25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Kota Medan Bakal Punya Sarana Olahraga Terbaik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengklaim, bakal mempunyai sarana olahraga terbaik. Untuk itu, Pemko Medan pun menargetkan akan merevitalisasi empat sarana olahraga di Kota Medan dalam waktu dekat.

Adapun ke empat sarana olahraga itu, yakni Lapangan Gajah Mada di Jalan Krakatau, Kecamatan Medan Timur. Kemudian, sarana olahraga Cadika (Taman Cadika) di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor. Lalu Lapangan Teladan, Jalan Teladan, Kecamatan Medan Kota. Dan terakhir, kawasan Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur, Kecamatan Medan Petisah.

“Keempatnya yaitu Lapangan Gajah Mada, Cadika, Teladan, dan Kebun Bunga. Kota Medan bakal punya sarana olahraga terbaik,” ucap Kepala Dispora Kota Medan Pulungan Harahap, Kamis (23/3).

Menurut Pulungan, diperkirakan usai Idulfitri 1444 Hijriah/2023, Lapangan Gajah Mada akan selesai direvitalisasi dan akan diresmikan untuk digunakan masyarakat. Revitalisasi lapangan tersebut, murni menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari pihak swasta.”Berdasarkan data, kami ketahui dana tersebut mencapai Rp5,7 miliar. Mereka yang mengerjakan, Pemko Medan menerimanya setelah selesai. Kita tidak menerima uang,” ujar Pulungan.

Dikatakan mantan Camat Medan Johor ini, sejumlah fasilitas telah disiapkan disana. yakni mulai dari mini soccer, jogging track, panjat tebing dan takraw. “Sengaja dibuat lapangan takraw karena berdasarkan penelitian, atlet takraw kita banyak dari Medan Utara. Kemudian tempat bermain anak, kafe, tempat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan kantor pengelola,” katanya.

Seiring itu, sambung Pulungan, saat ini Pemko Medan juga sedang melakukan pengerjaan di kawasan Stadion Kebun Bunga, Jalan Candi Prambanan. Nantinya disana, akan ada gedung olah raga (GOR) mini dengan kapasitas 1.000 orang.

Kemudian, pada bagian dalam ruangan di lokasi itu, disiapkan lahan seukuran lapangan futsal yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. “Tujuh lapangan tenis dipertahankan, termasuk lapangan sepakbola. Khusus lapangan sepakbola, ukurannya ditambah sehingga bisa dipakai dengan skala nasional. Lapangan voli kita buat, sedangkan hoki tidak. Kalau pun dibutuhkan, lokasi seukuran futsal itu bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Kemudian, kata Pulungan, untuk Lapangan Cadika, Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor. saat ini masih dalam proses master plan dan revisi. Sedangkan untuk anggarannya, diperhitungkan sekitar Rp20-25 miliar.”Pak wali kota berharap revitalisasi ini juga CSR dari pihak lain. Kemungkinan besar sudah ada orang yang bersedia membantu,” terangnya.

Nantinya di Lapangan Cadika, ada sejumlah sarana olahraga yang dipertahankan, yaitu sepatu roda, skate board, open stage, camping ground, satu lapangan sepakbola yang diubah tata letaknya, futsal, basket, lapangan berkuda dilengkapi atap, memanah, serta lapangan tembak untuk pekan olahraga nasional (PON).

“Kami baru dapat surat keputusan (SK) dari Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) terkait penunjukan venue pertandingan menembak untuk PON serta bersepeda (BMX), makanya sebagian lokasi disiapkan untuk dua olahraga itu. Kisaran dananya berkisar Rp500 Miliar dan pengerjaannya mungkin setelah Lapangan Gajah Mada. Pengerjaan tetap dilakukan pihak lain melalui CSR, dan kita hanya menerima hasil,” urainya.

Untuk Stadion Teladan, Pulungan mengaku baru menerima informasi dari Kementerian PUPR tentang kemungkinan akan dijadikannya Stadion Teladan sebagai lokasi penutupan PON 2024. “Mudah-mudahan keluar instruksi presiden (inpres) tentang PON dan diharap bisa melaksanakan penutupan PON 2024,” katanya.

Pengerjaannya, lanjut Pulungan, akan dilakukan Kementerian PUPR dengan budget yang diprediksi hingga Rp600 miliar.”Awalnya direncanakan sharing dana, dari Kementerian Rp300 Miliar dan Pemko Medan Rp300 Miliar. Tapi kalau presiden menunjuk lokasi ini sebagai tempat penutupan PON 2024, berarti dari Kementerian PUPR seluruhnya, sebab kita tidak bisa menganggarkan biaya itu tahun ini. Sementara kapasitas penonton akan bertambah, berkisar 20 ribuan,” lanjutnya.

Dispora Medan berharap masih ada dana CSR dari pihak lain, sebab masih banyak lapangan lain yang direncanakan untuk direvitalisasi. Contohnya lapangan di Medan Utara, tepatnya di sekitar Medan Labuhan.”Kami sedang tawarkan ke pihak swasta, semoga ada yang berkenan, setidaknya untuk tahun ini atau tahun depan,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengklaim, bakal mempunyai sarana olahraga terbaik. Untuk itu, Pemko Medan pun menargetkan akan merevitalisasi empat sarana olahraga di Kota Medan dalam waktu dekat.

Adapun ke empat sarana olahraga itu, yakni Lapangan Gajah Mada di Jalan Krakatau, Kecamatan Medan Timur. Kemudian, sarana olahraga Cadika (Taman Cadika) di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor. Lalu Lapangan Teladan, Jalan Teladan, Kecamatan Medan Kota. Dan terakhir, kawasan Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur, Kecamatan Medan Petisah.

“Keempatnya yaitu Lapangan Gajah Mada, Cadika, Teladan, dan Kebun Bunga. Kota Medan bakal punya sarana olahraga terbaik,” ucap Kepala Dispora Kota Medan Pulungan Harahap, Kamis (23/3).

Menurut Pulungan, diperkirakan usai Idulfitri 1444 Hijriah/2023, Lapangan Gajah Mada akan selesai direvitalisasi dan akan diresmikan untuk digunakan masyarakat. Revitalisasi lapangan tersebut, murni menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari pihak swasta.”Berdasarkan data, kami ketahui dana tersebut mencapai Rp5,7 miliar. Mereka yang mengerjakan, Pemko Medan menerimanya setelah selesai. Kita tidak menerima uang,” ujar Pulungan.

Dikatakan mantan Camat Medan Johor ini, sejumlah fasilitas telah disiapkan disana. yakni mulai dari mini soccer, jogging track, panjat tebing dan takraw. “Sengaja dibuat lapangan takraw karena berdasarkan penelitian, atlet takraw kita banyak dari Medan Utara. Kemudian tempat bermain anak, kafe, tempat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan kantor pengelola,” katanya.

Seiring itu, sambung Pulungan, saat ini Pemko Medan juga sedang melakukan pengerjaan di kawasan Stadion Kebun Bunga, Jalan Candi Prambanan. Nantinya disana, akan ada gedung olah raga (GOR) mini dengan kapasitas 1.000 orang.

Kemudian, pada bagian dalam ruangan di lokasi itu, disiapkan lahan seukuran lapangan futsal yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. “Tujuh lapangan tenis dipertahankan, termasuk lapangan sepakbola. Khusus lapangan sepakbola, ukurannya ditambah sehingga bisa dipakai dengan skala nasional. Lapangan voli kita buat, sedangkan hoki tidak. Kalau pun dibutuhkan, lokasi seukuran futsal itu bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Kemudian, kata Pulungan, untuk Lapangan Cadika, Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor. saat ini masih dalam proses master plan dan revisi. Sedangkan untuk anggarannya, diperhitungkan sekitar Rp20-25 miliar.”Pak wali kota berharap revitalisasi ini juga CSR dari pihak lain. Kemungkinan besar sudah ada orang yang bersedia membantu,” terangnya.

Nantinya di Lapangan Cadika, ada sejumlah sarana olahraga yang dipertahankan, yaitu sepatu roda, skate board, open stage, camping ground, satu lapangan sepakbola yang diubah tata letaknya, futsal, basket, lapangan berkuda dilengkapi atap, memanah, serta lapangan tembak untuk pekan olahraga nasional (PON).

“Kami baru dapat surat keputusan (SK) dari Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) terkait penunjukan venue pertandingan menembak untuk PON serta bersepeda (BMX), makanya sebagian lokasi disiapkan untuk dua olahraga itu. Kisaran dananya berkisar Rp500 Miliar dan pengerjaannya mungkin setelah Lapangan Gajah Mada. Pengerjaan tetap dilakukan pihak lain melalui CSR, dan kita hanya menerima hasil,” urainya.

Untuk Stadion Teladan, Pulungan mengaku baru menerima informasi dari Kementerian PUPR tentang kemungkinan akan dijadikannya Stadion Teladan sebagai lokasi penutupan PON 2024. “Mudah-mudahan keluar instruksi presiden (inpres) tentang PON dan diharap bisa melaksanakan penutupan PON 2024,” katanya.

Pengerjaannya, lanjut Pulungan, akan dilakukan Kementerian PUPR dengan budget yang diprediksi hingga Rp600 miliar.”Awalnya direncanakan sharing dana, dari Kementerian Rp300 Miliar dan Pemko Medan Rp300 Miliar. Tapi kalau presiden menunjuk lokasi ini sebagai tempat penutupan PON 2024, berarti dari Kementerian PUPR seluruhnya, sebab kita tidak bisa menganggarkan biaya itu tahun ini. Sementara kapasitas penonton akan bertambah, berkisar 20 ribuan,” lanjutnya.

Dispora Medan berharap masih ada dana CSR dari pihak lain, sebab masih banyak lapangan lain yang direncanakan untuk direvitalisasi. Contohnya lapangan di Medan Utara, tepatnya di sekitar Medan Labuhan.”Kami sedang tawarkan ke pihak swasta, semoga ada yang berkenan, setidaknya untuk tahun ini atau tahun depan,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/