29 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

M Nuh: Soal UN tak Mungkin Bocor

Mendiknas Kunjungi Disdik Medan

MEDAN- Menteri Pendidikan Nasional RI, Muhammad Nuh mengunjungi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan di Jalan Pelita IV, Medan Perjuangan, untuk menyaksikan langsung persiapan Disdik Medan dalam menghadapai Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP, Sabtu (23/4) siang pukul 14.00 WIB.

Kedatangan Muhammad Nuh ini disambut Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Kadis Pendidikan Nasional Sumut Syaiful Safri, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga beserta pejabat Pemko Medan dan perwira di Polresta Medan.

Dalam kunjungan itu, Muhammad Nuh menyempatkan diri melihat pembongkaran lembar soal dan jawaban UN SLTP dari atas truk yang diparkir di samping kantor Disdik Medan.

Kepada wartawan, Muhammad Nuh mengungkapkan, dalam menghadapi UN tingkat SLTP ini, jumlah ruangan yang digunakan se-Indonesia sebanyak 207.136 dengan 414.272 orang pengawas. “Untuk Sumut, jumlah ruangan untuk UN SLTP sebanyak 13.797 dan pengawas 27.594 orang,” katanya.

Ditambahkannya, pada tahun ajaran kali ini, persentase kelulusan siswa ditentukan dari hasil UN 60 persen dan hasil ujian sekolah 40 persen. “Dengan UN kita bisa mengetahui siapa siswa yang pandai dan rajin, serta bisa mengetahui siapa siswa yang malas belajar. UN menjadi tolak ukur dari siswa tersebut bahwa si siswa layak mendapatkan yang pantas buat dirinya,” tegas Muhammad Nuh.

Disinggung mengenai pembagian ijazah yang dinilai sangat lama kepada siswa, Muhammad Nuh menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait agar mempercepat proses pembagian ijazah mulai SD, SLTP dan SMU. “Kita akan memerintahkan agar ijazah para siswa secepatnya dibagikan,” tuturnya.
Disinggung mengenai kebocoran soal UN, Muhammad Nuh mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan begitu mendapatkan informasi tentang adanya kebocoran soal. “Kita sudah punya tim sendiri mengenai adanya kebocoran soal. Jika tim kita mendapatkan informasi adanya kebocoran soal UN maka akan segera kita cek kebenaran dari informasi tersebut. Soal UN tidak mungkin akan bocor karena setiap daerah itu berbeda soal yang akan di UN kan dan tipe dari soal UN itu juga masing-masing daerah berbeda,” katanya kembali.

Dalam kesempatan itu, M Nuh juga membantah kalau UN merupakan pemborosan anggaran. “UN tidak pemborosan, karena tepat sasaran. Kalau sekolah diberikan hak untuk mengujikan siswa, maka setiap guru pasti memberikan siswanya nilai rata-rata 7 semua. Dengan begitu kita tidak bisa mengetahui kemampuan dari anak didik tersebut,” ucapnya.(jon)

Mendiknas Kunjungi Disdik Medan

MEDAN- Menteri Pendidikan Nasional RI, Muhammad Nuh mengunjungi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan di Jalan Pelita IV, Medan Perjuangan, untuk menyaksikan langsung persiapan Disdik Medan dalam menghadapai Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP, Sabtu (23/4) siang pukul 14.00 WIB.

Kedatangan Muhammad Nuh ini disambut Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Kadis Pendidikan Nasional Sumut Syaiful Safri, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga beserta pejabat Pemko Medan dan perwira di Polresta Medan.

Dalam kunjungan itu, Muhammad Nuh menyempatkan diri melihat pembongkaran lembar soal dan jawaban UN SLTP dari atas truk yang diparkir di samping kantor Disdik Medan.

Kepada wartawan, Muhammad Nuh mengungkapkan, dalam menghadapi UN tingkat SLTP ini, jumlah ruangan yang digunakan se-Indonesia sebanyak 207.136 dengan 414.272 orang pengawas. “Untuk Sumut, jumlah ruangan untuk UN SLTP sebanyak 13.797 dan pengawas 27.594 orang,” katanya.

Ditambahkannya, pada tahun ajaran kali ini, persentase kelulusan siswa ditentukan dari hasil UN 60 persen dan hasil ujian sekolah 40 persen. “Dengan UN kita bisa mengetahui siapa siswa yang pandai dan rajin, serta bisa mengetahui siapa siswa yang malas belajar. UN menjadi tolak ukur dari siswa tersebut bahwa si siswa layak mendapatkan yang pantas buat dirinya,” tegas Muhammad Nuh.

Disinggung mengenai pembagian ijazah yang dinilai sangat lama kepada siswa, Muhammad Nuh menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait agar mempercepat proses pembagian ijazah mulai SD, SLTP dan SMU. “Kita akan memerintahkan agar ijazah para siswa secepatnya dibagikan,” tuturnya.
Disinggung mengenai kebocoran soal UN, Muhammad Nuh mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan begitu mendapatkan informasi tentang adanya kebocoran soal. “Kita sudah punya tim sendiri mengenai adanya kebocoran soal. Jika tim kita mendapatkan informasi adanya kebocoran soal UN maka akan segera kita cek kebenaran dari informasi tersebut. Soal UN tidak mungkin akan bocor karena setiap daerah itu berbeda soal yang akan di UN kan dan tipe dari soal UN itu juga masing-masing daerah berbeda,” katanya kembali.

Dalam kesempatan itu, M Nuh juga membantah kalau UN merupakan pemborosan anggaran. “UN tidak pemborosan, karena tepat sasaran. Kalau sekolah diberikan hak untuk mengujikan siswa, maka setiap guru pasti memberikan siswanya nilai rata-rata 7 semua. Dengan begitu kita tidak bisa mengetahui kemampuan dari anak didik tersebut,” ucapnya.(jon)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/