26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Teknisi Komputer Tewas Ditikam di Depan Warnet

Pelaku Terekam Kamera CCTV

MEDAN-Warga Jalan Malaka mendadak heboh. Pasalnya, seorang pria bernama Jhony alias Johan alias Hany (28), warga Jalan Keris, Medan Perjuangan, ditemukan bersimbah darah di depan Warnet 5IVE, Jalan Malaka, Minggu (22/4) sekitar pukul 01.30 WIB.

Saat ditemukan warga, korban mengalami pendarahan akibat luka tusukan benda tajam di pinggang sebelah kanan. Korban sempat dilarikan oleh temannya ke Rumah Sakit Deli, sekitar pukul 02.00 WIB untuk mendapatkan pertolongan pertama.

anya saja karena kondisi teknisi komputer itu mengalami pendarahan yang cukup parah, nyawa korban tak sempat tertolong dan tewas di rumah sakit.
Selanjutnya sekitar pukul 11.00 WIB, jasad korban di bawa ke RSUD dr Pirngadi untuk menjalani otopsi.

Keterangan yang dihimpun di lokasi, kejadian berawal saat Jhony yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam dengan nomor polisi BK 5381 AAD, tiba di depan warnet. Pelaku berjumlah dua orang memakai jaket, helm dan penutup mulut mengendarai sepeda motor Honda Scoopy warna pink.

“Saat itu korban baru pulang beli bandrek, sedangkan pintu gerbang tertutup karena sudah malam. Lalu korban menggedor-gedor pintu gerbang warnet memanggil temannya Tony yang saat itu bertugas sebagai penjaga warnet,” kata Candra, penjaga warnet.

Sambil menunggu pintu gerbang dibuka, pelaku langsung mendekati korban dan mencoba merampas kendaraannya. Namun, korban melawan sehingga pelaku menikam pingang kanannya.

“Korban dan kedua pelaku sempat berkelahi. Teman korban yang melihat langsung berteriak hingga yang main di dalam warnet berhamburan keluar untuk memberikan pertolongan. Pelaku langsung melarikan diri tanpa sempat mengambil harta benda korban,” ucap Candra.

Candra sendiri mengaku saat itu dia kebingungan. “Yang kami tahu korban sudah tergeletak bersimbah darah di depan warnet sambil meraung kesakitan. Setelah memanggil becak bermotor korban langsung dilarika ke RS Deli,” jelas Candra.

Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara mengamankan barang bukti sepeda motor, tas sandang hitam dan CCTV yang ada di warnet tersebut.
“Dari hasil rekaman CCTV pelaku memakai topi dan jaket hitam yang melakukan penikaman sebanyak satu kali di bagian pinggang sebelah kanan,” beber Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, AKP Ridwan.(uma/adl)

Tega Kali Orang Itu Menikamnya…

Pengakuan ibu korban, Evi di depan Instalasi Jenazah RSUD Pirngadi Medan, dirinya baru mengetahui kejadian yang menimpa anaknya sekitar pukul 10.00 WIB dari teman korban.

Kesedihan begitu terlihat dari wajah sang ibu ketika melihat langsung jasad anaknya terbujur kaku di ruang instalasi jenazah. Pengakuan Evi, jika anaknya Johan, tidak lagi memiliki ayah sejak kecil.

“Dari kecil dia udah nggak punya bapak, kasihan kali dia harus nerima kejadian seperti ini. Tega kali orang itu mencucuk (menikam)-nya,” ucapnya sembari menangis haru.

Evi juga mengaku, malam sebelum kematian anaknya, tepatnya pukul 20.00 WIB, korban sempat menghubungi lewat selulernya meminta izin untuk tidak pulang ke rumah, karena ingin membetulkan komputer di warnet temannya.

“Wa nggak pulang karena capek kali mau betuli komputer di warnet kawan,”ujar Evi menirukan kalimat anaknya malam sebelum kejadian.
Namun dari penuturan Evi, dirinya tidak memiliki firasat apapun sebelum kematian anaknya.

Hanya saja beberapa hari sebelumnya Johan juga pernah mengalami percobaan perampokan namun berhasil menyelamatkan diri.
“Lokasi rumah kami memang rawan kejahatan, karena anak saya waktu itu juga dirampok tapi berhasil lari,”kenang Evi.

Perasaan haru juga disampaikan paman korban, Agu yang ikut menemani ibu korban di Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi.
“Dia anak satu-satunya di keluarga, selama ini yang ngasih makan mamaknya, si Johan. Makanya dia sangat terpukul melihat anaknya meninggal,”ujarnya.

Sementara pantauan di rumah sakit, ibu korban sebelumnya merasa keberatan anaknya menjalani otopsi di rumah sakit tersebut. Namun setelah melewati musyarawah antara pihak keluarga dan rumah sakit akhirnya jasad korban di otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban. (uma)

Pelaku Terekam Kamera CCTV

MEDAN-Warga Jalan Malaka mendadak heboh. Pasalnya, seorang pria bernama Jhony alias Johan alias Hany (28), warga Jalan Keris, Medan Perjuangan, ditemukan bersimbah darah di depan Warnet 5IVE, Jalan Malaka, Minggu (22/4) sekitar pukul 01.30 WIB.

Saat ditemukan warga, korban mengalami pendarahan akibat luka tusukan benda tajam di pinggang sebelah kanan. Korban sempat dilarikan oleh temannya ke Rumah Sakit Deli, sekitar pukul 02.00 WIB untuk mendapatkan pertolongan pertama.

anya saja karena kondisi teknisi komputer itu mengalami pendarahan yang cukup parah, nyawa korban tak sempat tertolong dan tewas di rumah sakit.
Selanjutnya sekitar pukul 11.00 WIB, jasad korban di bawa ke RSUD dr Pirngadi untuk menjalani otopsi.

Keterangan yang dihimpun di lokasi, kejadian berawal saat Jhony yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam dengan nomor polisi BK 5381 AAD, tiba di depan warnet. Pelaku berjumlah dua orang memakai jaket, helm dan penutup mulut mengendarai sepeda motor Honda Scoopy warna pink.

“Saat itu korban baru pulang beli bandrek, sedangkan pintu gerbang tertutup karena sudah malam. Lalu korban menggedor-gedor pintu gerbang warnet memanggil temannya Tony yang saat itu bertugas sebagai penjaga warnet,” kata Candra, penjaga warnet.

Sambil menunggu pintu gerbang dibuka, pelaku langsung mendekati korban dan mencoba merampas kendaraannya. Namun, korban melawan sehingga pelaku menikam pingang kanannya.

“Korban dan kedua pelaku sempat berkelahi. Teman korban yang melihat langsung berteriak hingga yang main di dalam warnet berhamburan keluar untuk memberikan pertolongan. Pelaku langsung melarikan diri tanpa sempat mengambil harta benda korban,” ucap Candra.

Candra sendiri mengaku saat itu dia kebingungan. “Yang kami tahu korban sudah tergeletak bersimbah darah di depan warnet sambil meraung kesakitan. Setelah memanggil becak bermotor korban langsung dilarika ke RS Deli,” jelas Candra.

Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara mengamankan barang bukti sepeda motor, tas sandang hitam dan CCTV yang ada di warnet tersebut.
“Dari hasil rekaman CCTV pelaku memakai topi dan jaket hitam yang melakukan penikaman sebanyak satu kali di bagian pinggang sebelah kanan,” beber Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, AKP Ridwan.(uma/adl)

Tega Kali Orang Itu Menikamnya…

Pengakuan ibu korban, Evi di depan Instalasi Jenazah RSUD Pirngadi Medan, dirinya baru mengetahui kejadian yang menimpa anaknya sekitar pukul 10.00 WIB dari teman korban.

Kesedihan begitu terlihat dari wajah sang ibu ketika melihat langsung jasad anaknya terbujur kaku di ruang instalasi jenazah. Pengakuan Evi, jika anaknya Johan, tidak lagi memiliki ayah sejak kecil.

“Dari kecil dia udah nggak punya bapak, kasihan kali dia harus nerima kejadian seperti ini. Tega kali orang itu mencucuk (menikam)-nya,” ucapnya sembari menangis haru.

Evi juga mengaku, malam sebelum kematian anaknya, tepatnya pukul 20.00 WIB, korban sempat menghubungi lewat selulernya meminta izin untuk tidak pulang ke rumah, karena ingin membetulkan komputer di warnet temannya.

“Wa nggak pulang karena capek kali mau betuli komputer di warnet kawan,”ujar Evi menirukan kalimat anaknya malam sebelum kejadian.
Namun dari penuturan Evi, dirinya tidak memiliki firasat apapun sebelum kematian anaknya.

Hanya saja beberapa hari sebelumnya Johan juga pernah mengalami percobaan perampokan namun berhasil menyelamatkan diri.
“Lokasi rumah kami memang rawan kejahatan, karena anak saya waktu itu juga dirampok tapi berhasil lari,”kenang Evi.

Perasaan haru juga disampaikan paman korban, Agu yang ikut menemani ibu korban di Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi.
“Dia anak satu-satunya di keluarga, selama ini yang ngasih makan mamaknya, si Johan. Makanya dia sangat terpukul melihat anaknya meninggal,”ujarnya.

Sementara pantauan di rumah sakit, ibu korban sebelumnya merasa keberatan anaknya menjalani otopsi di rumah sakit tersebut. Namun setelah melewati musyarawah antara pihak keluarga dan rumah sakit akhirnya jasad korban di otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/