MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Dzulmi Eldin diyakini akan melakukan ‘cuci gudang’ alias mutasi besar-besaran di jajaran eselon II Pemko Medan. Setidaknya hal itu bisa dilakukan pada Agustus mendatang, karena sesuai perintah Mendagri, pascadilantik enam bulan ke depan kepala daerah belum bisa mengambil kebijakan strategis.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Medan Syaiful Bahri, saat ini tengah dipersiapkan mekanisme guna penyegaran dijajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemko Medan. “Sedang dipersiapkan, karena Pak Wali tidak bisa melakukan bongkar pasang setelah enam bulan dilantik,” katanya, Kamis (23/6).
Mekanisme tersebut akan mengacu pada Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun Syaiful enggan menjawab lebih jauh saat disinggung apakah wali kota akan melakukan ‘cuci gudang’ SKPD pada Agustus mendatang.
“Yang pasti lelang untuk seluruh jabatan eselon II. Itu yang setahu saya sedang dipersiapkan. Persoalan siapa diganti siapa, itu tergantung pak wali selaku user,” kata Syaiful.
Mantan Kepala Bappeda ini juga tak menampik kalau dirinya masih aman di jabatan yang sekarang. Meski terbilang lama menjabat Sekda dengan pergantian beberapa kepala daerah, ia tetap membumi.
“Ya kalau ditanya mau tentu mau. Tetapi apakah umur saya masih mencukupi, perlu dilihat juga dari UU ASN. Karena bisa perpanjangan sampai 60 tahu. Begitupun tergantung user,” kata Syaiful lagi.
Disinggung wacana dirinya lompat ketingkat provinsi, Syaiful menepis asumsi dimaksud. “Ah tidak ada itu,” ucapnya tersenyum. “Saya sudah capek kesana-kemari. Dari daerah kemudian ke Kota Medan. Jadi belum terpikir pindah ke provinsi,” pungkasnya.
Ketua Komisi A DPRD Medan Robby Barus sebelumnya mengatakan, diperlukan penyegaran ditubuh SKPD Pemko Medan. Hal itu seiring buruknya kinerja para pimpinan SKPD, seperti Dinas Bina Marga, Dinas Perkim, Dinas Pendidikan dan dinas lainnya yang tak mampu menjawab kebutuhan maupun keluhan masyarakat.”Saya rasa sangat diperlukan penyegaran, yang ada sekarang perlu dirotasi demi perbaikan kinerja,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Robby menambahkan, sudah sepantasnya Eldin-Akhyar memasang kabinetnya dengan nyaman. Artinya memasukkan orang-orang yang diyakininya cocok mengemban amanah sesuai visi-misi mereka.”Yang terpenting tidak ada unsur kepentingan, maupun suka tidak suka. Harus kompetenlah agar program pembangunan kita cepat berjalan dan terealisasi,” ucapnya. (prn/ije)