26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Persiapan Pesta Danau Toba Dipimpin Wakil Menteri

MEDAN-Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar dua hari ini memimpin langsung persiapan teknis Festival Danau Toba, 8-14 September 2013. Festival yang bakal menjadi ikon even pariwisata baru dan paling spektakuler sepanjang sejarah Pesta Danau Toba Sumatera Utara itu. Tiga olahraga dan empat pentas kebudayaan dipersiapkan detail, langsung ke lokasi di Pulau Samosir.

Festival ini dikemas menjadi serba pertama di dunia, serba original, serba unik dan akan menjadi kebanggaan orang Tapanuli. Dibuat serba kolosal, juga untuk mengundang perhatian dunia dengan kultur Tapanuli yang khas dan berkarakter, serta keindahan alam Danau Toba yang amat terkenal. Di antaranya lomba renang mengelilingi Danau Toba sejauh 120 kilometer. Lomba Solu Bolon (Royal Boat), dengan gorga (ukiran khas batak) di ujung dan di badan perahu, yang membedakan dengan lomba perahu naga (dragon boat). Lomba Paralayang yang landing di tengah danau, sampai Lake Toba’s World Drum Festival dan  Karnaval Sigalegale, patung dari kayu raksasa yang bersejarah dan hanya ada di Samosir.

Semua even tersebut hanya ada di Danau Toba. “Festival Danau Toba akan membuka kesempatan yang begitu luas dan dampak yang sangat baik bagi Danau Toba dan Sumatera Utara. Seperti festival-festival dunia lainnya, even ini mengangkat kekayaan alam dan budayanya. Ada magnit untuk menarik kunjungan wisatawan, dan saya yakin dalam lima tahun kedepan even ini pasti berkelas dunia,’’ ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar saat jumpa pers di Medan dalam sosialisasi dan konferensi pers Festival Danau Toba di Hotel Danau Toba, Medan, Kamis (22/8).

Kemarin, Sapta Nirwandar meninjau lokasi upacara pembukaan di Hotel Dumaris, berjalan kaki mendaki hampir 1 kilometer menuju open stage yang berada di sisi lain Danau Toba. Lalu, Sapta menuju terusan Pusuk Buhit yang merupakan tanah yang memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera. Sepanjang 500 meter rombongan berjalan kaki untuk memastikan kondisi air danau agar bisa dilewati perenang keliling pulau. Lalu menuju Bukit Beta yang merupakan tempat pesta rakyat World Drum yang diikuti peserta dari 6 negara tetangga. Terakhir sebelum kembali ke Jakarta, Sapta memimpin rapat terakhir untuk persiapan teknis pelaksanaan festival. “Apa yang sudah diputuskan hari ini (kemarin) sudah final dan jangan diubah-ubah lagi.

Semua persiapan harus maksimal,’’ tutup Sapta.Dari segi kebudayaan, Batak memang kaya akan kebudayaan seperti yang diutarakan Rizaldy Siagian, budayawan dari Universitas Sumatera Utara. “Kita harus menggiring kebudayaan Batak yang begitu kaya. Batak juga memiliki budaya visual yang hebat dan festival yang kita lakukan ini adalah pencerahannya, dan esensinya adalah pembaharuan,’’ ungkap Rizaldy.

Renang mengelilingi danau toba menjadi even yang luar biasa karena baru kali pertama di dunia dengan jarak 120 kilo meter. Diikuti para perenan dunia seperti Thomas Lurz (Jerman) juara dunia 10 kilometer dengan catatan waktu 4;47;27. Lalu Spyrindo Gianniontis, perenang asal  Yunani juara dunia, melahap 25 kilometer dengan catatan waktu 5;07;19. Untuk perenang wanita, pemegang rekor dunia di 10 kilometer Poliana Okimoto asal Brasil dengan catatan waktu 1;58;19. Perenan wanita lainya untuk rekor 25 kilometer, Martina Grimaldi asal Italia dengan catatan waktu 5;07;19.

Untuk bidang paralayang akan diramaikan oleh altet andalan Indonesia, Wahyu Yudha. Atlet andalan DKI tersebut belum lama ini baru saja menguji kebolehannya di Olimpiade 2012 dengan menempati urutan ke-4 dunia. Sebelumnya, dia juga meraih emas pada kejuaraan paralayang dunia di Austria dengan meraih emas.

“Bagi saya olimpiade kemarin (2012) cukup bergengsi, selama ini sering dapat emas, tapi karena single even. Untuk olimpiade multi even walau hanya di posisi empat bagi saya sudah cukup bergengsi,’’ aku Wahyu. Lomba Paralayang yang akan menampilkan nomor water landing yang unik.  Lomba renang rakyat yang akan diramaikan oleh 1000 perenang amatir. Dari kekayaan budaya, Festival Danau Toba dengan bangga menghelat World Drum Festival yang melibatkan seniman perkusi terkenal dari 7 negara antara lain Amerika Serikat, Afrika, Jepang, Malaysia, Singapura, Myanmar dan dari dalam negeri. Selain itu sejumlah agenda budaya akbar seperti Karnaval Sigalegale yang menampilkan kekhasan adat Batak sigale-gale, gorga, ulos, gondang, topeng batak dan tandok yang dipastikan akan memeriahkan Festival Danau Toba, seperti juga Lomba Menyanyi yang saat ini sudah 1000 peserta terdaftar untuk ikut serta. (nel/jpnn)

MEDAN-Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar dua hari ini memimpin langsung persiapan teknis Festival Danau Toba, 8-14 September 2013. Festival yang bakal menjadi ikon even pariwisata baru dan paling spektakuler sepanjang sejarah Pesta Danau Toba Sumatera Utara itu. Tiga olahraga dan empat pentas kebudayaan dipersiapkan detail, langsung ke lokasi di Pulau Samosir.

Festival ini dikemas menjadi serba pertama di dunia, serba original, serba unik dan akan menjadi kebanggaan orang Tapanuli. Dibuat serba kolosal, juga untuk mengundang perhatian dunia dengan kultur Tapanuli yang khas dan berkarakter, serta keindahan alam Danau Toba yang amat terkenal. Di antaranya lomba renang mengelilingi Danau Toba sejauh 120 kilometer. Lomba Solu Bolon (Royal Boat), dengan gorga (ukiran khas batak) di ujung dan di badan perahu, yang membedakan dengan lomba perahu naga (dragon boat). Lomba Paralayang yang landing di tengah danau, sampai Lake Toba’s World Drum Festival dan  Karnaval Sigalegale, patung dari kayu raksasa yang bersejarah dan hanya ada di Samosir.

Semua even tersebut hanya ada di Danau Toba. “Festival Danau Toba akan membuka kesempatan yang begitu luas dan dampak yang sangat baik bagi Danau Toba dan Sumatera Utara. Seperti festival-festival dunia lainnya, even ini mengangkat kekayaan alam dan budayanya. Ada magnit untuk menarik kunjungan wisatawan, dan saya yakin dalam lima tahun kedepan even ini pasti berkelas dunia,’’ ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar saat jumpa pers di Medan dalam sosialisasi dan konferensi pers Festival Danau Toba di Hotel Danau Toba, Medan, Kamis (22/8).

Kemarin, Sapta Nirwandar meninjau lokasi upacara pembukaan di Hotel Dumaris, berjalan kaki mendaki hampir 1 kilometer menuju open stage yang berada di sisi lain Danau Toba. Lalu, Sapta menuju terusan Pusuk Buhit yang merupakan tanah yang memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera. Sepanjang 500 meter rombongan berjalan kaki untuk memastikan kondisi air danau agar bisa dilewati perenang keliling pulau. Lalu menuju Bukit Beta yang merupakan tempat pesta rakyat World Drum yang diikuti peserta dari 6 negara tetangga. Terakhir sebelum kembali ke Jakarta, Sapta memimpin rapat terakhir untuk persiapan teknis pelaksanaan festival. “Apa yang sudah diputuskan hari ini (kemarin) sudah final dan jangan diubah-ubah lagi.

Semua persiapan harus maksimal,’’ tutup Sapta.Dari segi kebudayaan, Batak memang kaya akan kebudayaan seperti yang diutarakan Rizaldy Siagian, budayawan dari Universitas Sumatera Utara. “Kita harus menggiring kebudayaan Batak yang begitu kaya. Batak juga memiliki budaya visual yang hebat dan festival yang kita lakukan ini adalah pencerahannya, dan esensinya adalah pembaharuan,’’ ungkap Rizaldy.

Renang mengelilingi danau toba menjadi even yang luar biasa karena baru kali pertama di dunia dengan jarak 120 kilo meter. Diikuti para perenan dunia seperti Thomas Lurz (Jerman) juara dunia 10 kilometer dengan catatan waktu 4;47;27. Lalu Spyrindo Gianniontis, perenang asal  Yunani juara dunia, melahap 25 kilometer dengan catatan waktu 5;07;19. Untuk perenang wanita, pemegang rekor dunia di 10 kilometer Poliana Okimoto asal Brasil dengan catatan waktu 1;58;19. Perenan wanita lainya untuk rekor 25 kilometer, Martina Grimaldi asal Italia dengan catatan waktu 5;07;19.

Untuk bidang paralayang akan diramaikan oleh altet andalan Indonesia, Wahyu Yudha. Atlet andalan DKI tersebut belum lama ini baru saja menguji kebolehannya di Olimpiade 2012 dengan menempati urutan ke-4 dunia. Sebelumnya, dia juga meraih emas pada kejuaraan paralayang dunia di Austria dengan meraih emas.

“Bagi saya olimpiade kemarin (2012) cukup bergengsi, selama ini sering dapat emas, tapi karena single even. Untuk olimpiade multi even walau hanya di posisi empat bagi saya sudah cukup bergengsi,’’ aku Wahyu. Lomba Paralayang yang akan menampilkan nomor water landing yang unik.  Lomba renang rakyat yang akan diramaikan oleh 1000 perenang amatir. Dari kekayaan budaya, Festival Danau Toba dengan bangga menghelat World Drum Festival yang melibatkan seniman perkusi terkenal dari 7 negara antara lain Amerika Serikat, Afrika, Jepang, Malaysia, Singapura, Myanmar dan dari dalam negeri. Selain itu sejumlah agenda budaya akbar seperti Karnaval Sigalegale yang menampilkan kekhasan adat Batak sigale-gale, gorga, ulos, gondang, topeng batak dan tandok yang dipastikan akan memeriahkan Festival Danau Toba, seperti juga Lomba Menyanyi yang saat ini sudah 1000 peserta terdaftar untuk ikut serta. (nel/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/