26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Banjir Genangi Tiga Wilayah di Kecamatan Medan Labuhan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Akibat curah hujan yang begitu tinggi dari subuh hingga siang hari pada Rabu (22/11/2023) kemarin, tiga wilayah di Kecamatan Medan Labuhan tergenang banjir, Kamis (24/11/2023).

Tiga wilayah tersebut ialah Jalan K.L Yos Sudarso, Simpang Kantor, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Jalan Sei Mati, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, serta Komplek BTN, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan.

Ketiganya merupakan wilayah terparah dalam peristiwa banjir kali ini, di daerah Sei Mati, tepatnya di terowongan Tol Belmera, warga sangat kesulitan memasuki area tersebut, ditambah lagi dengan pegendara motor yang kendaraanya mogok, ketika melintasi banjir tersebut.

Rustam warga Kelurahan Sei Mati mengatakan, peristiwa banjir ini sudah lama dan bertahun tahun terjadi, seharusnya pihak jasa marga dan Pemko Medan bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan ini.

“Akibat banjir ini, masyarakat sangat sulit untuk beraktifitas,” ucapnya.

Dirinya berharap pemerintah segera menyelesaikan permasalahan banjir ini. Apalagi, dari pantauannya, tidak ada kebijakan pemerintah untuk mengatasi banjir ini.

Supardi warga Sei Mati mengatakan, banjir ini memang sudah lama terjadi dan ia pun udah bosan dan kesulitan apabila melewati banjir tersebut, jika sudah hujan

“Kami berharap, Pemko Medan, khususnya Bapak Wali Kota Medan, agar terowongan itu secepatnya diperbaiki,” ucapnya.

Selain daerah Sei Mati, banjir terparah juga dirasakan di Komplek BTN, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, banjir setinggi hampir selutut orang dewasa itu, hampir melumpuhkan aktifitas masyarakat di wilayah tersebut.

Tidak ada masyarakat yang beraktifitas di wilayah tersebut, kebanyakan masyarakat enggan untuk keluar rumah, dikarenakan hujan masih mengguyur di wilayah tersebut.

Di wilayah Simpang Kantor, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, pun tak luput dari genangan banjir, aktifitas kendaraan dari Medan ke Belawan maupun sebaliknya, terganggu akibat genangan banjir tersebut.

Tak jauh dari simpang kantor, puluhan siswa Yayasan Santo Thomas Medan Labuhan sangat kesulitan untuk keluar dari area sekolah, diakibatkan halaman sekolah tergenang banjir. Alhasil siswa harus melewati titi kecil dari kayu dengan didampingi oleh guru, yang sengaja dibuat oleh pihak sekolah agar siswa dapat berjalan dari area sekolah menuju tepi jalan raya. (mag-1/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Akibat curah hujan yang begitu tinggi dari subuh hingga siang hari pada Rabu (22/11/2023) kemarin, tiga wilayah di Kecamatan Medan Labuhan tergenang banjir, Kamis (24/11/2023).

Tiga wilayah tersebut ialah Jalan K.L Yos Sudarso, Simpang Kantor, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Jalan Sei Mati, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, serta Komplek BTN, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan.

Ketiganya merupakan wilayah terparah dalam peristiwa banjir kali ini, di daerah Sei Mati, tepatnya di terowongan Tol Belmera, warga sangat kesulitan memasuki area tersebut, ditambah lagi dengan pegendara motor yang kendaraanya mogok, ketika melintasi banjir tersebut.

Rustam warga Kelurahan Sei Mati mengatakan, peristiwa banjir ini sudah lama dan bertahun tahun terjadi, seharusnya pihak jasa marga dan Pemko Medan bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan ini.

“Akibat banjir ini, masyarakat sangat sulit untuk beraktifitas,” ucapnya.

Dirinya berharap pemerintah segera menyelesaikan permasalahan banjir ini. Apalagi, dari pantauannya, tidak ada kebijakan pemerintah untuk mengatasi banjir ini.

Supardi warga Sei Mati mengatakan, banjir ini memang sudah lama terjadi dan ia pun udah bosan dan kesulitan apabila melewati banjir tersebut, jika sudah hujan

“Kami berharap, Pemko Medan, khususnya Bapak Wali Kota Medan, agar terowongan itu secepatnya diperbaiki,” ucapnya.

Selain daerah Sei Mati, banjir terparah juga dirasakan di Komplek BTN, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, banjir setinggi hampir selutut orang dewasa itu, hampir melumpuhkan aktifitas masyarakat di wilayah tersebut.

Tidak ada masyarakat yang beraktifitas di wilayah tersebut, kebanyakan masyarakat enggan untuk keluar rumah, dikarenakan hujan masih mengguyur di wilayah tersebut.

Di wilayah Simpang Kantor, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, pun tak luput dari genangan banjir, aktifitas kendaraan dari Medan ke Belawan maupun sebaliknya, terganggu akibat genangan banjir tersebut.

Tak jauh dari simpang kantor, puluhan siswa Yayasan Santo Thomas Medan Labuhan sangat kesulitan untuk keluar dari area sekolah, diakibatkan halaman sekolah tergenang banjir. Alhasil siswa harus melewati titi kecil dari kayu dengan didampingi oleh guru, yang sengaja dibuat oleh pihak sekolah agar siswa dapat berjalan dari area sekolah menuju tepi jalan raya. (mag-1/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/