MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kota Medan dan sekitarnya pada Minggu (22/9). Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukan, bahwa gempabumi terjadi pada pukul 17:05:44 WIB dengan kekuatan M=2.8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.62 LU dan 98.74 BT, tepatnya di darat 16 km BaratLaut Deliserdang Provinsi Sumatera Utara pada kedalaman 5 km.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, S.Si, M.Si, bila ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang menyebabkan terjadi deformasi batuan, sehingga memicu terjadinya gempabumi.
Sedangkan berdasarkan informasi warga, intensitas guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di Medan II-III MMI. Hingga informasi ini dihimpun, belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa yang terjadi.
Terkait dengan peristiwa gempa bumi di Medan yang terjadi Minggu (22/9) kemarin, hingga informasi ini dihimpun pada pukul 17:50:00 WIB, belum ada aktivitas gempabumi susulan. Namun, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi BMKG serta arahan dari BPBD.
Untuk itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap memastikan informasi resmi yang hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android @infobmkg). Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak percaya pada informasi yang tidak sesuai dengan kanal komunikasi resmi milik BMKG yang telah terverifikasi. (map/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kota Medan dan sekitarnya pada Minggu (22/9). Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukan, bahwa gempabumi terjadi pada pukul 17:05:44 WIB dengan kekuatan M=2.8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.62 LU dan 98.74 BT, tepatnya di darat 16 km BaratLaut Deliserdang Provinsi Sumatera Utara pada kedalaman 5 km.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, S.Si, M.Si, bila ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang menyebabkan terjadi deformasi batuan, sehingga memicu terjadinya gempabumi.
Sedangkan berdasarkan informasi warga, intensitas guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di Medan II-III MMI. Hingga informasi ini dihimpun, belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa yang terjadi.
Terkait dengan peristiwa gempa bumi di Medan yang terjadi Minggu (22/9) kemarin, hingga informasi ini dihimpun pada pukul 17:50:00 WIB, belum ada aktivitas gempabumi susulan. Namun, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi BMKG serta arahan dari BPBD.
Untuk itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap memastikan informasi resmi yang hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android @infobmkg). Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak percaya pada informasi yang tidak sesuai dengan kanal komunikasi resmi milik BMKG yang telah terverifikasi. (map/ila)