25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

4 Hal Penting Berinvestasi Akik

ANDRI GINTING/SUMUT POS STAN: Dua penjaga stan toko batu cincin di Palladium Medan melayani pengunjung yang ingin membeli, belum lama ini.
ANDRI GINTING/SUMUT POS
STAN: Dua penjaga stan toko batu cincin di Palladium Medan melayani pengunjung yang ingin membeli, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Jumlah pecinta batu mulia di Sumatera Utara, terus bertambah. Saat ini, pecinta batu mulia di Sumatera Utara, sudah mencapai 60 ribu orang. Hal itu disampaikan Ketua Pecinta Batu Permata Sumatera Utara, Marojahan Batubara SE kepada Sumut Pos, Senin (23/2) siang. Dari jumlah itu, dikatakan Marajohan kalau setengahnya adalah warga Kota Medan.

“Paling banyak pecinta batu itu orang Medan. Selain itu, orang Langkat juga banyak yang pecinta batu mulia,” ungkap Marajohan.

Selain itu, pria yang akrab disapa Ojak itu mengungkapkan, banyaknya pecinta batu mulia ini membuka peluang usaha yang cukup besar. Selain itu, jika ingin berinvestasi batu mulia, Ojak memberikan tips yang harus diperhatikan bagi para pecinta batu mulia n
yang ingin berinvestasi.

Dikatakannya, ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk investasi batu mulia, yaitu warna batu, kilau batu, kebersihan atau keutuhan batu, serta kelangkaan batu.

Disebut Ojak, bila sebuah batu memenuhi tiga saja dari empat unsur itu, dapat menjadikan batu yang dimilik, berharga lebih tinggi dari harga saat dibeli.

Ojak juga mengungkapkan, Sumatera Utara juga memiliki batu mulia khas yang cukup terkenal di Indonesia. Disebutnya, batu jenis Janggus merupakan batu khas Sumut yang berasal dari Kabupaten Langkat. Disebut Ojak, batu yang kental dengan warna putih, abu-abu dan coklat itu, dihargai mulai dari Rp1 jutaan.

“Di setiap daerah di Sumut ada batu mulia. Seperti di Kabupaten Karo ada batu Kalsedoni, Idokres. Di Kabupaten Madina ada batu Kalsedoni, Quarz. Di Nias ada Pancawarna, Virus, dan di Kabupaten Pakpak Bharat ada batu Neprite, Giok dan Idokers,” ungkap Ojak.(ain/adz)

ANDRI GINTING/SUMUT POS STAN: Dua penjaga stan toko batu cincin di Palladium Medan melayani pengunjung yang ingin membeli, belum lama ini.
ANDRI GINTING/SUMUT POS
STAN: Dua penjaga stan toko batu cincin di Palladium Medan melayani pengunjung yang ingin membeli, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Jumlah pecinta batu mulia di Sumatera Utara, terus bertambah. Saat ini, pecinta batu mulia di Sumatera Utara, sudah mencapai 60 ribu orang. Hal itu disampaikan Ketua Pecinta Batu Permata Sumatera Utara, Marojahan Batubara SE kepada Sumut Pos, Senin (23/2) siang. Dari jumlah itu, dikatakan Marajohan kalau setengahnya adalah warga Kota Medan.

“Paling banyak pecinta batu itu orang Medan. Selain itu, orang Langkat juga banyak yang pecinta batu mulia,” ungkap Marajohan.

Selain itu, pria yang akrab disapa Ojak itu mengungkapkan, banyaknya pecinta batu mulia ini membuka peluang usaha yang cukup besar. Selain itu, jika ingin berinvestasi batu mulia, Ojak memberikan tips yang harus diperhatikan bagi para pecinta batu mulia n
yang ingin berinvestasi.

Dikatakannya, ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk investasi batu mulia, yaitu warna batu, kilau batu, kebersihan atau keutuhan batu, serta kelangkaan batu.

Disebut Ojak, bila sebuah batu memenuhi tiga saja dari empat unsur itu, dapat menjadikan batu yang dimilik, berharga lebih tinggi dari harga saat dibeli.

Ojak juga mengungkapkan, Sumatera Utara juga memiliki batu mulia khas yang cukup terkenal di Indonesia. Disebutnya, batu jenis Janggus merupakan batu khas Sumut yang berasal dari Kabupaten Langkat. Disebut Ojak, batu yang kental dengan warna putih, abu-abu dan coklat itu, dihargai mulai dari Rp1 jutaan.

“Di setiap daerah di Sumut ada batu mulia. Seperti di Kabupaten Karo ada batu Kalsedoni, Idokres. Di Kabupaten Madina ada batu Kalsedoni, Quarz. Di Nias ada Pancawarna, Virus, dan di Kabupaten Pakpak Bharat ada batu Neprite, Giok dan Idokers,” ungkap Ojak.(ain/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/