30.6 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Getaran Sampai ke Jakarta, Gedung-gedung Tinggi Dievakuasi

Kepanikan Pengunjung dan Pegawai Supermal Karawaci akibat gempa bumi 6,1 skala richter yang mengguncang wilayah Banten dan Jakarta.–RAKADENNY/JAWAPOS

Sutopo mengatakan, BPBD bersama stakeholder terkait masih melakukan pendataan dampak kerusakan akibat gempa 6,1 SR. Dampak kerusakan dipastikan akan terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan.

Sutopo meminta masyarakat untuk tetap tenang serta tidak terpancing  oleh isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Iptek yang ada saat ini belum mampu memprediksi gempa secara pasti. Wilayah Selatan Jawa memang merupakan wilayah rawan gempa dan sering digoyang gempa-gempa besar. ”Saat merasakan guncangan gempa segera keluar rumah atau mencari tempat-tempat yang aman,” katanya.

Ahli gempa Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano menuturkan sempat kaget ketika melihat informasi awal bahwa kedalaman gempa di Kabupaten Lebak, Banten berada di angka 10 km. ’’Tetapi kemudian di-update jadi 61 km,’’ katanya saat dihubungi kemarin.

Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB itu menjelaskan dari titik kedalaman itu, gempa di Lebak kemarin siang masuk kategori medium. Dia mengatakan gempa di Lebak ini identik dengan gempa di Tasikmalaya yang terjadi pada 15 Desember 2017 lalu.

Irwan mengatakan gempa di Lebak kemarin itu terjadi karena ada patahan di bagian dalam lempeng Australia yang bertemu dengan pulau Jawa. ’’Terjadinya di bagian bawah kedua lempeng,’’ tuturnya. Sedangkan untuk gempa besar yang terjadi di Pangandaran, Aceh, Padang, dan Nias beberapa tahun lalu, merupakan gempa dangkal. Dimana kedalaman titik pusat gempanya kurang dari 30 km.

Menurut Irwan di sepanjang pulau Jawa bagian selatan, cukup banyak potensi gempa. Dari segi dampaknya, Irwan mengatakan gempa kategori medium seperti ini memiliki tingkat megnitudo sekitar 6 – 6,5 SR. Berebda dengan gempa dangkal yang bisa mencapai 8 SR.

Gempa dengan kedalamam medium seperti di Lebak kemarin sering dirasakan dalam radius yang cukup luas. Kemudian meskipun di titik terjauh, getaran masih dirasakan cukup kencang. Menurut Irwan fenomena ini merupakan efek dari adanya amplifikasi atau penguatan getaran gempa. Fenomena amplifikasi ini terjadi ketika gempa melewati daerah yang tanahnya halus.

Irwan menjelaskan gempa di Lebak, dan sebelumnya di Tasikmalaya menyampaikan pesan bahwa pulau Jawa bagian selatan dekat dengan gempa. Untuk itu masyarakat dan pemerintah diharapkan waspada dan tanggap ketika gempa terjadi. ’’Waspada tanpa khawatir berlebihan,’’ tuturnya.

Kepanikan Pengunjung dan Pegawai Supermal Karawaci akibat gempa bumi 6,1 skala richter yang mengguncang wilayah Banten dan Jakarta.–RAKADENNY/JAWAPOS

Sutopo mengatakan, BPBD bersama stakeholder terkait masih melakukan pendataan dampak kerusakan akibat gempa 6,1 SR. Dampak kerusakan dipastikan akan terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan.

Sutopo meminta masyarakat untuk tetap tenang serta tidak terpancing  oleh isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Iptek yang ada saat ini belum mampu memprediksi gempa secara pasti. Wilayah Selatan Jawa memang merupakan wilayah rawan gempa dan sering digoyang gempa-gempa besar. ”Saat merasakan guncangan gempa segera keluar rumah atau mencari tempat-tempat yang aman,” katanya.

Ahli gempa Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano menuturkan sempat kaget ketika melihat informasi awal bahwa kedalaman gempa di Kabupaten Lebak, Banten berada di angka 10 km. ’’Tetapi kemudian di-update jadi 61 km,’’ katanya saat dihubungi kemarin.

Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB itu menjelaskan dari titik kedalaman itu, gempa di Lebak kemarin siang masuk kategori medium. Dia mengatakan gempa di Lebak ini identik dengan gempa di Tasikmalaya yang terjadi pada 15 Desember 2017 lalu.

Irwan mengatakan gempa di Lebak kemarin itu terjadi karena ada patahan di bagian dalam lempeng Australia yang bertemu dengan pulau Jawa. ’’Terjadinya di bagian bawah kedua lempeng,’’ tuturnya. Sedangkan untuk gempa besar yang terjadi di Pangandaran, Aceh, Padang, dan Nias beberapa tahun lalu, merupakan gempa dangkal. Dimana kedalaman titik pusat gempanya kurang dari 30 km.

Menurut Irwan di sepanjang pulau Jawa bagian selatan, cukup banyak potensi gempa. Dari segi dampaknya, Irwan mengatakan gempa kategori medium seperti ini memiliki tingkat megnitudo sekitar 6 – 6,5 SR. Berebda dengan gempa dangkal yang bisa mencapai 8 SR.

Gempa dengan kedalamam medium seperti di Lebak kemarin sering dirasakan dalam radius yang cukup luas. Kemudian meskipun di titik terjauh, getaran masih dirasakan cukup kencang. Menurut Irwan fenomena ini merupakan efek dari adanya amplifikasi atau penguatan getaran gempa. Fenomena amplifikasi ini terjadi ketika gempa melewati daerah yang tanahnya halus.

Irwan menjelaskan gempa di Lebak, dan sebelumnya di Tasikmalaya menyampaikan pesan bahwa pulau Jawa bagian selatan dekat dengan gempa. Untuk itu masyarakat dan pemerintah diharapkan waspada dan tanggap ketika gempa terjadi. ’’Waspada tanpa khawatir berlebihan,’’ tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/