Pantauan Sumut Pos di Jalan sekitar Medan Plaza, terlihat arus lalu lintas yang sempat macat total karena ditutup, sudah lancar seperti biasa dan dibuka. Sementara di lokasi Medan Plaza, terlihat sejumlah Petugas Pemadam Kebakaran, masih melakukan penyemprotan. Dikatakan beberapa orang Petugas Pemadam Kebakaran itu, penyemprotan yang dilakukan itu, untuk mendinginkan lokasi kejadian yang panas. Selain itu, terlihat pihak Medan Plaza, melakukan penjagaan dan pembatasan.
“Kalau dibiarkan saja, bisa masuk orang ke dalam. Bahkan, bisa juga menjarah, “ ujar seorang pria yang mengaku pegawai Medan Plaza, saat ditanyai lokasi kejadian.
Sengketa Sudah Berakhir
Sementara sengketa lahan yang terjadi antara Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan pihak ketiga atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL) No 1 Pemko Medan, Petisah Tengah yang saat ini berdiri Medan Plaza ternyata sudah berakhir.
Meski Pemko Medan kalah atas persoalan hukum, tapi telah terjadi perdamaian antara kedua belah pihak. “Memang kami kalah dalam proses hukum, tapi sudah ada perdamaian,”ujar Asisten Umum Setda Medan, Ikhwan Habibi Daulay, Minggu (23/8).
Kata dia, proses sengketa lahan atas HPL No 1 Pemko Medan itu sudah berakhir pada 2004 silam. “Yang Pemko Medan kalah itu hanya lahan yang saat ini dijadikan Medan Plaza sebagai lokasi parkir kendaraan, sedangkan untuk bangunan utamanya tidak ada masalah,” sebut Mantan Kabag Hukum Setda Medan itu.
Akan tetapi sejauh ini, kata dia, pihak yang memenangkan perkara atas lahan tersebut tidak kunjung mengajukan permohonan hak guna bangunan (HGB) atas lahan itu. Meski begitu, pihaknya tetap akan menghitung biaya yang harusnya dikenakan kepada pemohon sejak perkara itu diputuskan.
“Kan persoalannya selesai 2004, kalau tahun ini diajukan HGB nya, kita akan hitung biaya retribusinya sejak 2004 atau perhitungan mundur, dan itu dibenarkan,”urainya.
Lebih lanjut, Ikhwan mengaku belum menerima surat permohonan peralihan HGB atas HPL No 1 Pemko Medan, Petisah Tengah yang kini berdiri Medan Plaza.
Pasalnya, ada indikasi bahwa Mall tertua itu sengaja dibakar karena bangunan gedung akan dialih fungsikan menjadi hotel. “Sejauh ini belum ada peralihan HGB,” ucapnya mengakhiri. (ain/dik/rbb)