29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

PLN: Ini karena Gangguan

suasana malam saat listrik padam
suasana malam saat listrik padam

MEDAN, SUMUTPOS.CO-PT PLN (Persero) Area Medan tak mau dipersalahkan atas seringnya terjadi padam listrik di kawasan Kota Medan. Misalnya saja, baru-baru ini terjadi di kawasan Martubung, Marelan, Medan Kota dan beberapa kawasan lainnya.

Pasalnya, padamnya listrik tersebut terjadi bukan atas kesengajaan PLN yang melakukan pemadaman, namun akibat terjadi gangguan lokal di masing-masing area yang terjadi padam listrik tersebut.

Pengakuan ini disampaikan Asisten Pelayanan dan Administrasi PLN Area Medan, Joko Trisusilo saat menyambangi redaksi Sumut Pos di Gedung Graha Pena, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (23/6).

“Pemadaman itu terjadi bukan pihak PLN yang melakukan, tapi terjadi padam karena gangguan lokal. Ya terjadi padam sendiri,” kata  Joko yang datang didampingi Supervisor Distribusi PT PLN Area Medan, Suprihatin dan Humas, M Kaban.

Dirincikan Joko, padam listrik yang terjadi baru-baru ini di beberapa wilayah, seperti di kawasan Martubung terjadi akibat alat pelindung sambaran petir (LA) pecah, sedangkan padam yang terjadi di kawasan Marelan akibat FCO atau sekring terputus. Begitu juga padam yang terjadi di kawasan Mandala akibat terputusnya kabel listrik. “Jadi tidak ada pemadaman bergilir atau sengaja dipadamkan, tapi padam karena gangguan,” tegas Joko lagi.

Dalam kesempatan itu, Sumut Pos juga menanyakan kepada Joko soal terjadinya pemadaman listrik secara serentak di kawasan Johor, Medan Tuntungan, Martubung, Halat, STM dan kawasan lainnya, yang padam pada Sabtu dan Minggu lalu. “Kalau memang gangguan, kenapa gangguannya bisa terjadi secara serentak?”
Mendapat pertanyaan itu, Joko menjawab kalau pihak PLN tidak melakukan pemadaman secara bergilir maupun secara serentak. “Memang di kawasan tersebut juga terjadi gangguan. Ada kabel yang terputus sehingga padam dan bukan dipadamkan,” tegas Joko lagi.

Sedangkan Supervisor Distribusi PT PLN Area Medan, Suprihatin mengatakan, gangguan lokal terjadi dari beberapa faktor. “Akibat layangan yang tersangkut juga membuat aliran listrik terputus bahkan ledakannya cukup kuat. Begitu juga kalau kabel tiang listrik dihinggapi burung, juga bisa menyebabkan padam listrik. Jadi banyak faktornya,” terang Suprihatin.

Dikatakan Suprihatin, saat ini tidak terjadi defisit listrik sehingga tidak ada dilakukan pemadaman. Bahkan terjadi surplus listrik meski dayanya hanya sedikit.

“Berdasarkan catatat kami, beban puncak listrik untuk wilayah Sumut pada Senin 22 Juni 2015 tercatat, 1.866,8 Mega Watt (MW). Sedangkan daya pembangkit 1.850,2 MW. Kalau dihitung-hitung ada 53 MW kelebihan daya yang kita punya atau surplus,” ujarnya.

Sebelumnya, General Manajer PT PLN Persero Wilayah Sumut Ir Dyananto mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah strategis dalam menjaga ketersediaan listrik dan stabilitas penerangan pada Juni 2015, termasuk pada bulan Ramadan. “Jelang bulan Ramadan listrik di Sumut aman dan kondisi ini akan terus dipertahankan selama bulan Ramadan, karena pembangkit di PLN sudah membaik,” ujarnya.

Beberapa langkah strategis yang dilakukan guna menjaga ketersediaan listrik diantaranya melakukan pemadaman listrik pada pelanggan pengguna tegangan tinggi, agar pelaksanaan Salat Jumat tidak terganggu. Selain itu, PT PLN Wilayah Sumut juga menyediakan genset terpadu di sejumlah unit pelayanan terdekat agar ibadah pada malam Ramadan tetap berjalan dengan baik. “Kami juga menyiapkan 134 genset daya tegangan tinggi yang tersebar di 8 area se Sumut diantaranya di Medan, Binjai, Lubukpakam, Pematangsiantar, Rantauprapat, Padangsidimpuan, Sibolga, dan Nias. Begitu juga untuk masjid-masjid tempat salat tarawih,” jelasnya.

Dyananto juga mengatakan, PT PLN menyiapkan trafo mobil guna mengantisipasi bila ada kerusakan pada trafo, sehingga perbaikan dapat cepat dilakukan.

“Jika semua strategi ini dijalankan dengan baik, kami optimis tidak ada pemadaman listrik pada bulan Ramadhan. Jika terjadi padam listrik, petugas akan lebih mudah melakukan perbaikan dengan cepat,” pungkasnya. (ila/rbb)

suasana malam saat listrik padam
suasana malam saat listrik padam

MEDAN, SUMUTPOS.CO-PT PLN (Persero) Area Medan tak mau dipersalahkan atas seringnya terjadi padam listrik di kawasan Kota Medan. Misalnya saja, baru-baru ini terjadi di kawasan Martubung, Marelan, Medan Kota dan beberapa kawasan lainnya.

Pasalnya, padamnya listrik tersebut terjadi bukan atas kesengajaan PLN yang melakukan pemadaman, namun akibat terjadi gangguan lokal di masing-masing area yang terjadi padam listrik tersebut.

Pengakuan ini disampaikan Asisten Pelayanan dan Administrasi PLN Area Medan, Joko Trisusilo saat menyambangi redaksi Sumut Pos di Gedung Graha Pena, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (23/6).

“Pemadaman itu terjadi bukan pihak PLN yang melakukan, tapi terjadi padam karena gangguan lokal. Ya terjadi padam sendiri,” kata  Joko yang datang didampingi Supervisor Distribusi PT PLN Area Medan, Suprihatin dan Humas, M Kaban.

Dirincikan Joko, padam listrik yang terjadi baru-baru ini di beberapa wilayah, seperti di kawasan Martubung terjadi akibat alat pelindung sambaran petir (LA) pecah, sedangkan padam yang terjadi di kawasan Marelan akibat FCO atau sekring terputus. Begitu juga padam yang terjadi di kawasan Mandala akibat terputusnya kabel listrik. “Jadi tidak ada pemadaman bergilir atau sengaja dipadamkan, tapi padam karena gangguan,” tegas Joko lagi.

Dalam kesempatan itu, Sumut Pos juga menanyakan kepada Joko soal terjadinya pemadaman listrik secara serentak di kawasan Johor, Medan Tuntungan, Martubung, Halat, STM dan kawasan lainnya, yang padam pada Sabtu dan Minggu lalu. “Kalau memang gangguan, kenapa gangguannya bisa terjadi secara serentak?”
Mendapat pertanyaan itu, Joko menjawab kalau pihak PLN tidak melakukan pemadaman secara bergilir maupun secara serentak. “Memang di kawasan tersebut juga terjadi gangguan. Ada kabel yang terputus sehingga padam dan bukan dipadamkan,” tegas Joko lagi.

Sedangkan Supervisor Distribusi PT PLN Area Medan, Suprihatin mengatakan, gangguan lokal terjadi dari beberapa faktor. “Akibat layangan yang tersangkut juga membuat aliran listrik terputus bahkan ledakannya cukup kuat. Begitu juga kalau kabel tiang listrik dihinggapi burung, juga bisa menyebabkan padam listrik. Jadi banyak faktornya,” terang Suprihatin.

Dikatakan Suprihatin, saat ini tidak terjadi defisit listrik sehingga tidak ada dilakukan pemadaman. Bahkan terjadi surplus listrik meski dayanya hanya sedikit.

“Berdasarkan catatat kami, beban puncak listrik untuk wilayah Sumut pada Senin 22 Juni 2015 tercatat, 1.866,8 Mega Watt (MW). Sedangkan daya pembangkit 1.850,2 MW. Kalau dihitung-hitung ada 53 MW kelebihan daya yang kita punya atau surplus,” ujarnya.

Sebelumnya, General Manajer PT PLN Persero Wilayah Sumut Ir Dyananto mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah strategis dalam menjaga ketersediaan listrik dan stabilitas penerangan pada Juni 2015, termasuk pada bulan Ramadan. “Jelang bulan Ramadan listrik di Sumut aman dan kondisi ini akan terus dipertahankan selama bulan Ramadan, karena pembangkit di PLN sudah membaik,” ujarnya.

Beberapa langkah strategis yang dilakukan guna menjaga ketersediaan listrik diantaranya melakukan pemadaman listrik pada pelanggan pengguna tegangan tinggi, agar pelaksanaan Salat Jumat tidak terganggu. Selain itu, PT PLN Wilayah Sumut juga menyediakan genset terpadu di sejumlah unit pelayanan terdekat agar ibadah pada malam Ramadan tetap berjalan dengan baik. “Kami juga menyiapkan 134 genset daya tegangan tinggi yang tersebar di 8 area se Sumut diantaranya di Medan, Binjai, Lubukpakam, Pematangsiantar, Rantauprapat, Padangsidimpuan, Sibolga, dan Nias. Begitu juga untuk masjid-masjid tempat salat tarawih,” jelasnya.

Dyananto juga mengatakan, PT PLN menyiapkan trafo mobil guna mengantisipasi bila ada kerusakan pada trafo, sehingga perbaikan dapat cepat dilakukan.

“Jika semua strategi ini dijalankan dengan baik, kami optimis tidak ada pemadaman listrik pada bulan Ramadhan. Jika terjadi padam listrik, petugas akan lebih mudah melakukan perbaikan dengan cepat,” pungkasnya. (ila/rbb)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/