“Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi jika para relawan unjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita,” tulis Ahok.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta para pendukungnya untuk menghentikan unjuk rasa karena dia khawatir ada pihak lain yang akan menungganginya.
Permintaan Ahok itu yang disampaikan dalam bentuk surat itu kemudian dibacakan oleh istrinya, Veronica Tan, di hadapan wartawan, Selasa (23/05) siang.
Saat membacakan surat suaminya, Veronica sempat menangis sesenggukan sehingga harus ditenangkan salah seorang pengacaranya yang juga adik Ahok, Fifi Lety, yang duduk di sebelahnya.
“Saya tahu tidak mudah bagi saudara-saudara menerima kenyataan seperti ini, apalagi saya. Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini jika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara,” paparnya.
“Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi jika para relawan unjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita,” tulis Ahok.
Ahok menegaskan “tidaklah tepat unjuk rasa dan demo dalam proses yang saya alami saat ini.”
Dia kemudian melanjutkan, unjuk rasa yang menganggu lalu lintas dapat menyebabkan kemacetan sehingga merugikan secara ekonomi warga Jakarta.
Demo solidaritas terhadap Ahok digelar di berbagai kota di Indonesia dan luar negeri, termasuk digelar pendukungnya di Bandung, 13 Mei lalu.
Dalam surat yang ditujukan kepada relawan dan pendukungnya, Ahok mengaku bahwa dirinya telah banyak berpikir tentang kejadian yang dialaminya.
“Saya tahu tidak mudah bagi saudara-saudara menerima kenyataan seperti ini, apalagi saya. Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini jika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara,” paparnya.
Kepada para pendukungnya, Ahok kemudian mengucapkan terima kasih. Di sinilah, Veronica tidak kuasa menahan emosinya.
Dia terlihat tidak mampu menahan tangis ketika menyebut “saudara-saudara yang mendukung saya dalam doa, kiriman bunga makanan…. (dia menangis sesenggukan), kartu ucapan, surat, buku-buku, bahkan berkumpul untuk menyalakan lilin.” (BBC)
