Seorang pejalan kaki terkapar bersimba darah di pinggir Jalan Balai Kota Kecamatan Medan Barat, setelah ditabrak seorang pengendara sepeda motor yang menerobos lampu merah, Rabu (22/5) sekira pukul 09.00 WIB Beruntung, nyawa pria itu berhasil diselamatkan, setelah petugas Sat Lantas Polresta Medan bersama Ambulance, tiba di lokasi kejadian.
Selanjutnya, korban dievakuasi oleh tim medis dan kemudian dilarikan ke rumah sakit. Sementara petugas Kepolisian, langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Namun ternyata, kejadian itu hanya simulasi kecelakaan lalu lintas. Begitu juga dengan penanggulangan yang cepat dan sigap dari polisi, hanya sebagai simulasi penanggulangan kecelakaan lalu lintas saja.
Diketahui, kegiatan itu dilakukan untuk memberi peringatan kepada masyarakat akan bahayanya melanggar peraturan lalu lintas. Begitu juga dengan tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas di Kota Medan sehingga membuat Sat Lantas Polresta Medan bersama PMI Kota Medan, Dinas Kesehatan Kota Medan, Rumah Sakit Umum Pringadi Medan dan Jasa Raharja, membuat kegiatan itu.
“Akibat kecelakaan lalu lintas, setiap harinya seorang meninggal dunia di Kota Medan. Untuk itu, kami peringatkan agar selalu tertib berlalu lintas. Lebih baik terlambat 5 menit daripada masuk rumah sakit. Jangan jadikan kenderaan anda menjadi mesin pembunuh diri anda dan orang lain,” imbau seorang petugas Sat Lantas dengan menggunakan pengeras suara.
Kegiatan itu juga diisi dengan teatrikal. Sebanyaknya 6 orang yang mengenakan pakaian layaknya orang meninggal dunia (pocong), melompat-lompat di atas zebra kros, diikuti dengan beberapa orang yang sudah didandani layaknya orang cacat akibat kecelakaan, menggunakan kursi roda.
Tidak ketinggalan, sejumlah wanita-wanita cantik, bergabung bersama pelakon teatrikal itu. Bedanya, wanita-wanita cantik itu, hanya melintas sembari menunjukkan poster dan spanduk bertuliskan “Safe Our Generation From Accident”.
Sementara itu, sejumlah Perwira Sat Lantas Polresta Medan tampak membagi-bagikan bunga, helm dan brosur tertib lalu lintas pada pengendara yang melintas di Jalan Balaikota. Nantinya, kegiatan Operasi Simpatik Toba 2013 itu juga akan diteruskan dengan melakukan Irup di sekolah-sekolah SLTP-SLTA di kota Medan. Begitu juga dengan melaksanakan penyuluhan, memasang spanduk dan pembagian pamplet di sejumlah lokasi di kota Medan.
Diketahui, jumlah pelanggaran yang terjadi di Kota Medan sepanjang tahun 2012, mencapai 1756 kasus. Dari data itu pula disebutkan sebanyak 309 orang telah meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Sementara untuk yang menderita luka berat sebanyak 1.144 orang dan yang menderita luka ringan 804 orang. Tidak hanya korban jiwa, kerugian materi akibat kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2012 itu juga terbilang cukup besar yaitu mencapai Rp 2.877.050.000.(mag-10)