perawat yang sifatnya tenaga honor. “Ini sekaligus mengurangi pengangguran ‘kan?” katanya.

Tugas teknis perawat akan dikoordinir oleh bagian konseling sekolah. Pembiayaan (honor perawat) dibebankan ke sekolah masing-masing.

Disinggung infrastruktur mendukung penerapan prokes untuk PTM, mantan dekan sastra Fakultas Ilmu Budaya USU ini menyebut, tidak ada masalah. Sebab saat ini juga fasilitas prokes tersedia di sekolah.

Soal teknis pelaksanaannya, ia belum merinci lebih detail. Misalnya mengenai teknis pembelajaran tatap muka, jumlah siswa per kelas, waktu pembelajaran, termasuk soal jadwal rutin pemeriksaan kesehatan guru dan siswa. Disebutnya, teknis PTM akan dievaluasi seiring waktu.

“Pada prinsipnya, keputusan akhir ihwal pembukaan PTM tetap menunggu surat edaran Gubsu,” sebutnya. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/