MEDAN- Sebanyak 72 orang siswa SD, SLTP dan SMU Yayasan Pendidikan Haji Masri, Jalan Namorambe, Karya Jaya, Delitua, Kamis (22/11) pagi 07.00 WIB, mengalami mual-mual, pening serta langsung terjatuh. Diduga mereka keracunan setelah makan nasi kuning bersama di asrama sekolah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan koran ini, siswa yang keracunan hanya 10 menit setelah acara makan nasi kuning yang digelar Yayasan Pendidikan Haji Masri. Oleh pihak sekolah langsung dibawa ke RS Mitra Sejati. Begitu tiba di RS Mitra Sejati, para siswa tersebut langsung ditangani pihak rumah sakit dengan cepat dan diberikan cairan infus sebagai pertolongan pertama.
Denny Hidayahtullah (12), Kelas I SLTP Darul Ilmi Murni, saat ditemui di Ruang Radiologi RS Mitra Sejati Lantai I mengatakan, mereka pagi itu semua siswa SD, SLTP dan SMU makan bersama disekolah. Dijelaskan bocah dengan jarum infus di tangan kananya itu, mereka memakan nasi kuning di dalam sekolah. “Awalnya kami mengalami muntah-muntah, mual, pusing, pening dan mencret,” katanya yang ditemani oleh ibunya itu.
Dijelaskannya, nasi itu dibuat sendiri dari pihak sekolah. “Sekitar habis makan sekitar 5-10 menit kemudian kami langsung muntah dan terjatuh. Ada juga kawan-kawan yang mencret dan semua siswa itu terkena mulai dari SD hingga SMU,” jelas bocah ini.
Hal senada diucapkan Aldy (12), pelajar Kelas I SLTP. “Nasi kuning itu yang buat pihak sekolah dan kami ada acara makan bersama saja tadi,” jelasnya.
Ali Imran (12), pelajar Kelas I SLTP, menuturkan hal serupa, mereka tak tahu kenapa bisa keracunan padahal nasi kuning yang mereka terlihat aman saja. “Tak tahu kenapa bisa begitu bang,” ujar bocah ini di Ruangan Radiologi Lantai I.
Sementara itu, Supervisor RSU Mitra Sejati, Porman Napitupulu Amk, mengaku, para siswa itu keracunan makanan dan masih dirawat. “Mereka semuanya ada 72 orang dan dirawat di Ruangan Boungevil sebanyak 32 orang Lantai IV, Ruangan Flamboyan sebanyak 13 orang Lantai IV, Ruangan Tulip sebanyak 8 orang Lantai III, Ruangan Radiologi sebanyak 12 orang Lantai I, Ruangan Sakura sebanyak 3 orang Lantai II dan Ruangan ICU ada 4 orang Lantai II,” bebernya.
Ditegaskannya, dugaan sementara para siswa keracunan makanan yang mereka makan saat makan nasi kuning bersama di asrama sekolah. “Dokter yang menangani ada empat orang yakni Dr Sabar Petrus Sembiring SPpd, Dr Elia Nova SPa, Dr Terapul SPa dan Dr Syamsidah SPa. Sebagian sudah ada yang bisa berjalan-jalan dan sebagian lagi masih dirawat intebsif,” tegasnya.
Tambahnya, begitu tiba disekolah para siswa langsung ditangani dengan cepat dengan memberikan pertolongan cairan infus dan obatan anti muntah serta langsung diberikan suntik dan antibiotik didalam ruangan. “Pertolongan pertama begitu tiba langsung kita berikan cairan infus,” ungkapnya.
Sementara itu, Syamsiah (37), orang tua Denny mengaku, baru mengetahui siang tadi. “Baru tahu tadi dan mereka saat itu sarapan pagi disekolah dan sekitar 5 menit mereka sudah keracunan makanan,” pungkasnya.
Pihak sekolah yang ditemui di Lantai IV tak mau buka mulut. “Tak tahu penyebab keracunan makanannya,” ujar seorang wanita yang merupakan guru disekolah tersebut.(jon)