29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pasukan Melati Butuh Jaminan Kesehatan

MEDAN- Pasukan Melati dan Bestari merupakan ujung tombak Pemko Medan dalam menciptakan Kota Medan yang bersih. Setiap hari mereka bergelut dengan kotoran dan sampah demi menjaga kebersihan di Kota Medan ini.

Ternyata, selama ini kesejahteraan dan jaminan kesehatan mereka terabaikan. Seperti yang disampaikan puluhan pasukan Bestari dan Melati se-Kecamatan Medan Area dalam reses yang digelar anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Juliandi Siregar di rumah Irvan Natsir, Kepling VI Kelurahan Tegal Sari III Medan Area, Jalan Mamiyai No 9, akhir pekan lalu.

Hadir dalam reses tersebut sejumlah pengurus DPC PKS Medan Area diantaranya sekretaris umum M Akhyar Lubis, Rudi Irawan, Zulfan Iskandar, Zufrizal Alamsyah, Drs M Sidik dan lainnya.

“Sampai saat ini kami belum pernah merasakan pelayanan berupa jaminan kesehatan. Padahal, setiap hari kami bergelut dengan sampah dan kotoran,” kata J Nasution, petugas kebersihan di Kelurahan Tegal Sari III, Medan Area.

Menurutnya, meski ada program Pemko Medan berupa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS), namun mereka sama sekali tidak pernah merasakannya karena tidak terdaftar.

Selain pelayanan kesehatan, dia juga mengeluhkan kesejahteraan mereka selama ini. Menurutnya, honor yang mereka terima saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. “Apalagi nanti kalau harga BBM jadi naik, sudah pasti semua harga kebutuhan akan naik. Makanya kami minta agar Pemko Medan memperhatikan kesejahteraan kami,” bebernya.

Hal senada disampaikan Sukemi, pasukan Melati yang bertugas di Kelurahan Tegal Sari III meminta kepada Juliandi agar memperjuangkan nasib mereka. “Selain soal honor, kami juga heran, mengapa setiap Hari Raya Idul Fitri kami tidak pernah dapat THR. Paling kami cuma dapat sirup dua botol. Sementara pegawai yang lain dapat THR,” kata Sukemi.

Menyikapi aspirasi pasukan Bestari dan Melati ini, Juliandi mengaku prihatin terhadap nasib mereka. Apalagi, pasukan Bestari dan Melati ini memiliki peran yang cukup besar dan penting dalam menciptakan dan menjaga kebersihan di Kota Medan.

Juliandi juga mengungkapkan, mulai tahun ini honor Pasukan Melati dan Bestari ini sudah dinaikkan menjadi Rp1,3 juta. Dia berharap, honor tersebut dapat meringankan beban mereka. Namun begitu, dia akan tetap menyampaikan aspirasi tersebut kepada Kepala Dinas Kebersihan dan Wali Kota Medan. “Kita minta Wali Kota Medan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada mereka. Apalagi mereka selalu bersentuhan dengan sampah yang dapat menimbulkan bibit penyakit,” bebernya.

Selain itu, Juliandi juga mengatakan, aspirasi pasukan Melati dan Bestari ini akan disampaikannya dalam rapat paripurna dewan agar mendapat perhatian serius dari DPRD dan Pemko Medan. (ade)

MEDAN- Pasukan Melati dan Bestari merupakan ujung tombak Pemko Medan dalam menciptakan Kota Medan yang bersih. Setiap hari mereka bergelut dengan kotoran dan sampah demi menjaga kebersihan di Kota Medan ini.

Ternyata, selama ini kesejahteraan dan jaminan kesehatan mereka terabaikan. Seperti yang disampaikan puluhan pasukan Bestari dan Melati se-Kecamatan Medan Area dalam reses yang digelar anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Juliandi Siregar di rumah Irvan Natsir, Kepling VI Kelurahan Tegal Sari III Medan Area, Jalan Mamiyai No 9, akhir pekan lalu.

Hadir dalam reses tersebut sejumlah pengurus DPC PKS Medan Area diantaranya sekretaris umum M Akhyar Lubis, Rudi Irawan, Zulfan Iskandar, Zufrizal Alamsyah, Drs M Sidik dan lainnya.

“Sampai saat ini kami belum pernah merasakan pelayanan berupa jaminan kesehatan. Padahal, setiap hari kami bergelut dengan sampah dan kotoran,” kata J Nasution, petugas kebersihan di Kelurahan Tegal Sari III, Medan Area.

Menurutnya, meski ada program Pemko Medan berupa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS), namun mereka sama sekali tidak pernah merasakannya karena tidak terdaftar.

Selain pelayanan kesehatan, dia juga mengeluhkan kesejahteraan mereka selama ini. Menurutnya, honor yang mereka terima saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. “Apalagi nanti kalau harga BBM jadi naik, sudah pasti semua harga kebutuhan akan naik. Makanya kami minta agar Pemko Medan memperhatikan kesejahteraan kami,” bebernya.

Hal senada disampaikan Sukemi, pasukan Melati yang bertugas di Kelurahan Tegal Sari III meminta kepada Juliandi agar memperjuangkan nasib mereka. “Selain soal honor, kami juga heran, mengapa setiap Hari Raya Idul Fitri kami tidak pernah dapat THR. Paling kami cuma dapat sirup dua botol. Sementara pegawai yang lain dapat THR,” kata Sukemi.

Menyikapi aspirasi pasukan Bestari dan Melati ini, Juliandi mengaku prihatin terhadap nasib mereka. Apalagi, pasukan Bestari dan Melati ini memiliki peran yang cukup besar dan penting dalam menciptakan dan menjaga kebersihan di Kota Medan.

Juliandi juga mengungkapkan, mulai tahun ini honor Pasukan Melati dan Bestari ini sudah dinaikkan menjadi Rp1,3 juta. Dia berharap, honor tersebut dapat meringankan beban mereka. Namun begitu, dia akan tetap menyampaikan aspirasi tersebut kepada Kepala Dinas Kebersihan dan Wali Kota Medan. “Kita minta Wali Kota Medan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada mereka. Apalagi mereka selalu bersentuhan dengan sampah yang dapat menimbulkan bibit penyakit,” bebernya.

Selain itu, Juliandi juga mengatakan, aspirasi pasukan Melati dan Bestari ini akan disampaikannya dalam rapat paripurna dewan agar mendapat perhatian serius dari DPRD dan Pemko Medan. (ade)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/