Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan kabar yang beredar di Media sosial soal gempa susulan 7,5 SR adalah palsu alias hoax. Peringatan gelombang tinggi yang juga tersebar juga merupakan peringatan kemaritiman yang bersifat rutin. Tidak ada kaitannya dengan tsunami.
Kepala Humas BMKG, Hary Tirto Djatmiko mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tekonlogi yang mampu memperkirakan kapan, dimana, dan seberapa besar kekuatan gempa yang akan terjadi. “Kabar ini dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin meresahkan masyarakat,” katanya.
Kepala Bidan Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Daryono mengatakan, sejak gempa pertama pukul 13.34 siang tadi, sudah terjadi 26 kali gempa susulan (aftershock). “Itupun kekuatannya terus melemah,” katanya.
Sampai saat ini dilaporkan gempa berkekuatan 6,1 SR di Banten telah mengakibatkan 476 rumah rusak di berbagai kabupaten di Jawa Barat dan Jawa Tengah. (tau/wan)
BANTAH INFORMASI GEMPA SUSULAN
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan kabar yang beredar di Media sosial soal gempa susulan 7,5 SR adalah palsu alias hoax. Peringatan gelombang tinggi yang juga tersebar juga merupakan peringatan kemaritiman yang bersifat rutin. Tidak ada kaitannya dengan tsunami.
Kepala Humas BMKG, Hary Tirto Djatmiko mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tekonlogi yang mampu memperkirakan kapan, dimana, dan seberapa besar kekuatan gempa yang akan terjadi. “Kabar ini dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin meresahkan masyarakat,” katanya.
Kepala Bidan Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Daryono mengatakan, sejak gempa pertama pukul 13.34 siang tadi, sudah terjadi 26 kali gempa susulan (aftershock). “Itupun kekuatannya terus melemah,” katanya.
Sampai saat ini dilaporkan gempa berkekuatan 6,1 SR di Banten telah mengakibatkan 476 rumah rusak di berbagai kabupaten di Jawa Barat dan Jawa Tengah. (tau/wan)