25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Ekonomi Sumut Stagnan

Selama 10 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Sumut sangat menjanjikan dan mampu mengalahkan berbagai provinsi lain di Indonesia. Bagaimana tahun ini? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Juli Ramadhani Rambe dengan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumut, Firsal Ferial Mutyara.

Bagaimana pertumbuhan ekonomi Sumut saat ini?
Melihat potensi yang ada seharusnya pertumbuhan sangat besar. Dengan sumber daya alamnya yang sangat besar, seharusnya dapat menjadi pemicu dalam pertumbuhan. Misalnya sawit dan karet, potensi kita sangat besar. Bahkan bisa ekspor hingga keluar negeri. Jadi kalau melihat nilainya dari pertumbuhan saat ini, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan saat ini.

Apa kendala sehingga tidak dapat mencapai nilai maksimal?
Yang saya lihat dan perhatikan pertumbuhan dan perkembangan saat ini merupakan usaha dari pengusaha yang bekerja. Pemerintah sangat kecil saat ini. Kalau pemerintah bekerja, nilai pertumbuhan Sumut pasti lebih besar. Dan bila ini terus terjadi, 10 tahun ke depan, perekonomian Sumut akan tetap seperti ini atau dengan kata lain pertumbuhan kita stagnan.

Apa yang harus dilakukan agar pertumbuhan ekonomi tetap maju?
Pemerintah harus bergerak. Bukti pemerintah tidak bergerak adalah tidak adanya infrastruktur yang bertambah atau makin baik di Sumut. Bahkan, fasilitas di daerah penghasil sawit tidak baik sama sekali. Belum lagi masalah industri hilir untuk sawit yang sama sekali tidak ada. Bahkan, walau kita salah satu penghasil karet terbesar, tetapi tidak ada pabrik karet. Pabrik karet malah adanya di Jawa. Lainnya, pelabuhan Belawan sama sekali tidak ada pertumbuhan, bahkan sudah dikalahkan pelabuhan Kepulauan Riau. Bandara Kualanamusejak 2005 sudah didegungkan, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan kapan akan beroperasi.

Pemerintah harus bisa berkata ke pusat, harus memberikan perhatian pada kita. Bayangkan, untuk CPO kita sudah dikenakan biaya keluar, yang jelas-jelas ini merugikan petani. Hasilnya kemana? Bukan ke daerah, tapi malah masuk ke pusat. Jadi memang harus pemerintah kita yang wajib tegas ke pusat. Ini untuk kita juga kok, untuk masyarakat Sumut juga.

Seperti apa ketegasan itu?
Begini, kita mau maju. Jadi yang harus digerakkan itu adalah industri. Saat ini kita kekurangan gas dan listrik. Tiap tahun masalah itu. Jadi harus ada tegas pemerintah kita menyatakan ke pusat akan kendala yang kita hadapi ini. Ingat, pertumbuhan kita bukan hanya dari pengusaha kita saja, tetapi juga harus ada tangan pemerintah juga. Mungkin pusat kurang perhatian, tetapi pemerintah daerah kan bisa menyuarakan. Ini yang penting. (*)

Selama 10 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Sumut sangat menjanjikan dan mampu mengalahkan berbagai provinsi lain di Indonesia. Bagaimana tahun ini? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Juli Ramadhani Rambe dengan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumut, Firsal Ferial Mutyara.

Bagaimana pertumbuhan ekonomi Sumut saat ini?
Melihat potensi yang ada seharusnya pertumbuhan sangat besar. Dengan sumber daya alamnya yang sangat besar, seharusnya dapat menjadi pemicu dalam pertumbuhan. Misalnya sawit dan karet, potensi kita sangat besar. Bahkan bisa ekspor hingga keluar negeri. Jadi kalau melihat nilainya dari pertumbuhan saat ini, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan saat ini.

Apa kendala sehingga tidak dapat mencapai nilai maksimal?
Yang saya lihat dan perhatikan pertumbuhan dan perkembangan saat ini merupakan usaha dari pengusaha yang bekerja. Pemerintah sangat kecil saat ini. Kalau pemerintah bekerja, nilai pertumbuhan Sumut pasti lebih besar. Dan bila ini terus terjadi, 10 tahun ke depan, perekonomian Sumut akan tetap seperti ini atau dengan kata lain pertumbuhan kita stagnan.

Apa yang harus dilakukan agar pertumbuhan ekonomi tetap maju?
Pemerintah harus bergerak. Bukti pemerintah tidak bergerak adalah tidak adanya infrastruktur yang bertambah atau makin baik di Sumut. Bahkan, fasilitas di daerah penghasil sawit tidak baik sama sekali. Belum lagi masalah industri hilir untuk sawit yang sama sekali tidak ada. Bahkan, walau kita salah satu penghasil karet terbesar, tetapi tidak ada pabrik karet. Pabrik karet malah adanya di Jawa. Lainnya, pelabuhan Belawan sama sekali tidak ada pertumbuhan, bahkan sudah dikalahkan pelabuhan Kepulauan Riau. Bandara Kualanamusejak 2005 sudah didegungkan, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan kapan akan beroperasi.

Pemerintah harus bisa berkata ke pusat, harus memberikan perhatian pada kita. Bayangkan, untuk CPO kita sudah dikenakan biaya keluar, yang jelas-jelas ini merugikan petani. Hasilnya kemana? Bukan ke daerah, tapi malah masuk ke pusat. Jadi memang harus pemerintah kita yang wajib tegas ke pusat. Ini untuk kita juga kok, untuk masyarakat Sumut juga.

Seperti apa ketegasan itu?
Begini, kita mau maju. Jadi yang harus digerakkan itu adalah industri. Saat ini kita kekurangan gas dan listrik. Tiap tahun masalah itu. Jadi harus ada tegas pemerintah kita menyatakan ke pusat akan kendala yang kita hadapi ini. Ingat, pertumbuhan kita bukan hanya dari pengusaha kita saja, tetapi juga harus ada tangan pemerintah juga. Mungkin pusat kurang perhatian, tetapi pemerintah daerah kan bisa menyuarakan. Ini yang penting. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/