25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Leher Icha Dijerat dan Mayatnya Ditimpa Dua Kasur

TEWAS: Karyawan pijat refleksi yang tewas di kamar kerjanya.

MEDAN,SUMUTPOS.CO- Tewasnya Yani Suryani alias Icha (26) warga Asrama Haji Medan di kamar nomor 3  pijat refleksi ‘Rezeki’ Jalan Beringin Pasar V Tembung pada Selasa (24/1) pukul 01.00 WIB masih misterius.

Leher korban membiru dan mulutnya mengeluarkan buih. Juga mayat korban ditimpa dua kasur.

Hal ini dibenarkan Kepala Dusun (Kadus) 14 Desa Tembung, M Toyib kepada wartawan di kantor Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Selasa (24/1) siang.

“Malam itu saya sedang di rumah. Tiba-tiba Adi yang merupakan tetangga korban datang memberitahu ada penemuan mayat. Tak lama kemudian, Tommy warga lainnya memanggil saya untuk melihatnya,” ujar M Toyib.

Begitu tiba lokasi, M. Toyib didampingi warga lainnya masuk ke tempat pijat refleksi milik marga Sinaga tersebut. Satu persatu kamar diperiksa dan tak ditemukan mayat. Namun Adi, yang sehari-hari sebagai penjual bakso kemudian memanggil M Toyib agar melihat mayat di kamar nomor tiga. “Mayat wanita tersebut ditimpa dua kasur. Yang nampak hanya tangannya saja. Mulutnya juga mengeluarkan buih,” tambah M Toyib.

Tak lama kemudian, M Toyib menghubungi kepolisian. Anggota Polsek Percut Sei Tuan kemudian turun ke lokasi dan melakukan olah TKP. Mayat Icha lalu dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi.

Penemuan mayat itu membuat warga sekitar lokasi gempar. Mereka berduyun-duyun ke lokasi untuk melihat langsung mayat janda anak dua tersebut.

Dian, salah seorang warga sekitar mengatakan, mayat ditemukan pukul 01.00 WIB dinihari. “Warga melihat pintu rumah toko (ruko) yang dijadikan tempat pijat itu masih terbuka hingga pukul 24.00 wib. Padahal setiap harinya sudah tutup pukul 18.00 WIB,” ujarnya.

Warga lalu memanggil orang yang ada di dalam beberapa kali, namun tak ada sahutan. Merasa ada yang aneh, warga pun masuk ke ruko guna menyuruh orang yang di dalam menutup pintu. Alangkah terkejutnya, saat masuk ke ruko, warga menemukan Icha tergeletak dengan kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

Tambah Dian, leher korban membiru, namun tak bisa memastikan apakah korban dibunuh atau bunuh diri. Sepeda motor Honda Beat milik korban masih ada di ruko tersebut dan sudah diambil kepolisian sebagai barang bukti.

Sedangkan Putri (22) warga Batang Kuis, yang merupakan rekan kerja korban mengungkapkan, korban selama ini tinggal di tempat pijat tersebut. Tetapi ia tidak mengetahui apakah korban tewas bunuh diri atau tidak.

“Korban sudah tiga bulan bekerja dan tinggal di sini bang. Setiap kerja, ia selalu memakai perhiasan,” ujar Putri.

Pjs Kapolsek Percut Seituan, Kompol Boy J Situmorang ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kematian korban. (sor)

TEWAS: Karyawan pijat refleksi yang tewas di kamar kerjanya.

MEDAN,SUMUTPOS.CO- Tewasnya Yani Suryani alias Icha (26) warga Asrama Haji Medan di kamar nomor 3  pijat refleksi ‘Rezeki’ Jalan Beringin Pasar V Tembung pada Selasa (24/1) pukul 01.00 WIB masih misterius.

Leher korban membiru dan mulutnya mengeluarkan buih. Juga mayat korban ditimpa dua kasur.

Hal ini dibenarkan Kepala Dusun (Kadus) 14 Desa Tembung, M Toyib kepada wartawan di kantor Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Selasa (24/1) siang.

“Malam itu saya sedang di rumah. Tiba-tiba Adi yang merupakan tetangga korban datang memberitahu ada penemuan mayat. Tak lama kemudian, Tommy warga lainnya memanggil saya untuk melihatnya,” ujar M Toyib.

Begitu tiba lokasi, M. Toyib didampingi warga lainnya masuk ke tempat pijat refleksi milik marga Sinaga tersebut. Satu persatu kamar diperiksa dan tak ditemukan mayat. Namun Adi, yang sehari-hari sebagai penjual bakso kemudian memanggil M Toyib agar melihat mayat di kamar nomor tiga. “Mayat wanita tersebut ditimpa dua kasur. Yang nampak hanya tangannya saja. Mulutnya juga mengeluarkan buih,” tambah M Toyib.

Tak lama kemudian, M Toyib menghubungi kepolisian. Anggota Polsek Percut Sei Tuan kemudian turun ke lokasi dan melakukan olah TKP. Mayat Icha lalu dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi.

Penemuan mayat itu membuat warga sekitar lokasi gempar. Mereka berduyun-duyun ke lokasi untuk melihat langsung mayat janda anak dua tersebut.

Dian, salah seorang warga sekitar mengatakan, mayat ditemukan pukul 01.00 WIB dinihari. “Warga melihat pintu rumah toko (ruko) yang dijadikan tempat pijat itu masih terbuka hingga pukul 24.00 wib. Padahal setiap harinya sudah tutup pukul 18.00 WIB,” ujarnya.

Warga lalu memanggil orang yang ada di dalam beberapa kali, namun tak ada sahutan. Merasa ada yang aneh, warga pun masuk ke ruko guna menyuruh orang yang di dalam menutup pintu. Alangkah terkejutnya, saat masuk ke ruko, warga menemukan Icha tergeletak dengan kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

Tambah Dian, leher korban membiru, namun tak bisa memastikan apakah korban dibunuh atau bunuh diri. Sepeda motor Honda Beat milik korban masih ada di ruko tersebut dan sudah diambil kepolisian sebagai barang bukti.

Sedangkan Putri (22) warga Batang Kuis, yang merupakan rekan kerja korban mengungkapkan, korban selama ini tinggal di tempat pijat tersebut. Tetapi ia tidak mengetahui apakah korban tewas bunuh diri atau tidak.

“Korban sudah tiga bulan bekerja dan tinggal di sini bang. Setiap kerja, ia selalu memakai perhiasan,” ujar Putri.

Pjs Kapolsek Percut Seituan, Kompol Boy J Situmorang ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kematian korban. (sor)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/