28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

RSUP Adam Malik Bersiap Raih Akreditasi JCI

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tak mau berdiam diri dengan fasilitas dan pelayanan yang ada. Saat ini rumah sakit milik pemerintah pusat itu terus membenahi infrastrukturnya. Hal itu guna menargetkan meraih akreditasi Joint Commission International (JCI) pada Agustus 2018.

Standar akreditasi merupakan standard yang dibuat agar pelayanan kesehatan rumah sakit berfokus kepada pasien dan diterapkan sesuai dengan budaya setempat untuk peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Standar disini dimaksudkan sebagai suatu tingkat kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien yang diharapkan.

Direktur Utama RSUP H Adam Malik  dr Bambang Prabowo MKes menerangkan saat ini tim JCI yang berasal dari Amerika tengah bersiap datang untuk melakukan pemantauan di rumah sakit Tipe A itu. Tim tadi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan dan infrastruktur di ruma sakit itu.

Dia menuturkan, hal yang perlu dibenahi dan tengah berjalan saat ini ada pembangunan infrastruktur rumahsakit. “Kendala JCI memang ada, terutama dalam hal infrastruktur. Apalagi RS Adam Malik bangunannya sudah sejak 90an kan, jadi sudah lama dan perlu banyak perbaikan,” katanya usai halal bihalal karyawan RSUP H Adam Malik Jumat (22/6).

Ia mengatakan, tim surveyor JCI akan melakukan survei RSUP H Adam Malik pada 26-30 Agustus 2018.”Nanti perbedaan sebelum dan sesudah tercapainya JCI itu adalah soal pelayanan yang terstandar. Kita sudah terstandar, tetapi berbeda karena inikan standar internasional. Jadi pelayanan kita secara otomatis harus diperbaiki dan terakreditasi,” jelasnya.

Saat ini, sambungnya, perbaikan infrastruktur sudah mencapai 80 persen. JCI memiliki standar infrastuktur yang tinggi, misalnya, ruang operasi harus lengkap dan perbaikan ruang lainnya.”RS Adam Malik merupakan pusat rujukan nasional wilayah barat maka pelayananya harus terakreditasi internasional. Karena persyaratan menjadi pusat rujukan adalah akreditasi dan yang mendunia adalah JCI,” terangnya.

Kata Bambang, sumber daya manusia (SDM) di RS vertikal yang langsung diawasi Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI itu juga siap menghadapi akreditasi JCI. Sebagai RS pendidikan, pihaknya juga terus membangun kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU). Hal ini menjadi salah satu syarat JCI.”Jika ada instruksi atau masukan yang diberikan surveyor pada saat penilaian, kita akan evaluasi dan terus memperbaiki infrastruktur di RS Adam Malik,” tutupnya.

Namun begitu, lanjutnya, rumahsakit ini sebenarnya sudah menjalankan pelayanan sesuai standar akreditasi JCI. “Begitupun kita tetap akan mengukuti arahan dari surveyor manakala ada standar lain yang harus kami benahi dan perbaiki,” pungkasnya. (dvs/ila)

 

 

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tak mau berdiam diri dengan fasilitas dan pelayanan yang ada. Saat ini rumah sakit milik pemerintah pusat itu terus membenahi infrastrukturnya. Hal itu guna menargetkan meraih akreditasi Joint Commission International (JCI) pada Agustus 2018.

Standar akreditasi merupakan standard yang dibuat agar pelayanan kesehatan rumah sakit berfokus kepada pasien dan diterapkan sesuai dengan budaya setempat untuk peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Standar disini dimaksudkan sebagai suatu tingkat kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien yang diharapkan.

Direktur Utama RSUP H Adam Malik  dr Bambang Prabowo MKes menerangkan saat ini tim JCI yang berasal dari Amerika tengah bersiap datang untuk melakukan pemantauan di rumah sakit Tipe A itu. Tim tadi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan dan infrastruktur di ruma sakit itu.

Dia menuturkan, hal yang perlu dibenahi dan tengah berjalan saat ini ada pembangunan infrastruktur rumahsakit. “Kendala JCI memang ada, terutama dalam hal infrastruktur. Apalagi RS Adam Malik bangunannya sudah sejak 90an kan, jadi sudah lama dan perlu banyak perbaikan,” katanya usai halal bihalal karyawan RSUP H Adam Malik Jumat (22/6).

Ia mengatakan, tim surveyor JCI akan melakukan survei RSUP H Adam Malik pada 26-30 Agustus 2018.”Nanti perbedaan sebelum dan sesudah tercapainya JCI itu adalah soal pelayanan yang terstandar. Kita sudah terstandar, tetapi berbeda karena inikan standar internasional. Jadi pelayanan kita secara otomatis harus diperbaiki dan terakreditasi,” jelasnya.

Saat ini, sambungnya, perbaikan infrastruktur sudah mencapai 80 persen. JCI memiliki standar infrastuktur yang tinggi, misalnya, ruang operasi harus lengkap dan perbaikan ruang lainnya.”RS Adam Malik merupakan pusat rujukan nasional wilayah barat maka pelayananya harus terakreditasi internasional. Karena persyaratan menjadi pusat rujukan adalah akreditasi dan yang mendunia adalah JCI,” terangnya.

Kata Bambang, sumber daya manusia (SDM) di RS vertikal yang langsung diawasi Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI itu juga siap menghadapi akreditasi JCI. Sebagai RS pendidikan, pihaknya juga terus membangun kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU). Hal ini menjadi salah satu syarat JCI.”Jika ada instruksi atau masukan yang diberikan surveyor pada saat penilaian, kita akan evaluasi dan terus memperbaiki infrastruktur di RS Adam Malik,” tutupnya.

Namun begitu, lanjutnya, rumahsakit ini sebenarnya sudah menjalankan pelayanan sesuai standar akreditasi JCI. “Begitupun kita tetap akan mengukuti arahan dari surveyor manakala ada standar lain yang harus kami benahi dan perbaiki,” pungkasnya. (dvs/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/