MEDAN- Formulasi perhitungan produksi gas rumah kaca (GRK), yang bersumber dari sampah di Sumut diteliti oleh peneliti lingkungan hidup bekerjasama dengan Japan International Coorporation Agency (JICA).
Penelitian yang sama juga dilakukan di Palembang, Sumatera Selatang. Dilaksanakan penelitian dikarenakan adanya kerjasama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut dengan Pemerintah Jepang dalam perhitungan dan pengendalian pencemaran air Sungai Deli, pada 2002 sampai dengan 2008.
Demikian disampaikan Kepala BLH Sumut, Dr Ir Hj Hidayati Msi saat mengikuti seminar, yang diadakan JICA di Tiara Convention Hall Medan, Jumat (21/10). Menurut dia, untuk kerjasama penelitian formulasi perhitungan gas rumah kaca, tim yang dibentuk dari BLH Sumut beranggotakan 18 orang. Sekarang sudah melakukan pengambilan sampel sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Desa Namobintang, Deli Serdang dan Kecamatan Stabat di Kabupaten Langkat.
Para peneliti itu, sebutnya sudah mengelompokkan jenis sampah, yang akan diukur berapa besar pengaruh gas dihasilkan dari sampah sisa makanan, sisa tanaman, plastik, kertas, tekstil, dan lain-lain.
Sementara itu, Mr Hiroyuki Ueda expert of JICA, Capacity Development For Developing National GHG Inventories jenis gas rumah kaca terdiri dari enam jenis gas. Yaitu Karbon dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oksida (N2O), HydroflUorocarbon (HFCs), Perfluorocarbon (PFCs), dan Sulfur heksafluorida (SF6). (ril)