25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Getaran Sampai ke Jakarta, Gedung-gedung Tinggi Dievakuasi

Para Karyawan perkantoran dan gedung bertingkat terlihat keluar saat gempa terjadi di Jakarta, Selasa (23/1/18). Gempa yang berpusat di Lebak Banten mengguncang Jakarta dan sekitarnya. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah Gempa Tasikmalaya pada Desember lalu, pulau Jawa Bagian barat kembali diguncang gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR), Selasa (23/1) pada pukul 13.34 WIB. Episentrum berada di 81 Km barat daya kabupaten Lebak, Banten. Tepatnya 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan.

Getaran terasa kuat di Jakarta. Terjadinya peristiwa di siang hari membuat kepanikan utamanya di kawasan perkantoran dan gedung-gedung tinggi. Di sepanjang Jalan HR. Rasuna Said, para karyawan dan penghuni kantor dievakuasi keluar gedung. Demikian juga rumah-rumah sakit melakukan evakuasi pasien.

Daryono, Kabid Gempa BMKG mengatakan pada 5 menit pertama pasca gempa, BMKG merekam magnitude (kekuatan gempa) 6.4 SR dengan kedalaman 10 Km. Namun, setelah dilakukan pemutakhiran data, diperoleh bahwa magnitude gempa adalah sebsar 6,1 SR di kedalaman 61 kilometer.

”Gempa ini termasuk gempa kedalaman menengah. karena dalam, maka spektrum getarnya luas dari Lampung hingga Yogyakarta,” katanya pada Jawa Pos (grup Sumut Pos), Selasa (23/1).

BMKG mencatat getaran meliputi wilayah Jakarta, Banten, Lampung, Jabar hingga Jateng. Jakarta  sendiri masuk dalam lingkaran IV hingga V MMI (modified mercalli intensity). Demikian juga dengan Bogor dan Tangerang Selatan. ”Kalau sampai VI MMI berpotensi kerusakan,” kata Daryono.

Sementara itu Bandung, Purwakarta, Kebumen terekam II hingga III MMI, dilanjutkan dengan Lampung dengan getaran II MMI. BMKG mengkonfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. ”Dengan kedalaman 60 km, tidak cukup membuat deformasi dasar laut, sehingga tidak berpotensi tsunami,” Jelas Daryono lagi.

Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan sementara bahwa gempa menimbulkan ratusan rumah mengalami kerusakan. Di Kabupaten Cianjur, 6 pelajar SMK Tenggeung luka berat dan 2 pelajar luka ringan akibat tertimbung genteng yang runtuh. 1 rumah dilaporkan rusak berat di Desa Tanggeung. 1 lagi di Desa Pagermaneuh.

Di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan.

Di Kabupaten Bogor,  rumah dan bangunan mengalami kerusakan di Kecamatan Sukajaya, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk. Sebanyak 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan. ”Data akan bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak,” kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Di Pandeglang, Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Di Banten terdapat  115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak. Belum ada laporan korban jiwa.

Para Karyawan perkantoran dan gedung bertingkat terlihat keluar saat gempa terjadi di Jakarta, Selasa (23/1/18). Gempa yang berpusat di Lebak Banten mengguncang Jakarta dan sekitarnya. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah Gempa Tasikmalaya pada Desember lalu, pulau Jawa Bagian barat kembali diguncang gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR), Selasa (23/1) pada pukul 13.34 WIB. Episentrum berada di 81 Km barat daya kabupaten Lebak, Banten. Tepatnya 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan.

Getaran terasa kuat di Jakarta. Terjadinya peristiwa di siang hari membuat kepanikan utamanya di kawasan perkantoran dan gedung-gedung tinggi. Di sepanjang Jalan HR. Rasuna Said, para karyawan dan penghuni kantor dievakuasi keluar gedung. Demikian juga rumah-rumah sakit melakukan evakuasi pasien.

Daryono, Kabid Gempa BMKG mengatakan pada 5 menit pertama pasca gempa, BMKG merekam magnitude (kekuatan gempa) 6.4 SR dengan kedalaman 10 Km. Namun, setelah dilakukan pemutakhiran data, diperoleh bahwa magnitude gempa adalah sebsar 6,1 SR di kedalaman 61 kilometer.

”Gempa ini termasuk gempa kedalaman menengah. karena dalam, maka spektrum getarnya luas dari Lampung hingga Yogyakarta,” katanya pada Jawa Pos (grup Sumut Pos), Selasa (23/1).

BMKG mencatat getaran meliputi wilayah Jakarta, Banten, Lampung, Jabar hingga Jateng. Jakarta  sendiri masuk dalam lingkaran IV hingga V MMI (modified mercalli intensity). Demikian juga dengan Bogor dan Tangerang Selatan. ”Kalau sampai VI MMI berpotensi kerusakan,” kata Daryono.

Sementara itu Bandung, Purwakarta, Kebumen terekam II hingga III MMI, dilanjutkan dengan Lampung dengan getaran II MMI. BMKG mengkonfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. ”Dengan kedalaman 60 km, tidak cukup membuat deformasi dasar laut, sehingga tidak berpotensi tsunami,” Jelas Daryono lagi.

Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan sementara bahwa gempa menimbulkan ratusan rumah mengalami kerusakan. Di Kabupaten Cianjur, 6 pelajar SMK Tenggeung luka berat dan 2 pelajar luka ringan akibat tertimbung genteng yang runtuh. 1 rumah dilaporkan rusak berat di Desa Tanggeung. 1 lagi di Desa Pagermaneuh.

Di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan.

Di Kabupaten Bogor,  rumah dan bangunan mengalami kerusakan di Kecamatan Sukajaya, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk. Sebanyak 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan. ”Data akan bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak,” kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Di Pandeglang, Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Di Banten terdapat  115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak. Belum ada laporan korban jiwa.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/